Kaki itu hampir saja terangkat namun sebuah genggaman tangan menahannya untuk melakukan itu.
"Samuel ?!"
Ya. Dia Samuel. Ia melangkah perlahan untuk bisa menggenggam tangan gadis itu. Ia berdiri tepat disamping Byulhi.
Memang benar jika ia masih kecil, ia masih remaja labil, ia belum dewasa. Tapi salah jika kalian menganggap ia tidak serius mencintai Byulhi. Ia sangat serius dengan itu. Tidak ada Byulhi itu berarti tidak ada dirinya.
"Ayo !"
"Pergi, Samuel !"
"Tidak mau."
"Kau tidak boleh melakukan ini !"
"Lalu kenapa kau boleh ?!"
Untuk pertama kalinya Samuel membentak Byulhi sekeras itu. Ia tidak malu meski ia menangis dihadapan Byulhi seperti ini. Jika memang ini yang harus ia lakukan, kenapa tidak. Demi Byulhi ia akan melakukan apapun.
"Lalu kenapa kau boleh melakukan ini ? Aku menyayangimu, Byulhi. Kau pikir aku bisa hidup dengan benar setelah ini ?"
"Samuel...."
"Ayo, jika kau ingin melakukannya aku akan menemani mu."
"Tidak, Samuel."
"Kenapa ?"
"Kau tidak boleh mati !"
"Lalu kenapa kau boleh ?"
Byulhi diam untuk sesaat. Samuel terus saja memojokkan nya. Ia tidak akan mungkin membawa Samuel untuk ikut mengakhiri hidupnya seperti ini. Itu sangat tidak masuk akal.
"Lepas, Samuel. Aku mohon jangan seperti ini.. Biar aku sendiri yang pergi. Aku janji aku akan baik-baik saja."
"Kenapa kau seegois itu ?! Kau hanya berpikir kau akan baik-baik saja. Lalu bagaimana dengan kami ?!"
"Samuel..."
"Aku ingin memastikan jika kau baik-baik saja. Maka ayo lakukan bersama."
"No, Samuel !"
Bentakan itu keluar bertepatan dengan pintu atap yang terbuka. Hyunsoo dengan keadaan yang kacau muncul dibalik sana.
"Byulhi...."
"Mommy..."
Air mata mereka seakan berlomba untuk turun. Rasa sesak didada mereka terasa sangat menyiksa. Kecewa, putus asa, penyesalan, dan rasa sakit yang lainnya memenuhi hati mereka. Kenapa jadi seperti ini ? Seharusnya tidak seperti ini.
Hyunsoo melangkah mendekat pada putrinya. Langkahnya sangat berat, bahkan kepalanya hampir pecah tapi ia terus saja bergerak maju untuk mendekat pada putrinya itu.
Sedangkan Byulhi tidak tau harus apa. Kepalanya terasa kosong melihat Hyunsoo sebegitu kacaunya. Dan semua itu karena nya. Maka ia hanya berdiam diri masih dengan Samuel yang menggenggamnya.
"Byulhi..."
Hyunsoo sudah berada tepat dihadapan Byulhi dan beberapa detik setelahnya ia berlutut dihadapan putrinya itu. Membuat Byulhi sekaligus Samuel membelalakkan mata mereka.
"Mommy..."
"Mommy memohon maaf pada Byulhi... Mommy yang membuat Byulhi seperti ini, kan ?"
"Tidak, mommy.... Jangan berlutut seperti itu."
Maka tanpa peduli dengan niat awalnya Byulhi melangkah untuk mendekat pada mommy nya. Ia tidak boleh semakin menyakiti mommy nya. Ia melepas genggaman Samuel dan memeluk mommy nya dengan sangat erat. Tiba-tiba saja rasa penyesalan berperan besar dalam hatinya. Ia sudah terlalu banyak menyakiti hati semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
Fanfiction"Apa ini kado istimewahnya daddy ?" Chanyeol terkekeh dan menggeleng. "Bukan itu sayang." "Lalu mana ?" "Beri daddy satu ciuman dan kau akan mendapatkanya." Cup~ Deg. Tanpa menunggu lama Byulhi membawa bibirnya mendarat tepat dibibir milik Chanyeo...