Chapter 12 (Perpisahan ini)

106 20 2
                                    


Hari ke hari pun berlalu, pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Seperti biasa asisten yoon sibuk dengan urusannya yang mengharuskan ia menginap di luar, sehingga aku dan profesor jin yang hanya tinggal di apartemen ini. Tapi entah mengapa aku sama sekali tidak takut saat kakak dari profesor yang sifatnya tidak bisa di tebak itu meninggal kan kami berdua.

Aku bingung kenapa profesor jin belum keluar juga dari kamarnya, apa dia masih merasa kesakitan karena luka itu? Jujur aku kasihan padanya, tapi dia terlalu dingin pada ku.

Apa aku tanya saja bagaimana keadaannya? Atau aku harus membuatkannya secangkir teh? Hmmm yasudahlah aku akan membuatkannya teh lalu menanyakan bagaimana kabarnya.

Tok tok tok

Pintunya tidak terkunci, apa aku masuk saja?

"Profesor apa kau masih tidur?" Tanya ku sambil meletakkan secangkir teh yang kubuat tadi

Aku melihat wajahnya yang penuh kelelahan, rambut yang acak acakan. Tanpa ku sadari tangan ku mulai menyentuh kepalanya dan mulai merapikan rambutnya. Perlahan lahan matanya mulai terbuka dan dia melihat ke arahku

"Pergilah! Aku mengantuk!!" Bisik seokjin dengan suaranya yang serak karena baru bangun tidur

"Aghhh" Teriakku yang refleks karena dengan tiba tiba seokjin menarik tangan ku dan membuatku terjatuh ke kasur, dengan cepat ia memelukku dengan erat.

Aku merasakan kehangatan saat berada di pelukannya, aku merasa aman dan nyaman. Tapi aku terlalu gengsi untuk menyatakannya

"Lepaskan aku profesor jin!"

"Tidak mau" Ucap seokjin yang semakin memeluk ku dengan sekuat tenaganya

"Kalau aku bilang lepaskan ya lepaskan seokjin, nanti kalau tiba tiba asisten yoon pulang bagaimana?" Teriakku sambil mendorong tubuh seokjin dan dia pun melepaskan ku

"Aghhhh lihatlah apa yang sudah kau lakukan padaku!" Teriak seokjin karena aku tidak sengaja menyentuh lengannya yang terluka

"Hah maaf seokjin, aku tidak sengaja maaf kan aku ya. Ini aku bawakan teh, minumlah!"

Aku pun langsung menyodorkan secangkir teh itu padanya, dia pun mengambil teh itu dan tanpa sengaja aku menjatuhkan cangkir teh itu saat ia belum sepenuhnya memegang cangkir itu

"So hyun!!! Panas, panasss lukaku sakitt!!" Teriak seokjin yang tidak karuan

Aduh bagaimana ini? Saat itu juga aku mendengar suara dari luar kamar sepertinya aku mengenal suara itu

"TAEHYUNG"

Dengan cepat aku berlari ke luar kamar dan menghampirinya

"Taehyungggg" Sekali lagi aku berteriak sambil memeluk taehyung dengan erat

"Taehyung kemana saja? Bogoshipo, kamu makin tampan. Sebenarnya aku udah buat rencana mau ketemu dalam pekan ini, tapi kamu udah di luan yasudahlah. Oiya akhir akhir ini aku juga sibuk banget dengan tugas aku jadinya gak ada waktu buat kabarin kamu" Curhat ku yang masih memeluk tubuhnya

"Iya iya, lepasin dulu! Tapi kamu seneng kan sekarang karena aku ada di sini?" Tanya taehyung sambil mengelus kepalaku

"AKU SENANG BANGET TAEHYUNG, tapi sungjae mana? Kenapa kamu sendirian kesini?"

"Maaf ya aku gak bawa sungjae ke sini karena dia sedang menjalankan tugasnya" Jelas taehyung padaku

"Iya gapapa, kamu ada di sini aja aku udah senang banget! Kamu lapar gak? Mau aku buatkan makanan??"

"Ne, aku bantu ya kamu kan tau aku jago masak" Ketus taehyung padaku sambil mengacak acak rambut ku

"Ehermmm, lagi ngapain? Hei so hyun teganya kau padaku, kau melukaiku tapi kau pergi begitu saja tanpa dosa"

Detective in Love(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang