dua - kenapa harus dia?

87 6 0
                                    

How about lisa?

Alisa yang dari tadi hanya diam saja,mengecek handphone lalu melamun kembali dan sesekali menggerutu karena anak OSIS tidak memulai pembukaan MOS yang seharusnya berlangsung 5menit yang lalu,"Maunya apaan sih daritadi ga mulai mulai,ngeselin amat pagi pagi",gerutu Alisa.

Akhirnya Upacara Pembukaan MOS pun dibuka.

Prememory

Beberapa saat akan selesai upacara,Nira baru terlihat lagi setelah tadi sempat telat dan di tegur pak satpam.

Ternyata dia mondar mandir mencari kamar kecil karena kebelet .Alisa pun langsung mengenali wajah Nira yang sedari tadi celengak celenguk mencari Alisa.

"Eh ra,gua disini!",bisik alisa sambil melambaikan tanga kepada nira yang jaraknya tidak jauh dari tempat berdirinya saat ini.

"Alisaaaaaaaaaaa,sumpah gua mau cerita ini bad day parah parah lisss",rengek Nira sambil merapihkan dasi dan topinya.

"Lu kemana aja,gua nungguin lu sampe lumutan sampe gua jadi dikenal sama pak satpam".

Baru saja Nira ingin bercerita,nampaknya ada seorang anak osis yang memperhatikan mereka dan sesuai ekspektasi Nira anak osis itu pun langsung menatap Nira,"Sstttttt,bisa diem bentar kan?".Nira dan Alisa pun mengangguk dan sesekali melirik anak osis itu."Cantik sih lis tapi jutek ckck",ejek Nira.

Alisa pun hanya membalas dengan senyum tipisnya.

Kurang lebih setengah jam para murid baru melaksanakan upacara pembukaan MOS.Mereka tampak memasang muka menahan kesal,lapar,lelah,ngantuk dan terutama nahan pipis dan itu udah pasti Nira.

Silahkan ke Ruang Multimedia bagi siswa
baru,terima kasih.

"Ahhhhhh,selesai juga",lega Nira.
"Itu udah kaya upacara kemerdekaan,lama.Udah tau nunggu gaakan pernah enak,shit emang",kesal Alisa dengan nada bicara yang cukup keras sehingga anak osis yang tadi sempat menegurnya melirik ke arahnya.

Alisa pun langsung mengalihkan pembicaraan,"Nir,mau beli minum dulu ga?".

"Tapi abis dari kamar mandi ya,anterin gua dulu atuh lissss",isak Nira sambil menggengam tangan alisa dengan kencang.

"Ish sakit nirrrr,yaudahh buru!",kata alisa sambil melepas genggaman Nira

Alisa yang tampaknya memimpin perjalanan menuju WC pun tampak linglung karena daritadi tidak sama sekali tulisan toilet tertangkap di matanya,dia pun memutuskan bertanya dengan sesorang laki laki di depan kantin.Nira pun merasa bingung dengan yang di lakukan Alisa.

"Eh mau kemanaaa lisss!",teriak Nira melihat Alisa mendekati laki laki didepan kantin dan melepaskan genggamannya.

Alisa pun yang tak tega mendengar teriakan Nira pun menoleh sesaat "Bentar gua nanya dulu nir",bisik Alisa sambil menajamkan matanya ke arah Nira.

"Permisi mau nanya,tau ga dimana toilet?"tanya Alisa kepada seorang laki laki yang tampaknya sedikit dingin terbukti dari cara menjawabnya,"Hah?gua juga siswa baru maaf",jawab seorang laki laki yang tidak terlalu memperdulikan keberadaan lisa,dia fokus dengan gadget ditangannya.

Anjir sengganya liat gua kek,dingin amat.Kalo disini rame juga gabakalan gua nanya ke lu mending gua nanya ke tukang bakso.Lagi miris aja karena yang lagi disini cuma lu doang.Gua ingetin nama lu.
Rafqi.Batin Alisa.

Alisa pun terus berjalan menuju Nira dengan muka kesal nya tak sekali sekali dia merapihkan posisi jilbabnya sambil terus memikirnya laki laki dingin tadi,"Rafqi,hahaa awas lu",bisik Alisa kepada dirinya sendiri.Dia pun berhenti setelah mendapati Nira sedang asik makan bakso di ujung kantin.

"Niraaaaa,ko lu malah makan sih.Gua tadi abis nahan malu tau ga sih nir",kesal Alisa sambil duduk tepat didepan Nira yang sedang makan.

"Eh lu lama banget sih.Tadi ada kaka kelas ganteng yang nolongin gua sebelum ngompol lis",Nira sambil mulai memasukkan bakso kemulutnya.

"Hokky banget lu.Lah gua?abis ketemu kembarannya limbad.Dingin kaya limbad.Mending kalo ganteng,ganteng sih dikit."

"Wahh?nama nya siapa?",tanya Nira sambil mengikat rambut bule abal abal nya.

"Tadi kalo gasalah gua liat nametag nya,Rafqi."

"Tunjukin orangnya ya nanti",cetus nira sambil mencolok bakso yang ada dimangkoknya.Alisa pun mengangguk saja.

Awas aja lu kalo ketemu gua lagi - Alisa.

 A W R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang