CHAPTER DUA

4.9K 119 1
                                    

fiersa Besari "waktu yang salah"🎶

~~~

Cukup! Setiap perkataan yang kamu ucapkan hanya semakin menanam kebencian di hatiku
~~~

HAPPY READING

"Maaf key, aku bisa jelasin semuanya"
Ujar laki-laki itu sambil mengisyaratkan memohon pada keysha

Keysha seperti terbujur kaku melihat laki-laki itu berani kembali muncul di hadapannya, rasa emosi dan kecewa kini telah bercampur di dadanya.

"Gue udah bosen el, denger ucapan maaf, maaf, dan maaf dari lo, kepercayaan yang udah Lo hancurin ga bakal kembali semudah yang Lo bayangin el"

"Aku, tau key, aku salah, tapi dengerin penjelasan aku ben---" perkataan Elvaro itu terputus karena sambungan ucapan dari Keysha

"Udah ga ada yang perlu dijelasin lagi el, apa yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri udah lebih dari cukup buat jelasin semua yang terjadi saat itu."

Elvaro hanya bisa tertunduk mendengar ucapan Keysha barusan, rasanya ingin sekali ia memutar waktu kembali di satu hari sebelum kajadian itu terjadi.

Keysha segera menutup pintu apartemennya itu tanpa memperdulikan Elvaro yang masih berdiri di sana.

Keysha menyusul Alana yang tengah duduk di sofa depan televisi itu,

"Siapa key? Tanya alana pada keysha yang melihat air mata sahabatnya itu sudah ta kuasa ia tahan

"Ga siapa-siapa kok al"

"Kok tapi kok lo--"

"Engak ini tadi kena debu ada cleaning servis di depan lagi bersih-bersih" ucap Keysha sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya itu

Tapi, masak kena debu bisa nangis kayak gitu? Keysha kurang jago bikin alasan. Pikir Alana

Bukan maksud Keysha tak menceritakan semua ini pada Alana, tapi dia takut ini akan menganggu pikiran Alana, keysha selalu menjaga perasaan alana, dia tak ingin kejadian 2 tahun lalu menimpa Alana lagi.

saat ini keysha merasakan kebingungan, sebenarnya ia masih mencintai Elvaro tapi perbuatan Elvaro sungguh keterlaluan, bila Keysha semakin mengingat kejadian itu, semakin membuat dadanya semakin terasa sesak, awalnya Keysha berusaha memaklumi kehidupan malam Elvaro sebagai DJ di sebuah club dan memberinya kepercayaan sepenuhnya, namun Elvaro menggunakan kepercayaan yang Keysha beri Dengan seenaknya.

Malam itu yang memberi tau Keysha bahwa Alana sedang mabuk di club adalah Elvaro, setelah menyelesaikan beberapa lagu, Elvaro turun dan berniat untuk pulang, tapi dia malah mendapati Alana yang telah tergeletak di meja bar.

~~~

Kriiiing kriiiiiiiing kriiiiiiiing

Suara alarm yang cukup keras itu berhasil mengusik tidur Alana, dan membuat ia membuka matanya. Alana segera bangkit dari ranjangnya yang cukup besar itu, dan menuju kamar mandi untuk segera mandi, karena hari ini hari pertama masuk di semester 2 setelah 2 Minggu libur.

Alana terlihat cukup manis dengan balutan seragam berwarna putih, rok bermotif kotak-kotak selutut, jas berwarna cream, ditambah eksen dasi hitam yang melingkar di kerahnya itu.

Alana segera turun kebawah untuk sarapan, seperti biasa, ruang makan kosong, tak ada orang sama sekali, hanya ada nasi goreng dimeja yang di masak oleh bi ijah. Suasana ini selalu terjadi setiap harinya, Alana yang selalu sarapan sendiri makanya dia tak merasa kaget mendapati ruang makan yang kosong,Alana segera mengakhiri sarapannya itu.

Pelangi Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang