"Ayah, guguknya lucu"
"Itu bukan guguk, itu serigala"
"Serigala itu apa, Yah?"
*
"Lo percaya sama werewolf?" tanya Ranum.
"Empat belas tahun gue hidup dengan werewolf" jawab Sora.
"Trus sekarang umur lo, 'kan delapan belas. Sisa empat tahunnya?"
"Untuk menyadari bahwa dia ngga ada"
*
"Ayah, beli boneka serigala lagi ya di sana. Nanti boneka yang baru mau Sora namain Angga" Sora masih menempelkan telepon rumah di telinga kanannya.
"Iya, ayah lagi kerja. Bunda yang beli"
"Ya udah Sora mau makan malem dulu sama tante Rani"
*
"Angga?"
"Iya, kenapa?"
"Masih kecil kok lo udah bisa kasih nama sebagus itu?"
"Gue punya tetangga namanya Angga, dia pindah pas gue masuk SD"
*
"Ayah, Angga mana?"
"Di koper"
"Ayah, bunda mana?"
Ayah Sora terdiam sejenak. Lalu menjawab, "bunda tinggal di Bali"
"Balik lagi ngga?"
"Kamu yang ke sana, bukan bunda yang ke sini"
*
"Sampe gue berumur tiga belas tahun dan Angga berumur delapan tahun, akhirnya ayah 'buka mulut' "
"Ayah lo bilang apa?"
*
"Sekarang kamu udah tiga belas tahun. Kamu udah bisa ayah kasih tau sesuatu"
"Apa ayah?"
"Bunda meninggal waktu beli bone- Angga maksud ayah"
"Ayah? Bohong"
"Tidak" ayah Sora menangis di depan Sora yang mulai menitikan air mata.
*
"Jadilah selama lima bulan gue sayang sama Angga, curhat tiap malem sama Angga karena gue udah tau alasan bunda pergi selamanya. Tapi posisinya gue anggap Angga itu hidup. Sampe akhirnya ayah gue kasian dan Angga dibuang ke gudang"
*
"Ayah! Angga jangan dibuang!"
"Sora! Lama-lama kamu bisa gila kalau terus bersama Angga!"
"Ayah jahat!"
Sora memukul pintu gudang yang telah dikunci rapat-rapat oleh ayahnya.
*
"Bener kata ayah, Angga itu ngga bernyawa, dia cuma boneka. Gue yang terlalu kesepian karena ayah sering ke luar kota, sampe-sampe Angga gue anggap hidup"
"Sora, lo yang sabar ya, setidaknya ayah lo udah menyadarkan lo bahwa Angga itu cuma boneka yang dibuang"
"Iya, Ran"
Satu yang aku harapkan.
Maya, jadilah nyata.
Angga, jadilah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories
Short StoryKumpulan cerita fiksi yang siap menemani mu menempati ruang imajinasi dan melewatkan waktu. Peringatan! Tidak semua cerita berhasil dan bahagia, ada banyak cerita yang berujung kegagalan dan kesedihan serta tak lupa penyesalan.