54. Selesainya Pertarungan di Atas Samudra

5.6K 582 98
                                    

Sisi gelapku? Orang ini? Apa maksudnya?

   “Apa maksudmu?”

   “Seperti yang kukatakan, aku adalah sisi gelapmu, bagian dari dirimu yang tak pernah terjamah oleh dirimu sendiri.”

Bagian dari diriku? Aku masih tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini. Aku tahu kalau ia adalah sisi gelap seperti yang ia katakan, tapi bagaimana caranya? Aku tidak pernah tahu sisi gelap sepertinya ada di dalam diriku.

   “Walau aku adalah sisi gelapmu, tapi aku tidak sejahat yang kau pikirkan.”

Eh?

   “Aku tidak mengerti.”

   “Duduklah dulu, aku akan menjelaskan semuanya.”

Duduk? Dimana? Di sini? Bagaimana caranya duduk kalau tidak ada lantai ataupun kursi? Kemudian sisi gelapku mengambil posisi duduk bersila, tapi ia tidak bergerak sama sekali dari tempatnya itu. Aku mengikutinya dan duduk bersila juga sambil mengapung di udara.

Oh, rasanya memang seperti duduk.

Kemudian aku kembali melihatnya dengan tatapan serius. Aku masih dalam kondisi bingung, tidak mungkin aku dapat mempercayai apa yang ia katakan begitu saja, jadi aku perlu menggali informasi lebih.

   “Pertama, karena kau agak kesulitan untuk memanggilku, sebut saja aku Dark.”

   “Baiklah, Dark. Sekarang jelaskan apa yang terjadi.”

   “Tidak usah terburu-buru begitu. Sama seperti halnya alam bawah sadarmu, waktu di dunia nyata berjalan sedikit lebih lambat selama kau ada di sini.”

Heh... sama ya... Tunggu, jika di sini waktu berjalan lebih lambat juga, apa dia ini sebenarnya kekuatanku yang terpendam seperti halnya Bahamut? Jangan mengambil asumsi yang di dapat dari informasi sedikit seperti ini, aku bisa salah sangka nantinya.

   “Dipahami.”

   “Ya. Kedua, bagaimana caraku terbentuk, bukan?”

   “Hn.”

Ini adalah pertanyaan terbesarku. Jika memang Dark adalah sisi gelapku, darimana asalnya, bagaimana proses, dan mengapa ia tercipta. Untuk menjawab pertanyaanku ini, dibutuhkan pengetahuan tentang diri sendiri, singkatnya ia mengetahui apa sebenarnya dia ini.

   “Kau masih memiliki ingatan kehidupanmu di masa lalu kan?”

   “Ya.”

   “Aku adalah kumpulan perasaan yang kau pendam.”

Perasaan yang kupendam? Aku?

   “Apa maksudmu?”

   “Penderitaanmu adalah penderitaanku, aku mengerti segalanya tentang dirimu karena aku adalah dirimu sendiri.”

   “Bukan itu yang ingin kutanyakan.”

   “Aku tahu. Selama 17 hidup dengan penuh penindasan seperti itu, tidak mungkin kau tidak merasakan apapun bukan? Aku adalah kumpulan perasaan itu. Kemarahan, keirihatian, keangkuhan, nafsu, kerakusan, ketamakan, dan kemalasanmu. Singkatnya aku adalah kumpulan 7 dosa besar yang berada di dalam dirimu.”

Apa!? Tujuh dosa besar... yang berada di dalam diriku? Apa ini? Dia berusaha untuk membodohiku?

   “Apa maksudmu?”

   “Hah... kau benar-benar tidak mengerti ya.”

Ia menundukkan kepalanya sambil memegang dahinya mengeluh dengan hembusan nafas berat yang berasal dari mulutnya.

Restart For New Life In Another World : Vol 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang