49. Gadis Yang Telah Melihat Neraka

5.3K 549 115
                                    

Dikarenakan suhu udara yang dingin, kami membuat api unggun di spot yang telah kami sepakati untuk di tempati. Memang aku bisa menggunakan pengontrolan mana agar tidak kedinginan, tapi aku tidak tega melihat Julie kedinginan sendiri seperti itu. Ia meringkuk kedinginan di atas kayu yang telah kusiapkan untuk tempat duduk kami.

Ia benar-benar tidak terbiasa dengan alam liar ya. Karena kejadian [Enfost Spider] tadi, ia menjadi lebih mempercayaiku dan mau berbicara denganku. Ngomong-ngomong, para laba-laba itu tidak kubiarkan tergeletak begitu saja di atas tanah, aku mengambil salah satunya dan membakarnya dengan api unggun untuk makan malam.

Walau kami diberi beberapa makanan kecil, sebisa mungkin akan kami tahan sampai keadaan darurat. Karena tidak ada bahan makanan selain itu, ia setuju menu makan malam hari ini adalah daging laba-laba bakar. Selagi menunggu matang, aku mencoba bertanya tentang masa lalunya.

"Julie, bisakah kau menceritakan masa lalumu?"

Ia meringkuk lebih dalam lagi mendengar pertanyaanku. Jika dilihat dari perilakunya saat ini dan tadi, ia mempunyai trauma yang mendalam. Aku ingin membantunya agar ia bisa tersenyum seperti gadis-gadis pada umumnya, tapi sulit untuk membuatnya berbicara tentang itu.

Kemudian suaranya yang kecil dan lembut itu terdengar di telingaku.

"Kenapa... kenapa kau begitu peduli denganku?"

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu, aku sangat jarang didekati oleh orang lain karena sikapku ini. Aku tahu kalau sikapku ini kurang baik, tapi... aku tidak ingin kejadian seperti dulu terulang kembali."

Terulang kembali? Apa dia pernah dikhianati temannya sehingga membuatnya menutup diri dari murid-murid lainnya? Tidak, jangan mengambil kesimpulan yang tak mendasar, itu tidak baik.

"Bisakah kau menceritakannya? Jika bisa, aku ingin membantumu."

"Kenapa?"

Suaranya sedikit bergetar.

"Apanya?"

"Kenapa kau ingin membantuku!? Bukankah aku bertindak jahat padamu!? Aku membentakmu, mengabaikanmu, berkata kasar padamu! Kenapa kau malah menyelamatkanku!? Dan kenapa kau ingin membantuku!?"

Suaranya naik lebih tinggi dan volumenya mengeras merusak ketenangan hutan ini. Jika saja kami sedang dalam persembunyian dari pelarian, tertangkap bukanlah hal yang aneh. Tapi kalau dilihat, ekspresi yang ia pasang itu menunjukkan bahwa ini adalah perasaannya yang selama ini ia pendam.

Untuk sesaat, aku tidak menjawab dan membiarkannya diam. Karena tidak ada jawaban dariku, ia duduk kembali di kayu sambil menggigit bibirnya menandakan penyesalan. Jika kusimpulkan dari yang kudapat selama ini, ia sengaja bersikap seperti itu di kelas dan tidak berbicara pada siapa pun karena untuk menyembunyikan ini.

"Jika aku harus menjawab pertanyaan itu, kurasa jawabannya akan kurang masuk akal."

Ia mengangkat wajahnya dan melihat mataku dengan ekspresi sedikit terkejut. Apa aku harus mengatakan kebohongan roh reinkarnasi lagi? Kurasa begitu.

"Aku adalah seseorang yang dirasuki oleh roh yang bereinkarnasi dari dunia yang berbeda. Roh yang merasukiku adalah seorang anak muda seumuran kita yang hidupnya dipenuhi dengan penderitaan."

Mendengar perkataanku ini, ia membelalakkan matanya karena terkejut. Yah, reinkarnasi memang adalah hal yang sulit untuk dipercaya, jadi wajar saja jika reaksinya seperti itu. Bahkan ayah, yang mulia dan lainnya juga beraksi seperti itu ketika aku mengatakan hal ini.

"Ia sering mendatangiku dalam mimpi dan memperlihatkan penderitaan yang selama ini menghantui dirinya. Mimpi itu terasa sangat nyata, bahkan aku merasakan bahwa yang sedang menderita adalah aku sendiri."

Restart For New Life In Another World : Vol 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang