39. Pertemuan Kembali dan Grimoire Aneh

6.8K 628 128
                                    

Pria itu menyambut kami dengan tangan yang membentang ke atas dari lantai atas. Ia memakai jubah abu-abu dan kacamata setengah bulan. Jubahnya hanya menutupi punggungnya, tidak dengan depannya seperti penyihir di duniaku.

Perawakannya terlihat berwibawa dan umurnya... mungkin sekitar 30 tahun? Selain itu, ada seorang wanita muda berambut hijau muda pendek sebahu dengan kacamata membawa sebuah gulungan kertas.

Mungkinkah pria ini adalah kepala sekolah akademi Lifozo?

“Perkenalkan, namaku adalah Trisha vein Antarus, kepala sekolah akademi Lifozo ini.”

Ternyata dugaanku benar.

“Lalu yang ada di belakangku ini adalah Riana Selimanta-sensei, sekretarisku.”

Wanita yang bernama Riana itu menundukkan kepalanya sebentar pada kami dan langsung menegakkan kepalanya lagi. Kemudian ia menyerahkan gulungan kertas yang ia pegang pada Trisha, sang kepala sekolah akademi ini. Trisha mengambil gulungan tersebut dan membukanya, lalu mulai berbicara.

“Selamat atas kerja keras kalian untuk masuk ke akademi Lifozo ini. Pertama-tama, aku akan mengumumkan beberapa peraturan dan kebijakan untuk sementara. Karena kegiatan belajar mengajar untuk tahun ini belum dimulai , jadi peraturan dan kebijakan ini masih sementara, tapi ada yang tidak bisa diubah.”

Setelah itu ia mulai memberitahu tentang peraturan dan kebijakan sementara akademi ini. Peraturan dan kebijakannya tidak terlalu banyak, jadi aku bisa mengingatnya dengan baik.

Sesama murid harus saling menghormati dan tidak ada perbedaan kedudukan, walau itu bangsawan dan rakyat jelata, semua murid di pandang sebagai penyihir. Jika ditanya harap dijawab dengan baik, begitu pula sebaliknya. Saling menghormati keinginan dan pendapat satu sama lain.

Setiap murid harus menyelesaikan tugas akhir untuk naik ke kelas berikutnya. Menurut peraturan akademi sihir dari kementrian sihir Elkindia, pendidikan sihir di bagi menjadi 7 kelas dengan sebutan seperti biasa. Setiap kelas biasanya dibagi menjadi 4 kelompok atau biasa di sebut subkelas, misalnya kelas 1-4, 5-2, 7-3, dan seterusnya.

Lalu, jika ada seseorang yang tidak bisa menyelesaikan tugas akhirnya lebih dari 3 kali, maka ia akan dikeluarkan dari akademi ini. Untuk kelas 1 tahun ini, jumlah yang lulus lebih sedikit dari tahun lalu. Tahun lalu ada 132 siswa yang lolos, sedangkan tahun ini hanya 93 siswa, turunnya lumayan banyak.

Kami dibebaskan dari seragam, jadi kami bisa memakai baju bebas sesuka kami, asalkan masih sopan dan tidak terlalu memperlihatkan kulit. Karena seragamnya bebas, aku bisa sedikit menghemat uangku untuk ke depannya.

Untuk tempat tinggal, kami dibebaskan untuk tinggal dimana saja, asalkan kami masih bisa masuk tepat waktu sebelum bel berbunyi. Disediakan asrama untuk siswa dan guru, tapi aku tidak akan masuk asrama. Kenapa? Ramai.

Aku tidak suka keramaian dan keramaian itu akan membuatku tidak fokus dengan penelitian sihirku. Selain keramaian, aku juga tidak bisa leluasa berlatih di sana. Aku sudah memutuskan untuk membeli sebidang tanah kecil dan tinggal di sana selama 7 tahun ini.

“Dengan ini penyambutan telah selesai di laksanakan. Kalian boleh mendaftarkan diri ke asrama untuk tempat tinggal, tapi teman sekamar akan acak. Lalu kegiatan belajar mengajar akan dimulai tepat seminggu lagi, jadi bersiaplah. Oh ya, untuk perlengkapan yang harus kalian miliki, kalian bisa mengambil lembaran yang berisi daftar perlengkapan tersebut di depan. Sekarang kalian boleh pergi. Nikmati masa muda kalian di akademi ini!”

Setelah menjelaskan semuanya, ia berjalan menuju ruangan yang ada di belakangnya bersama Riana dan meninggalkan kami semua di aula ini. Karena penjelasan Trisha, seluruh siswa baru saling mengobrol untuk mendiskusikan beberapa hal tentang apa yang dijelaskan oleh Trisha.

Restart For New Life In Another World : Vol 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang