56. Di Sebuah Bukit Yang Penuh Bintang

7K 576 163
                                    

Aku telah berada di depan kabin kayu di pulau melayang yang telah kubeli bersama Lestia. Setelah 3 minggu menghilang dari muka bumi ini, akhirnya aku kembali ke sini. Aku penasaran, bagaimana keadaan Lestia. Lebih dari itu, apa dia baik-baik saja mendengar kabarku hilang.

Kau yakin akan menemuinya dengan cara seperti ini, Ibane?

Ya, aku yakin.”

Tapi bagaimana jika si grimoire hidup itu menyadarimu? Pengendali mana alam sangat peka terhadap tekanan mana. Walaupun ia adalah grimoire, itu bukan berarti ia tidak bisa mengendalikan mana alam.”

Aku tahu, tapi aku akan menyuruhnya untuk tidak menyinggung itu sama sekali.”

Bagaimana?

[Radiophone].”

Benar juga sih. Ya sudahlah, terserahmu saja.”

Penampilan yang sedang kupakai saat ini menutupi seluruh tubuhku. Dengan jubah hijau gelap yang panjang dan mudah untuk bergerak, aku ingin menyamar menjadi orang lain terlebih dahulu dengan tujuan melihat sisi Lestia yang belum pernah kulihat jika tidak ada diriku di sampingnya.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu masuk dengan sedikit khawatir. Tekanan manaku kulenyapkan sehingga tidak bisa dirasakan sama sekali. Intinya, jika dirasakan dengan sekilas aku hanya orang biasa yang tidak bisa memakai sihir sama sekali. Kuketuk pintu beberapa kali dan menunggu di depannya.

Sesaat setelah aku mengetuk, seorang gadis berambut ungu panjang mencapai pinggulnya dan warna mata yang sama seperti rambutnya dengan pakaian pelayan membukakan pintu dengan anggun untukku. Ketika ia melihatku, ia melepas senyum.

“Selamat datang, Ibane-sama.”

Aku tahu kalau Filina takkan bisa dibodohi. Walau tekanan manaku kulenyapkan sampai habis, ia masih bisa merasakan tekanan mana alam yang mengelilingiku. Setiap orang yang dapat mengendalikan mana alam mempunyai tekanan mana alam tersendiri di sekitarnya. Dan yang dapat merasakannya hanyalah seseorang yang bisa mengendalikan mana alam juga.

Memang Filina hanyalah grimoire hidup yang berisikan pengetahuan tentang mana alam dan cara mengendalikannya, tapi ia sendiri juga dapat melakukannya. Darimana aku mengetahui ini? Aku dapat merasakan tekanan mana alamnya yang berada di sekitarnya.

“Aku pulang, Filina.”

Aku menjejakkan kakiku masuk ke dalam rumah dan melihat ke sekeliling sebentar untuk memastikan.

“Tidak ada yang berubah ya.”

“Tentu saja, anda hanya menghilang selama 3 minggu. Jika anda menghilang sekitar setahun atau lebih, mungkin saja akan ada beberapa perubahan.”

“Kau ingin aku menghilang lebih lama lagi ya?”

“Bukan maksud saya begitu, tapi ini hanya perkiraan saya di masa yang akan datang.”

“Diamlah dan hentikan senyuman masam yang kau buat-buat. Itu tidak dapat menutupi kebohongan yang kau ucapkan.”

“Ugh... seperti yang diharapkan dari Ibane-sama... hah...”

Baru saja kembali, tapi kenapa aku sudah kesal melihatnya saja? Ah sudahlah, biarkan saja. Menyinggungnya kembali hanya akan menambah kehebohan dan masalah, lebih baik diamkan.

“Bagaimana keadaan Lestia?”

“Itu... Lestia-sama mengurung diri di kamarnya ketika sampai di sini. Tidak ada yang dapat memasukinya karena terpasang sihir non-elemen penghalang, [Nolens].”

Restart For New Life In Another World : Vol 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang