Prolog

85 19 0
                                    

"Yang mulia, anda selalu menang dalam permainan ini. Bagaimana jika kita bermain yang lain saja?"
Ucap seorang anak kecil bermata sipit itu dengan teman bermainnya.

"Benarkah? Kalau begitu, bagaimana jika kita berlatih pedang?"
Anak bermata bulat di depannya memberi saran yang cukup bagus.

"Kak Gyu, tolong ambilkan kami dua bilah bambu"
Lanjutnya.

Seorang lelaki yang masih berumur sekitar 17 tahun itupun memotong dua bilah bambu yang tak jauh dari tempatnya, karena mereka berada di taman istana.

Mereka mulai berlatih dengan senyuman yang terukir di wajah mereka.

===

<Hera POV>

'Ahh... Itu cuma mimpi'.
Aku beranjak dari tempat dudukku dan melihat pemandangan taman di istanaku, sambil mengingat memori indah ku bersamanya, Mita.

Namaku Hera. Aku berumur 16 tahun, dan gilanya lima hari lagi aku akan dinobatkan menjadi ratu. Padahal ibuku tahu kalau aku masih stres dengan menghilangnya sahabatku.

Aku tinggal di negeri yang sangat makmur, yaitu Praysis. Karena aku tinggal di istana dan sebentar lagi aku akan dinobatkan menjadi ratu, sudah pasti aku adalah orang yang sangat penting di istana ini.

Seperti yang kubilang sebelumnya, aku sedang merindukan dan mencari sahabatku yang bernama Mita. Semenjak ia menyaksikan orang tuanya dibunuh tanpa alasan saat mereka di hutan, ia menghilang entah kemana.

Walaupun aku adalah seorang putri, bukan berarti aku hanya berdiam diri di istana. Aku sering pergi ke luar istana seperti di pasar untuk berbelanja atau hanya sekedar mengecek keadaan pasar. Tentu saja aku keluar dengan tidak memakai baju istana, jadi rakyat ku tidak akan tau kalau aku adalah seorang putri, dan aku juga bisa bercengkrama dengan mereka lebih dekat tanpa memandang derajat masing-masing.

Karena aku sering ke pasar, aku jadi banyak mengetahui tentang harga-harga berbagai macam barang, dan mana barang yang paling bagus.

LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang