“ maaf pak, saya masih belum berhasil. “
Cheong Sa tampak sedang menghubungi seseorang.“ ... “
“ baik pak, akan saya usahakan “
Cheong Sa menyelesaikan pembicaraannya dan menghilang diikuti angin yang berhembus melewati pintu belakang.Siapa sebenarnya Cheong Sa?
===
Di kerajaan, Sang Raja masih terus mencari anak mereka. Dengan dibantu oleh sahabat Sang raja dari Kerajaan Tofa.
Sekarang Raja Tersen sedang duduk di singgasana nya dengan ditemani beberapa surat kerajaan yang sedang ia baca. Dari kejauhan, tampak seorang lelaki masuk kedalam ruangan tersebut. Ia adalah Sam, adik dari Raja Tersen atau bisa dikata ia adalah paman dari Hera.
" Ampun yang mulia... "
Sambut Sam sambil berlutut dihadapan Raja Tersen." Ada apa adik ku? "
Balas sang Raja sambil meletakkan surat yang baru ia genggam.Sam berdiri dan berjalan mendekati Sang pemimpin kerajaan itu.
" Apa kakak sudah menemukan Hera? "" belum "
Raja menghembuskan nafasnya dengan kasar." mengapa kau terus mencarinya? Bagaimana jika ia sudah mati? "
Mendengar perkataan Sam, Raja mengerutkan keningnya.
" Apa maksudmu? Tentu aku harus menemukannya, ia adalah anakku. Selain itu ia juga yang akan meneruskan posisiku untuk memimpin negeri ini. Kalau pun ia sudah meninggal... Setidaknya aku harus melihat jasadnya "" Tapi kak, jika untuk meneruskan posisimu menjadi pemimpin, aku juga bisa. Apa menurut kakak rakyat kita mau menerima pemimpin seorang perempuan? "
" Apa yang salah jika perempuan menjadi pemimpin? Ingat Sam, di kerajaan ini tidak ada yang namanya membeda- bedakan antara laki- laki dan perempuan. Kenapa tidak kau bilang saja jika kau berharap Hera tidak pernah kembali, agar kau bisa menggantikannya menjadi raja. Itu yang kau pikirkan kan? "
" Apa maksudmu kak? Aku tidak pernah berfikir seperti itu. Aku permisi "
Sam bergegas pergi dengan tangan yang sangat kuat ia genggam. Sedangkan Raja hanya melihat adiknya menghilang dari pandangan dan sekali lagi menghela nafas dengan keras.Bergantian dengan keluarnya Sam, Gyu masuk dalam ruangan Raja dan berlutut.
" Ampun Raja, apa anda memanggilku? "
" Benar, aku ingin menanyakan sesuatu "
" Apa yang anda ingin saya jawab yang mulia? "
" Kau adalah pelayan sekaligus pelindung Hera, kau bahkan sudah bersamanya sejak umurmu 16 tahun. Kau sudah seperti kakak untuknya. Apa Hera tidak pernah bercerita sesuatu padamu? Atau ia pernah berprilaku aneh selama ini? "
" Tidak yang mulia, ia tidak pernah berperilaku aneh selama ini. Tapi, tepat saat dua hari sebelum penobatan ia menyuruh saya untuk mencari keberadaan sahabatnya, nona Mita "
" Mita? Lalu apa yang kau dapatkan? "
" Saya mempertemukan Putri Hera dengan seorang petani yang melihat kemana perginya nona Mita "
" Cepat bawakan pada ku petani yang kau sebut itu "
" Baik yang mulia "
Mereka yang sedang berbincang tidak menyadari Sam dan seorang prajuritnya sedang menguping pembicaraan mereka.
" Kau tau kan, apa yang harus kau lakukan? "
Tanpa memalingkan tatapannya dari kedua pria yang sedang berbincang itu.Prajurit tersebut hanya memberi hormat dan berlalu pergi.
" Tenang kak, aku hanya akan merebut tahtamu dan memastikan anak kesayanganmu itu tidak pernah kembali "
Sam ikut berlalu meninggalkan mereka.===
Gyu berjalan menuju suatu rumah reot. Baru masuk dalam halaman rumah tersebut, Gyu seketika terkejut melihat keadaan rumah. Rumah tampak berantakan seperti baru diserang dan diacak-acak dengan beberapa anak panah di tiang rumah yang terbuat dari kayu lapuk itu.
Lelaki berumur 27 tahun itupun bergegas berlari ke dalam rumah yang sudah seperti kapal pecah tersebut untuk memastikan. orang yang sedang ia cari baik-baik saja.
Tampak lelaki patuh baya yang tergeletak di dalam rumah dengan darah yang terus mengalir. Dipastikan lelaki lelaki itu dibunuh tepat sebelum Gyu datang ke sana. Gyu yang datang bersama beberapa rekannya bergegas pergi ke istana dan membawa lelaki yang badannya sudah mulai kaku itu.
Di ruang medis, Raja Tersen baru saja datang dan mendekati mayat yang sudah diletakkan di atas meja medis ditemani oleh seorang laki-laki yang diketahui adalah tabib istana yang paling cerdas, dan juga Gyu.
Raja Tersen sebentar melihat meyat tersebut dari ujung kepala sampai kaki.
" Apa yang Terjadi? "Gyu yang baru menyadari kedatangan Raja langsung memberi hormat.
" Maafkan saya karena memanggil anda kesini, yang mulia "" Siapa ini? "
" Ini adalah petani yang saya maksud. Tetapi maaf karena membawanya ke hadapan anda dalam keadaan seperti ini "
" Apa yang terjadi padanya? "
" Sepertinya ada yang menyerang rumahnya tepat sebelum saya datang "
" Benar, yang mulia. Dan sayang yakin orang yang menyerangnya orang yang sangat ahli dalam menggunakan pedang, karena sayatan pedang tepat mengenai saraf fatalnya dalam sekali serangan "
Tabib muda itu menjelaskan kepada Raja sambil memperlihatkan luka yang bersarang di leher petani malang itu." Siapa yang tega melakukan ini? Gyu, segera selidiki dan tangkap pelakunya. Aku yakin ini kejadian ini ada hubungannya dengan hilangnya Hera "
Kata terakhir Raja sebelum bergegas meninggalkan ruang tersebut disambut salam dari tabib dan Gyu." Menurutmu siapa pelakunya? "
Tanya tabib pada Gyu." Apa kau tidak mengetahuinya? Sepertinya rumor tentang kau adalah anak yang cerdas itu memang hanya omong kosong saja "
Gyu meninggalkan tabib dengan senyuman tipis di bibirnya." Hya! Apa kau benar kakakku? Kenapa kau selalu melakukan ini? "
Teriak tabib berwajah manis itu kepada Gyu yang ternyata adalah kakak nya." Belajar lebih giat lagi Byu! "
Balas Gyu dengan masih berjalan ke luar ruangan tanpa berbalik dengan senyuman yang makin lebar." Dasar menyebalkan! "
Grutu Byu.===
Diah sampai di sekolah baru yang akan ia masukin itu. Ia berjalan dalam sepinya lorong sekolah karena saat itu memang saat jam kelas.
Ia hanya terus berjalan menuju kantor guru untuk mengambil seragamnya karena besok ia sudah mulai sekolah. Seharusnya Diah masuk dua minggu lagi. Tapi karena suatu alasan, sekolah memutuskan untuk menerima Diah mulai besok.
Saat Diah berjalan dengan tenang, ia dikejutkan dengan sebuah pintu yang terbuka di sisi kiri lorong itu yang bertuliskan "Ruang Penyimpanan Alat Olahraga" di atas pintunya.
Diah kemudian bergegas berbalik arah untuk menghindari seseorang yang pasti kalian tau, itu adalah Yong Joo. Ia berlari dan berhenti di belakang mesin minuman otomatis. Dengan nafas tersengal-sengal, ia berlahan terhenyak dan menundukkan kepalanya. Beberapa saat kemudian tampak sepasang sepatu mendekatinya. Diah berlahan menatap sepatu itu dan terus melihat ke atas untuk mengetahui sang pemilik sepatu berwarna putih itu.
Diah akhirnya melihat wajah pemilik sepatu. Nafas orang itu memburu dan matanya berkaca-kaca. Diah sanagat mengenal orang itu.
" Mita.. "
Sebut Dara dengan air mata yang tak dapat di bendung.I'M BACK...😁 AKHIRNYA MEREKA BERTEMU...😢 OH IYA.. DI CERITA INI KAN ADA CERITA DI MASA KERAJAAN, NAH.. DIMASA INI DIAH DAN DARA DI PANGGIL DENGAN NAMA ASLINYA, MITA DAN HERA. JADI JANGAN BINGUNG YA...😋 HAPPY READING..👐 STAY RVC YAH...😉
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST TIME
AcakLOST TIME ( Kehilangan Waktu ). Kisah yang menceritakan seorang wanita yang ingin mengembalikan waktu yang telah hilang bersama sahabatnya.