☀2 Weeks

3.2K 338 17
                                    

Don't be silent readers :)

.

Paige dan Harold baru saja pulang berbelanja dari supermarket. Mereka membeli 2 packs diaper bag, 3 packs susu bayi, dan 2 packs biskuit bayi. Harold tampak diam, dan tanpa lelah Paige menggendongnya didepan.

“Terima kasih, lain kali berkunjung kembali nyonya.” Paige tersenyum lalu membawa plastic belanjaan mereka keluar. Kembusan angin begitu kencang, Paige memakaikan Harold topi dan jaket. Harold tak menolak, malah ia terus melihati Paige tanpa berpaling.

“Sekarang kita akan menunggu Aunt Popy. Harold pasti senang, jika bertemu dengan—nya” Paige memangku Harold, sedangkan belanjaan mereka tadi ia taruh dibawah kursi. Harold tampak senang ketika duduk sembari memainkan rambut Paige yang di—gerai. “Paige!” Paige menoleh, dan tepat sekali. Popy sudah datang.

“Hey, kemarilah..” ucap Paige, menepuk sisi yang kosong dikursi panjang ini. Harold memandang Popy aneh, mungkin karena mereka belum pernah bertemu maka dari itu Harold sedikit aneh melihat—nya. “Dia Harry ya? Apa aku boleh menggendongnya? Dia tampan sekali ternyata.” Paige mengangguk dan tersenyum, ketika ia ingin menyerahkan Harold dengan Popy. Harold mencengkram erat pakaian Paige, ia tak mau beranjak dari mom—nya ini.

 

“Panggil dia Harold, pop. Itu nama kesayangan dari—ku untuknya..” setelah tangan Harold yang kuat mencengkram pakaian Paige terlepas. Kini, Harold sudah duduk dipangkuan Popy.

“Hiks—hiks. Oek—oek” Harold menangis, tangannya bergerak-gerak untuk digendong kembali oleh Paige, mom—nya. Paige yang kasihan melihatnya, cepat-cepat ia menggendong kembali Harold. Dan Harold menangis kencang dipelukannya.

“Sepertinya dia takut padaku..” ucap Popy mengelus kepala Harold yang terus menangis. Paige menepuk-nepuk pantat dari Harold pelan, dan mengecup pipi Harold beberapa kali untuk menenangkan—nya. “Tidak, sepertinya badan Harold sedang tidak enak. Jadi dia sedikit rewel. Lebih baik kami segera pulang, ini ada sedikit uang untukmu. Ya, memang kali ini tak sebanyak yang dulu, sebab kau tau kan gaji ku sekarang sudah harus menanggung Harold. Gunakan uang ini dengan sebaik-baiknya. Dan titipkan salamku pada Dad dan Mom. Jangan lupa untuk berkunjung kerumahku. Pop..”

Popy mengangguk, dan menirrima sedikit uang yang diberi Paige untuknya. “Baiklah, nanti kusampaikan salam-mu pada Dad dan Mom. Bye, Paige. And Bye, Harold. Love you both..” Popy mencium pipi Harold sebelum pergi, dan selanjutnya Harold menangis lagi.

.

Sesampainya dirumah Paige mengganti baju Harold dengan yang, sedikit tebal. Ketika seusai pertemuannya dengan popy, ia merasakan bahwa badan Harold panas. Untuknya Paige cepat datang kerumah Aunt Mary. Aunt Mary itu mantan perawat, jadi dia tau penyakit apa yang diderita Paige.

Setelah Aunt Mary, memeriksa Harold memeriksa Harold. Ternyata Harold kecil, sedang terjangkit demam biasa.

“Hiks—oek—oek..” tangis Harold lagi, Paige menggendong Harold untuk yang kesekian kalinya. Dengan sabar dan mengusahakan tak panik, Paige dengan sabar menenangknnya. “Cup..cup. Anak mommy jangan menangis lagi ya. Cup..cup…”

Paige menepuk-nepuk pantat Harold lagi, lalu ia menyanyi-nyanyi kecil. Setelah Harold kembali diam, Paige duduk memangku bayinya ini. “Aaa, Harold makan dulu ya. Agar Harold sembuh, aaa” Paige menyuapkan sesendok bubur, tetapi Harold memuntahkannya.

Dan ketika suapan yang kedua, Harold tak mau membuka mulutnya. Ia kembali meringsut memeluk Paige. Dia tak mau lepas dari Paige. Sehingga Paige sedikit kesusahan untuk menyuapkan bubur kemulut Harold lagi.

Tetapi, Harold harus makan, kalau tidak ia semakin sakit lagi. “Bagaimana kalau biskuit? Harold mau.” Harold menyembunyikan wajahnya,  disaat yang bersamaan pula, ponsel Paige berbunyi. Tertera nama Judy disana. “Um, Judy.. aku tak bisa masuk bekerja hari ini… anakku sedang sakit.. Maaf ya… tapi jika Harold sudah sembuh aku akan masuk kembali… Bye..”

Paige menaruh ponselnya kembali kedalam laci buffet. Hari ini dia memutuskan untuk tidak bekerja, dia lebih mementingkan Harold yang sakit. “Kalau minum susu, Harold mau?” Paige mengambil sebotol susu untuk Harold.  Harold yang tau, kalau itu yang diinginkannya dengan cepat ia meminum susu itu. Paige tersenyum sembari terus memegangi botol susu untuk mempermudah Harold meminumnya.

Tangan Harold yang kecil mengelus-elus wajah Paige sembari meminum habis susu—nya. “Sudah habis. Harold pandai..” Paige mencium pipi Harold, lalu ia membaringkan tubuh Harold untuk berbaring diatasnya.

“Harold cepat sembuh ya. Agar mom,bisa bekerja lagi. Jika mom rajin bekerja, Harold akan mom belikan baju dan mainan.” Harold tampak nyaman, dan terus berpegangan pada pakaian Paige. Seakan ia tak mau lepas dari Paige sedikitpun. Paige mengelus kepala Harold dengan sayang, dan dia memberikan kecupan dipuncak kepalanya.

Dan sampai pagipun, Harold tetap tidur dengan posisi seperti kemarin dan tangannya yang mungil masih memegang erat pada pakaian Paige.

.

To be continued.

Hola, sudah dinext nih. Ngetiknya desi ngebut wkwk, sorry for the typos. Btw, Disini siapa yang nonton Konser 1D tahun depan? Desi enggak nonton :(. Tapi ya udahlah mungkin gak rezeki desi,nonton the boys hehe.

Gimme ur vomments? 50 votes (+)..

AdoptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang