Part 2

1K 84 2
                                    

Seorang bocah sedang berjalan- jalan di trotoar dengan membawa sebuket bunga dan memakai pakaian hitam.

Setelah sampai ketempat tujuannya, bocah itupun meletakkan sebuket bunga yg berada di genggamannya itu diatas sebuah pemakaman. Sepertinya itu pemakaman ibunya.

Tiba- tiba setetes air mata keluar dari matanya, ia menangis sambil tersenyum. Tatapan matanya menyiratkan kerinduan yang dalam.

Namun, sekuat apapun ia mencoba menahan air mata itu, tapi kenapa mereka tetap turun? Tak tahu kah mereka bahwa ia sudah berusaha menahannya, karena ia sudah berjanji pada sang ibu untuk tidak menangis lagi dan selalu tersenyum.

Tapi ia hanya bocah yg masih membutuhkan sang ibu disampingnya untuk membimbing dan menuntunnya hidup didunia yang keras dan kejam ini.

Setelah selesai menangis ia meninggalkan tempat itu dengan langkah lemas dan lesu. Ia ingin pulang dan beristirahat.

Sesampainya dirumah bocah itu hendak berniat masuk kekamarnya tapi tiba- tiba ia melihat seseorang tertidur dikursi. Orang itu terlihat begitu lelah.

Orang itu adalah ayahnya, orang yang sekaligus menjadi ibu untuknya setelah kepergian sang ibu. Ia sangat menyayangi sang ayah, apalagi itu keluarga satu- satunya.

Anak itu bernama Park Jimin, ia terlahir dari keluarga Park. Jimin merasa kasihan kepada ayahnya. Semenjak kematian sang ibu, ayahnya lah yang mengurusnya.

Memang ayahnya selalu mengurusnya, tapi setelah kematian ibunya, ayahnya berubah, kehidupannya berubah, sang ayah berubah menjadi pendiam, sibuk berkerja, jarang memperhatikannya. Seolah- olah duaninya hanya berkerja.

Jimin tahu ayahnya sibuk untuk mengalihkan perhatiannya dari sang istri yang sangat ia cintai, tapi tak tahu kah ia ada seorang anak yg terabaikan.

Jimin tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya bisa berubah seperti ini, ia tidak menyangka kenapa sang ibu memilih untuk menyerah bukannya bertahan.

Apakah ia juga boleh menyerah pada dunia yang kejam ini? Agar ia bisa bertemu dengan ibunya.
Kenapa semuanya bisa seperti ini?
Sesungguhnya ia belum siap menerima semuanya. Tapi, takdir berkata lain

___________________________

Kau tahu, aku begitu tidak suka dengan hujan.
Kenapa?
Karena penyebab semuanya terjadi adalah hujan
Dan kau tahu hujan itu selalu menjatuhkan airnya
Tapi,
Appa berkata padaku, hujan itu tidak salah. semuanya terjadi karena takdir
Kau tahu kenapa hujan tidak pernah bosan untuk datang dan turun kebumi?
Karena hujan datang sebagai penghapus jejak kesedihan dan luka.
Kenapa appa bisa berkata seperti itu?
Karena setelah hujan turun pelangi yang indah akan muncul. hujan datang menghapus semuanya dan membawa pelangi yang memancarkan warna-warna kehidupan.

Appa harap suatu hari nanti anak appa akan menjadi pelangi yang selalu menemani sang hujan

Kata-kata appa sama seperti kata-kata terakhir eomma

Dan kau tahu setelah mengucapkan kata- kata itu, appa pergi untuk selamanya,
Apakah dengan kepergian eomma itu tidak cukup?
Kenapa appa juga ikut pergi?

Tapi, satu hal yang pasti aku akan menjadi pelangi yang selalu menemani sang hujan.

Tapi, aku tetap tidak menyukai hujan.





.
.
.
.
"Kenapa takdir itu kejam?
Dan kenapa semuanya terjadi dihari hujan?
Lalu apakah aku akan menjadi pelangi dan menemukan sang hujan?"















TBC
Maaf kalau ada typo
😂😂😂😂
Gomawo






RAIN and RAINBOW (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang