Chapter 8

124 9 0
                                    

Baekhyun POV

       Aku, Chan, Kai, dan Sehun pindah ke rumahku yang dulu. Bagiku, disana banyak kenangan terindah yang membekas di hatiku. Sungguh membuat sakit hati, ketika aku kembali mengingat semua kenangan bersama kedua orangtuaku. Namun, semua hanya tinggalkan kenangan menyakitkan. Chan yang menyadari kesedihanku, menenangkanku. Dia tahu betul seberapa kesedihan yang kurasakan.

"Jangan sedih lagi, Baekhyun... Aku jadi ikut sedih... Baiklah, sekarang kita masuk." kata Chan mengajakku ke dalam rumah. Suho hyung yang hanya ikut mengantarkan, segera memberitahukan cara membuat pelindung dari cahaya.

"Baiklah... Annyeonghi gaseyo..." ucap Suho hyung setelah pelindung itu jadi. Dia kembali ke rumahnya sendirian. Setelah itu, kami berempat mulai menata barang-barang di kamar. Aku dan Chan tidur di kamar bawah. Sedangkan, Kai dan Sehun ada di kamar atas. Meski begitu ada 3 kamar lagi yang kosong, dan kamar-kamar itu dibuat untuk menaruh barang yang berlebih.

"Ahhh... Ini kamar ibu dan ayahku, Chan... Aku dulu sering tidur di sini sendirian saat ibu dan ayah sedang pergi. Ahhh... Rasanya juga tetap seperti dulu... Kau tak apa, kan tidur di kasur itu?"

"Tenang saja, Baek. Ini sudah lebih dari cukup. Memangnya ini kasur siapa?"

"Mmm... Kata ibu, sih, itu kasur hyungku. Sebelum ia menghilang tak jelas. Maksudku sebelum ia diculik..."

"A.apa? Hyung-mu diculik? Oleh siapa?"

"Mmm... Entahlah, kata ibu..."

Author POV

13 tahun sebelumnya...

'Eomma, eomma... Adikku akan diberi nama apa?' ujar seorang anak kecil pada ibunya.

'Mmm... Bagaimana kalau Byun Baekhyun? Eomma dan Appa sudah merencanakan namanya dari awal... Bagaimana, baguskan?'

'Ahhh... Ne... Chotta... Ah, eomma, kenapa rumah kita berantakan?' ujar anak kecil itu saat melihat rumahnya sangat berantakan. Mereka baru saja tiba dari super market.

'Mmm... Pasti ada perampok! Hhh... Kenapa rumah ini selalu jadi incaran?! Syukurlah tak ada barang yang hilang... Eomma akan menelpon Appa...!' setelah menelpon, ibu dan anak itu menunggu.

'Annyeong... Appa pulang... Ahhh, Eun, Sung kalian tak apa?! Wahhh... Rumah kita benar-benar berantakan untuk yang kedua kalinya...!!'

'Tenang saja, Seung... Aku dan Sung baik-baik saja... Rumah ini sangat berantakan...'

'Ahhh... Kenapa orang-orang itu mengincar rumah kita...?!!! Aku harus telepon polisi...'

'H.h.hajimaaa...!!! Kau tak boleh telepon polisi, Seung!! Lagipula perampok itu tak mengambil apapun dari rumah kita...'

'Tapi, bagaimana jika orang itu mengincar kita?! Aku khawatir...'

'Tenang, Seung... Kita tak apa...' ujar Eun pada suaminya. Sung, si anak, hanya tersenyum dan tiba-tiba memberikan sebuah gantungan kunci bentuk wanita dan pria untuk appa dan eomma. Masing-masing ada tulisannya. "아빠" dan"엄마" , begitulah tulisannya.

'Aku yang membuatnya. Ibu guru yang mengajariku tadi... Appa dan Eomma suka?'

'Ahhh... Ini Indah sekali, Sung... Gomawo...' ujar sang ibu sambil mencium anaknya. Begitu pula sang ayah. Rupanya merek sudah agak melupakan kejadian menegangkan tadi.

'Kau anak yang pintar dan penurut, Sung... Kuharap, Baek juga seperti kau.' kata sang ayah. Sung sangat bangga dengan dirinya. Namun ia juga tak sabar memiliki adik.

You are Best Friend - EXO VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang