Baekhyun POV
Tiba-tiba ada perempuan itu lagi. Dia duduk di seberang kursiku. Dia terlihat ingin bicara sesuatu padaku. Dan benar saja, dia berjalan mendekatiku.
"Ahjusshi... Mmm... Dompet anda terjatuh tadi. Ini..." ujarnya gugup. Terlihat dari tangannya yang sedikit gemetar.
"Ah... Ne.. Ini punyaku... Kamsahamnida..." ucapku sambil mengambil dompetku dari tangannya.
"Sama-sama... Eummm... Kau mau ke Daejeon? Sendirian?" tanyanya sambil duduk bangku yang kosong disampingku.
"Ne... Tapi, aku tak sendirian. Aku berdua belas bersama teman-temanku. Kau sendiri?"
"Mmm... Aku tadi berangkat bersama pria tadi. Dia sudah sadar saat kutinggal kesini. Tapi, dia sepertinya takut padamu."
"Ahhh... Lalu, kau tak takut kalau kau berlama-lama disini? Nanti dia marah lagi, lho."
"Ah, iya... Baiklah, aku kembali kesana dulu. Annyeonghi gaseyo... " ucapnya lalu ia kembali ke gerbong sebelah.
"Memangnya ia tadi siapa, Baek?" tanya Chan, dan aku menceritakan semuanya. Chan mengangguk pelan tanda paham. Lalu kami sama-sama mengantuk. Kemudian akhirnya tidur.
Saat aku dan teman-temanku turun dari kereta api...
"Ahjusshi!!!" teriak seseorang yang suaranya pernah kudengar beberapa saat yang lalu. Aku menoleh, dan benar saja, dia adalah wanita yang tadi. Dia berlari kearahku. "Ahjusshi, handphonemu tertinggal di kursi yang kau duduki tadi."
"Ah, kamsahamnida..." ucapku.
"Hihihihi... Kenapa ahjusshi begitu pelupa? Padahal kau masih muda, kan?" ujarnya padaku. Saat itu kami sedang menunggu bis.
"Ah, entahlah... Padahal sebelumnya aku tak begitu pelupa. Entahlah kenapa aku jadi seperti ini..." jawabku singkat. "Sudah ya... Aku mau naik bis ini. Annyeonghi gaseyo..." kataku padanya seraya ikut masuk kedalam bis bersama teman-temanku.
"Ahh... Memangnya kau sudah akrab dengannya, ya?" tanya Chan penasaran. "Dia cukup cantik, Baek... Kau serasi sekali dengannya."
"Kau bicara apa, sih? Dia baru saja bertemu denganku beberapa jam yang lalu. Bagaimana kau bisa menyimpulkan jika aku serasi dengan dia? Bahkan aku tak tahu namanya." sergahku hingga wajahku memerah.
"Ah, wajahmu memerah, Baek... Kau suka dia?" tuduh Chan lagi. Sontak, kupukul dia. Namun ia hanya tertawa senang saat melihat wajahku semakin memerah.
"Sudahlah, Chan... Kau ini ada-ada saja. Kita disini untuk menjalankan misi. Bukan mencari pasangan." kataku. Chan pun terdiam dan kembali bermain dengan handphonenya. Begitu juga denganku.
Ketika sudah sampai, kami keluar bis dan berjalan menuju sebuah penginapan yang sudah kami sewa sebelumnya. Kami disini akan menjadi mata-mata. Orang yang akan kami mata-matai akan diberitahukan lewat kiriman Yoora noona pada handphone kami masing-masing.
Setelah menata barang di kamar, aku dan Chan pergi keluar penginapan untuk membeli minuman. Setelah membeli 2 bubble tea untuk Luhan hyung dan Sehun, 4 coffee latte untuk Xiu hyung, Suho hyung, Chan dan Chen, dan macam-macam teh untuk yang lainnya. Kecuali aku, yang membeli strawberry smoothie. Aku dan Chan kembali ke penginapan tepat disaat matahari terbenam.
"Ah, ahjusshi? Kita bertemu lagi?" tiba-tiba ada wanita itu yang tadi di kereta api. Dia sepertinya juga baru saja membeli minuman dari kedai yang sama.
"Ah, ne... Kau baru saja membeli minuman dari kedai ini?"
"Ne. Eh, ini temanmu?" tanyanya, dan aku mengangguk. "Ah, annyeong... Je ireumeun Jung Hyo Soo imnida. Ireumi mwoyeyo?" tiba-tiba saja dia memperkenalkan dirinya. Dan dia juga bertanya nama kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Best Friend - EXO Vampire
FanfictionAnak kecil itu merasa dunia tak adil padanya... Bahkan saat dia bahagia, kesengsaraan terus saja mengikuti... Namun, saat sahabatnya datang memberikan bantuan, semua terasa indah dan canda tawanya mulai terpancar lagi... Disitulah ia memahami jika...