Chanyeol POV
5 hari kemudian...
Aku membangunkan Baek, sebab hari ini masih hari sekolah. Dia langsung bangun tanpa harus mengulangi untuk membangunkannya. Berbeda dengan Kai, ia selalu bermalas-malasan hingga rasanya aku ingin marah. Padahal aku jarang sekali marah. Baek yang agak pemarah meneriaki Kai yang malas itu.
"Yaaa!!! Kenapa kau malas, Kai?!! Memangnya kau pikir ini jam berapa? Hah?!!" teriak Baek sambil menarik selimutnya. Dan benar saja, Kai langsung bangun sambil menggerutu pelan.
Setelah semua siap, kami berangkat bersama. Tanpa ada sarapan. Sebab tak ada salah satu dari kami yang bisa memasak. Jadi, kami akan sarapan di kantin sekolah. Setelah naik bus, kami berempat masuk dari gerbang yang sama. Meski Kai dan Sehun masih SD, gedung SD, SMP, dan SMA kami berdekatan. Jadi, bukan tak mungkin jika kami makan di kantin yang sama.
"Baiklah, hyung... Aku ke kelas dulu..." ujar Kai berjalan bersama Sehun. Mereka terlihat serasi untuk menjadi sahabat. Aku dan Baek pergi ke kelas bersama. Dan kebetulan, Chen datang bersama Kyungsoo, Suho hyung dan Xiumin hyung. Jadi, kami pergi ke kelas bersama mereka.
Setelah Xiumin hyung dan Suho hyung pergi ke kelasnya, aku, Baek, Kyungsoo dan Chen bersama-sama pergi ke kantin. Sarapan sudah menunggu kami. Disana kami juga bertemu Park Yoora, kakakku. Dia sedang bersama teman-temannya. Dia melambai kearahku saat dia tahu aku juga disini. Aku membalas lambaiannya.
Tak lama kemudian, ia mendekatiku. 'Hai, Chan... Traktirlah noona-mu ini sesuatu. Aku lapar."
"Mmm... Kau mau apa? Pesan saja. Aku yang bayar. Tapi jangan banyak-banyak. Aku tak bawa uang lebih. Eh, bukannya kau juga v..."
"Ssshhhtttt... Jangan dibicarakan yang itu disini... Ahh, aku mau beli roti, Chan. Makanan itu nggak akan pengaruh kediriku. Byeee..."
"Hhh... Sampai sekarang dia masih saja terlihat bodoh. Kenapa juga aku punya noona kayak dia. Sungguh menyeramkan." ujarku sambil melihat noona pergi membeli roti seperti yang dikatakannya.
"Memangnya kenapa noona-mu, Chan? Makanan yang pengaruh ke dia? Ohh... Karena dia vam..." kata-kata Baek terhenti saat aku memberi insyarat untuk tak melanjutkan kalimatnya.
"Iya... Tak baik menceritakan rahasia tentang yang itu ditempat umum." setelah roti dan susu yang menjadi menu sarapan kami habis, aku dan teman-temanku kembali ke kelas. Tentu saja setelah membayarkan makanan noona.
Saat kami sudah didalam perjalanan pulang, aku melihat ada seorang anak perempuan kecil yang dipalaki oleh beberapa preman. Aku pun mengajak teman-teman untuk menolong anak kecil itu. Apalagi Baek punya kekuatan.
"Yaaa!!! Hajimaaa!!! Kalau berani, lawan kami." teriak Baek tegas. Dan preman-preman itu terlihat meremehkan Baek. Segera saja mereka meluncurkan serangan mereka. Baek menghindar dari serangan. Sedangkan aku berusaha melawan preman cemen didepanku. Sehun pun juga sedang melawan. Ia berkali-kali menggunakan lari flashnya. Begitu juga dengan Kai.
Tiba-tiba aku merasakan panas disekujur tubuhku. Dan benar saja, aku mengeluarkan api dari tangan. Kurasa inilah kekuatanku. Jadi, kulemparkan bola api itu kearah preman cupu itu. Untunglah tempat ini sepi. Jadi tak ada orang yang melihat aksi kami.
Kulihat Sehun juga mendapatkan kekuatannya. Dia mulai mengeluarkan bola angin. Dan itu membuat preman-preman itu terhempas jauh. Namun, Kai masih belum mendapatkan kekuatannya. Jadi, ia melawan dengan tangan kosong dengan bantuan kami. Setelah merasa kalah, preman-preman itu lari menjauhi kami.
"Kam.kamsahamnida..." ucap gadis kecil itu pada kami. Sepertinya ia shock setelah melihat pertarungan kami. Dia berlari dengan cepat dan terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Best Friend - EXO Vampire
FanfictionAnak kecil itu merasa dunia tak adil padanya... Bahkan saat dia bahagia, kesengsaraan terus saja mengikuti... Namun, saat sahabatnya datang memberikan bantuan, semua terasa indah dan canda tawanya mulai terpancar lagi... Disitulah ia memahami jika...