Chanyeol POV
Kulihat Baek terkejut saat melihat handphonenya. Aku penasaran dan berjalan menghampirinya. Dia benar-benar terkejut, hingga ia diam seperti patung.
"Kau kenapa, Baek?" tanyaku padanya. Dia menoleh lalu memberikan handphonenya padaku. Aku membaca suatu pesan yang dikirim oleh Jung Hyo Soo.
~dari : Jung Hyo Soo
'Ahjusshi... Tolong aku... Mereka membawaku ke suatu tempat...'
Begitulah pesannya. Aku ikut bingung setelah membaca pesan itu. Bukannya dia baru saja ditelepon beberapa saat yang lalu? Tapi, kenapa sekarang dia sudah diculik?"Bagaimana ini, Chan?" kata Baek dengan ekspresi sangat-sangat cemas. Kurasa dia sangat mencemaskan Hyo Soo.
"Kau kata, kau bahkan tak peduli dengannya. Lalu kenapa kau terlihat sangat-sangat cemas?"
"Mmm..."
"Kau selalu menghindarinya. Bahkan kau selalu marah, saat aku menyinggung tentang kau mencintai dia. Ya, kan?"
"Baiklah... Aku mengakui semuanya. Aku mencintai Jung Hyo Soo. Jadi, kau tak mungkin heran kalau aku sangat mencemaskan dia."
"Sudah kuduga jika kau suka dia, Baek. Lalu, bagaimana dengan ini?"
"Entahlah... Apa hanya kita berdua yang menyelematkannya? Kita tak perlu memberitahu hal ini pada yang lain, kan?"
"Mmm... Terserah kau. Tapi, tentu saja aku akan ikut kau. Aku tak mau kau sendirian jika menghadapi masalah"
"Ne. Baiklah, kita akan melakukannya sekarang. Bilang ke Suho hyung jika kita mau beli sesuatu di super market."
"Ne..." lalu aku menemui Suho hyung di kamarnya. Dia sedang membersihkan senjatanya. Aku pun bilang jika mau membeli sesuatu di super market. Dia menganggguk pelan mengijinkan. Kemudian aku berangkat bersama Baek yang sudah menunggu diluar.
"Ayo, cepatlah..." kata Baek berlari flash. Begitu juga denganku. Aku dan Baek menuju kedai minuman. Kami mulai bertanya kepada karyawan kedai disana.
"Ah, Hyo Soo sudah pulang, ahjusshi... Dia dijemput oleh beberapa pria tadi. Kukira itu pegawai bosnya yang dulu."
"Kemana mereka pergi? Maksudku kearah mana mereka?" tanyaku gelisah. Entah kenapa aku ikut-ikutan cemas dan khawatir.
"Mereka kearah selatan. Entahlah, mungkin mereka akan ke kota."
"Baiklah, kamsahamnida..." ucap Baek, dan kami berlalu ke arah selatan seperti yang karyawan itu katakan. Kami hanya berlari seperti manusia biasa. Kami khawatir jika banyak orang yang tahu tentang makhluk seperti kami ini.
Kami menaiki bis, taksi, lalu kami sampai di markas besar menurut kata Hyo Soo. Dia memang benar. Gedung ini benar-benar kumuh. Kami mulai mencari pintu masuk yang katanya ditutupi oleh truk itu. Setelah ketemu, kami mulai bingung dengan cara memindahkan dua truk ini.
"Bagaimana jika kau bakar saja?" usul Baek, dan aku mengangkat bahu.
"Entahlah. Apa itu tak akan membuat orang-orang itu makin curiga dengan apa yang terjadi disini?"
"Baiklah... Aku akan membuat pelindung cahaya itu. Aku bahkan punya cara baru." Baek mulai membuat pelindung cahayanya. Tak lama kemudian, dia selesai dan memerintahkanku untuk segera membakar dua truk itu. Tapi, butuh kekuatan yang besar untuk hal ini. Sedangkan aku belum meminum darah apapun untuk melakukan ini.
"Ah, iya... Kita harus mencari darah. Kau akan mati jika mengunakan kekuatanmu sepenuhnya." kata Baek sambil mengajakku keluar dari wilayah ini. Kami mulai mencari seseorang yang pantas dijadikan mangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Best Friend - EXO Vampire
FanfictionAnak kecil itu merasa dunia tak adil padanya... Bahkan saat dia bahagia, kesengsaraan terus saja mengikuti... Namun, saat sahabatnya datang memberikan bantuan, semua terasa indah dan canda tawanya mulai terpancar lagi... Disitulah ia memahami jika...