Lvn.10♤

3.8K 326 11
                                    

Masih di hari yang sama. Tapi ditempat yang berbeda. Jimin dipanggil ke ruangan CEO untuk menemui atasannya,yang tidak lain tidak bukan adalah Tuan Kim. Karena dia bekerja di perusahaan milik keluarga Kim.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

Jimin pun memasuki ruangan itu dan segera duduk di sofa yang tersedia setelah melihat gesture diperbolehkan duduk oleh Tuan Kim.
Tuan Kim pun menyudahi kegiatan membubuhi tanda tangan dikertas kesayangannya untuk berbicara pada Jimin.

"Jimin-ah,Rose itu adik sepupumu kan ?"

"Ne,tuan Kim. Ada apa memangnya,tuan?"

"Dari yang aku lihat sepertinya mereka ada ketertarikan satu sama lain,ya walaupun belum terlalu kentara. Jadi aku mau mengajukan sesuatu padamu."

"Benarkah seperti itu ? Wah,saya tidak terlalu memperhatikannya tuan Kim. Memang beberapa minggu ini mereka terlihat mulai dekat. Tapi untuk ketertarikan saya kurang tahu. Jadi,tuan Kim mau mengajukan apa ?"

Tuan Kim menghela napas,ia tahu keputusan ini akan sulit diterima oleh dua orang yang terkait dalam hal ini. Tapi ia dan istrinya sudah berbincang melalui telepon beberapa menit yang lalu,dan istrinya menyetujui itu. Jika ia tidak berbuat seperti ini,ia yakin putranya yang satu itu tidak akan mau berhubungan terlalu jauh dengan yeoja manapun. Karena traumanya dulu. Dimana putranya itu melihat jika kekasih dari sang kakak masih saja menangisi kakaknya walaupun sudah beberapa hari terlewati dari pemakamannya. Dan putranya mengatakan pada dia sendiri jika ia tidak mau punya keterikatan dengan yeoja manapun,jika akhirnya akan seperti itu. Padahal dia dan istrinya sudah memberi pengertian bahwa hal itu pasti terjadi pada setiap orang.

"Bagaimana jika kita menikahkan Rose dan V ? Seperti yang kau tahu Jimin,V tidak akan melakukan hal seperti memiliki hubungan terhadap yeoja,jika kita tidak membantu. Dia terlalu takut."

"N-ne,menikahkan mereka ? Samchon,anda tidak bercandakan ? Lagipula saya tidak bisa memutuskan begitu saja. Karena Rose masih mempunyai kakak yang saat ini sedang berbisnis diluar negeri,saya hanya menjaganya."

"Samchon akan menghubungi kakaknya. Kau  hanya perlu meyakinkan Rose. Dan Samchon  akan meyakinkan Taehyung. Dan juga akan mempersiapkan pernikahan mereka. Baru setelah itu perusahaan ini akan samchon serahkan seluruhnya kepada Taehyung"

"Baiklah akan saya coba samchon."

"Keluarlah. Lanjutkan pekerjaanmu. Jika ada sesuatu lagi,samchon  akan memanggilmu."

Jimin pun segera meninggalkan ruangan setelah membungkuk hormat pada Tuan Kim.

.
.
.
.
.
.

Sedangkan orang yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka,segera menyembunyikan diri dibalik vas bunga yang besar agar dirinya tidak ketahuan. Melihat keadaan sudah aman,orang itu pun keluar dari persembunyian. Dan segera menghubungi seseorang.

"Yeobseyo. Aku mendapatkan berita dari Tuan Kim."

"..."

"Tuan Kim akan menikahkan adikmu dengan putranya."

"..."

"Dia berharap itu membantu putranya agar hilang dari trauma masa lalu."

"..."

"Kau menyetujuinya ? Baiklah. Berpura-puralah tidak tahu apapun. Karena Tuan Kim akan segera menghubungimu. Dan jangan sampai atasanmu itu mengetahuinya. Itu akan menyulitkan kita."

"..."

"Aku akan menunggu besok ditempat biasa. Kita bahas lagi saat bertemu. Keutno"





Leven (TaeRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang