Lvn.14♤

3.3K 289 16
                                    

'Ahh,aku tidak sabar memberitakan kehamilanku ke V oppa. Pokoknya dia harus menjadi orang pertama yang tahu'
Batin Rose senang,saat mengingat malam tadi berita itu keluar dari mulut dokter Kim Taeyeon,yang adalah seorang dokter keluarga Kim dan juga kekasih dari kakak sang suami.
Saat ini ia sedang menikmati waktu pagi di depan televisi ditemani se cup Green tea Milk. Kesukaannya dan juga hanya aroma itulah yang tidak membuat ia mengalami morning sickness. Sebenarnya ia kepikiran sambil menukar-nukar channel,kenapa juga suaminya tidak memberi kabar dari semalam ? Tapi dia yakin,V sedang sibuk.

Dan saat ia berhenti disalah satu channel yang menayangkan berita kecelakaan lalu lintas,ia tak berkutik seketika. Lihat,disana terpampang jelas mobil yang biasa digunakan sang suami,dan yang senantiasa mengantarnya kemana saja hancur dibeberapa bagian. Ia tak yakin awalnya,mobil seperti itu banyak. Tapi pikiran positifnya langsung sirna saat penjelasan kalimat disana "Ahli waris serta CEO perusahaan Kim mengalami kecelakaan hebat" dan tidak itu saja, kalimat dibawahnya lagi lebih mengejutkannya. Dimana disana tertulis tubuh V tidak ditemukan,dan hanya ada supirnya.

Ia segera beranjak dari sana,tanpa memikirkan apa yang sedang ia kenakan berlari ke depan pintu. Langsung terhenti saat di depan rumahnya banyak sekali jurnalis berita,beberapa polisi,dan juga teman-teman V termasuk Jimin. Melihat itu semua air mata Rose langsung mengalir dengan deras dan membawa tubuhnya ke pelukan Jimin.














'Nice plan,Baekhyun'
Baekhyun tersenyum senang dibalik pohon,dengan melempar dadu terbuat dari berlian mahalnya itu. Mengamati bagaimana keadaan sang adik ipar,dan juga bagaimana hasil rencananya ke depan. Membuat Rose merasakan apa yang dirasakan V dulu ? Clear. Tinggal membuat kapok sang paman naifnya itu.

"Lay,pergilah ke mansion ku dengan membawa dokumen perusahaan yang dipimpin V. Buatlah ayahku mau menyerahkan kepemimpinan ditangan paman ku. Ceritakan saja semuanya ke Ayahku. Kecuali tentang ku dan V."

"Dan Chanyeol. Ku yakin paman ku tersayang sudah tahu berita ini. Lebih baik temani saja paman ku,sebagaimana tugasmu."

Dan Lay serta Chanyeol pun segera menjalankan tugas sesaat sudah memberi respon pelan dengan anggukan. Meninggalkan Baekhyun yang masih mengamati dengan seringaiannya

'Untuk sekarang nikmati masa mu seperti itu dulu,adik ipar. Ada saatnya kau tersenyum begitu bahagia bersama adikku. Tapi nanti! Setelah pembalasan dendam terhadap paman ku tersayang Kim Kai itu terbalaskan.'














Drt drt drt....

Ponselnya dari tadi tidak berhenti berdering. Tapi apa daya,ia tidak bisa menjawab dengan keadaan terikat begini. Dan ia juga meyakini,ponselnya juga berjarak jauh darinya.
Ah sial,V yakin itu pasti Rose. Istrinya itu pasti khawatir. Dan jujur ia lebih khawatir. Bagaimana keadaan istri dan keluarganya,bagaimana keadaan perusahaan yang baru saja dibinanya ? Dia tidak tahu seberapa lama ia disekap. Tak lama kemudian, V mendengar suara pintu dibuka,lalu langkah kaki yang mendekat padanya.

"Ponselmu ku matikan. Terlalu menganggu! Aku membawa makanan dan minum. Ini jadwal mu makan"

"Kenapa tidak kau lepaskan saja aku ? Aku akan menuruti semuanya,tapi kau harus melepaskan aku."

Lalu V mendengar suara helaan napas orang tersebut. Dari helaan napasnya itu,orang itu seperti merasa bersalah.
Orang tadi yaitu Baekhyun,menatap sebentar sang adik. Lalu menunduk untuk mengambil sesuap nasi dan lauk pauk,ingin menyuapkan sang adik.

"Hanya terima keadaan,dan makanlah. Bukankah sudah kukatakan kau akan baik-baik saja ?" Kata Baekhyun mengarahkan sendok dipenuhi dengan makanan ke mulut V.
Mau tak mau, V pun menuruti. Ntah mengapa,nuraninya memaksa untuk mengikuti perintah orang tersebut.

"Aku akan memanggil dokter nanti untuk memeriksa keadaan mu. Sekarang tidurlah dulu." Baekhyun berkata lagi,setelah selesai memberi makan dan meminumkan obat pada V. Membaringkan tubuh V,menyelimutkan dirinya agar hangat lalu sedikit mengusap pelan surai ash greynya.

"Kau masih seperti dulu,Tae. Adik kecil yang sangat kusayangi. Tapi bedanya sekarang kau sudah bisa menghamili anak orang dan sudah bisa memimpin perusahaan yang dulu kau anggap menyusahkan. Tapi akhirnya ? Kau malah mengambil jurusan bisnis dan berakhir menyukainya."
Berbisik pelan,lalu meninggalkan ruangan tersebut. Sayang sekali V tidak mendengar itu semua. Karena efek obat yang dia minum tadi,membuat kantuk tak tertahan.















Lay masih berada di mansion Kim. Menceritakan semua permasalahan kepada Kim Daehyun dan Kim Irene,yang notabenenya adalah orang tua dari V dan Baekhyun. Tapi dua hal yang tidak diberi tahunya,yaitu keberadaan V dan tentang Baekhyun yang masih hidup. Mendengar itu semua,perasaan sedih yang dari awal menggelayuti mereka,bertambah menjadi rasa kecewa,marah,dan rasa ingin membalas dendam. Dan tentu saja membuat mereka menyetujui rencana yang ternyata adalah rencana Baekhyun itu. Yaitu membuat kepimpinan jatuh pada tangan Kai,dan setelahnya menjatuhkannya. Lay juga menjelaskan,tidak usah khawatir bila-bila nama mereka juga akan dipandang buruk,karena 100% semua saham ada ditangan Kai. Tidak lagi ditangan Daehyun ataupun V. Jadi jika suatu hal buruk terjadi,Kailah orang pertama yang akan diserang.

"Apa kau tahu bagaimana keadaan Rose,Lay ? Kami menghubunginya tapi tidak diangkat"

"Keadaan Rose tidak jauh beda dengan anda,Tuan Kim. Tapi setidaknya disana ada Jimin dan teman-teman yang lain untuk menenangkannya. Dan saya sarankan jangan keluar rumah,karena semua jurnalis berada di depan mansion anda." Kata Lay sambil beranjak dari mansion setelah mendapat sign dari Tuan Kim.
















"Ahahahahaha,well well. Ternyata tanpa aku dan kau turun tangan pun,V sudah hilang ditelan bumi. "

Kai tertawa terbahak-bahak melihat berita yang gempar menayangkan tentang kecelakaan,hilangnya V,dan bagaimana keadaan orang-orang yang bersangkutan dengan V. Sedangkan Chanyeol dan yang lain hanya berdiam diri melihat pemimpin mereka seperti orang kesetanan.

Tok tok tok

"Masuk" jawab Kai dengan tidak menghilangkan senyum bahagianya.

"Maaf,tuan Kai. Saya hanya ingin memberikan dokumen bertanda tangankan tuan Daehyun,bahwa perusahaan jatuh ke tangan anda."

Kai berdiri dan mengambil dokumen itu dengan antusias. Besok! Besok ia akan menjadi orang terpandang. Walau pun dari awal ia memang dari keluarga terhormat,tapi memang dasarnya serakah.

Kakaknya,Daehyun, beserta keluarga,akan tenggelam dengan kesedihan. Dan ia tidak akan melakukan itu. Ia terlalu tenggelam dengan sikap sang ayah dulu,yang terlalu membandingkan dirinya dan sang kakak. Padahal ia sudah tahu ayahnya tak pernah bermaksud merendahkan,tapi ia sudah terlanjur membenci sang kakak. Dan sekarang semua dendamnya terbalas. Membuat keluarga sang kakak menderita.



~To Be Continue

Leven (TaeRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang