Lvn.09 ♤

3.2K 337 4
                                    

"Complex trauma atau PTSD. V memiliki trauma itu setelah kejadian dimana nyawa kakaknya direnggut di depan matanya sendiri. Dan alasan yang pasti,trauma itu ada karena V menyesal tidak bisa membantu sedikit pun."

Rose menatap V,yang terbaring lemah di ranjang king size di kamar pria itu. Ya. Setelah kejadian itu, Rose memilih membawa V untuk pulang ke mansionnya,dari pada ke rumah sakit. Dan dia membatalkan rencananya untuk berkunjung ke tempat peristirahatan orang tuanya. Disinilah dia sekarang,menemani V dengan duduk tenang disamping ranjangnya,setelah diperiksa oleh dokter dan diberi infus untuk menambah cairan ditubuh,jangan lupa selang oksigen yang menutupi indra penghidu dan indra penyecapnya. Ia tidak menyangka ternyata sifat pria ini seperti sekarang,karena kehilangan sang kakak.

"Dia tidak seperti itu dulu,Nak. V. Dia orang yang manja,ceria,cerewet,aktif dan segala sesuatu yang bersifat positif ada padanya. Tapi sekarang ? Zero. Tidak ada sedikit pun sifat itu melekat padanya. Walaupun tadi pagi dia memberikan sikap manjanya kepadaku. Dia mungkin tidak bersikap dingin,masih mau menunjukkan senyum menawannya,tapi tetap saja itu bukan dirinya"

Penjelasan ayah V,Jimin,dan yang lain tadi masih berbekas dipikirannya. Bagaimana pria yang terbaring lemah ini sebegitu depresinya saat dikatakan kakaknya sudah tiada. Dan dia tidak hadir dalam pemakaman,karena memilih tidur dalam artian koma selama tiga hari. Dan dokter mengatakan itu karena ketidak siapan mentalnya,sebab dia saat itu hanya memiliki sedikit luka.

'Hyung'

'Hyung'

Rose terlonjak dari lamunannya,segera memperhatikan V yang dalam tidurnya itu tidak merasa nyaman. Ia mengusap lengan kiri pria itu,berharap kembali memasuki zona nyamannya. Dan setidaknya itu berhasil.






"Pagi,Rose."

"Pagi,oppadeul. Eum... A-abeonim."

Yap. Mereka memilih menginap di mansion V. Jimin,Jungkook,J-hope,Jin,Suga,Rm dan tentu saja Rose. Sekedar untuk merawat V dan juga menghilangkan sedikit kecemasan dari Tuan Kim terhadap anaknya. Apalagi Tuan Kim memberitahukan pada mereka,jika pagi ini ia harus kembali bekerja,sedikit menyesal karena tidak bisa menemani V.

"Lanjutkan sarapan kalian. Aku harus beranjak sekarang. Oh ya..."

"Kenapa abeonim ?" Tanya Jungkook penasaran

"Nanti Kim Uisa akan kemari untuk kembali memeriksa Taehyung. Ku harap kalian bisa menemaninya."

"Oh ne,abeonim" Jawab Suga

Setelah itu tinggallah mereka bertujuh untuk melanjutkan sarapan.

"Rosie,V hyung eotthae ?" Tanya Jungkook memecah keheningan

"Belum bangun. Masih betah tidur." Jawab Rose lirih

Mendengar hal itu yang lainnya hanya bisa menghela napas. Mereka tahu,trauma V tidak pernah kambuh lagi selama ia di Belanda. Dan sekarang ? Dengan mudahnya,trauma sialan itu datang,membuat sahabat mereka terkapar seperti itu.


'Eo,kalian kenapa bisa disini ?'

Mereka segera mengalihkan perhatian setelah mendengar suara lemah seseorang diambang pintu tidak jauh dari ruang makan.

"Eo V hyung,you awake ?"

Jungkook dan yang lain segera menghampiri V yang tegak berdiri sambil menyangga di dinding pintu. Dari yang mereka lihat,V jelas melepas selang infusnya,karena ada beberapa tetes darah ditangannya.
Segera saja Jin memukul pelan kepala belakang sahabat sekaligus dongsaengnya itu.

"Auw yak hyung!"

"Wae kau mau marah ? Kau bodoh atau apa sih ? Kenapa infus kau lepas ha ? Cari mati ya!"

V mendengus pelan melihat hyungnya yang satu itu.

"Is aku tak apa. Yang ada aku mati karena hyung memukul ku tadi."

"Jangan berlebihan,aku memukulmu pelan kok. Kau saja yang lemah."

Rose tahu jika ini akan lama berakhir segera menengahi mereka.

"Enough. Jin oppa dan oppadeul lainnya sebaiknya kalian pergi bekerja dan kuliah. Biar aku menjaga V oppa. Karena hari ini aku tidak ada kelas."

"Eum,ya sudah kami pergi dulu. Kalau ada apa-apa hubungi oppa atau yang lain,arra ?"

"Ne Suga oppa"










Berakhirlah disini,dia dan V. Diruang tamu,sedang duduk menonton tv. Setelah tadi pagi melewati rangkaian aktivitas. Dari membuatkan sarapan untuk V,karena pelayan tidak menyediakan makanan lebih. Dan lagi pula kata dokter Kim tadi,beberapa hari ini V hanya boleh makan bubur dan beberapa makanan yang lain,yang tidak menghambat jalannya pernapasan.
Membantu beberapa hal yang mungkin sulit untuk dilakukan V sekarang,karena masih dalam tahap recovery. Hah,dia sudah seperti perawat pribadi tuan muda Kim Taehyung alias V. Jangan lupa juga,sedari tadi tuan muda ini menatap dia dengan intens,jadi heran, pria ini menonton tv atau menonton dirinya.

"W-wae ? Kenapa menatapku seperti itu ?"

V hanya mengalihkan pandangannya kembali pada tv. Membuat Rose kesal,dengan menghembuskan poninya membuat poni itu sedikit terbang ke atas.

"Napas buatan."

"N-ne ? Apanya ?"

"Siapa yang memberimu izin untuk melakukan napas buatan ?" tanya V dengan mimik wajah menahan tawa. Tidak sadar jika dia membuat yeoja disampingnya menahan malu.
Masih untung ditolong,daripada terkapar tidak berguna disana. Heran terkadang.

"T-tidak ada cara lain,Oppa. Oppa kemarin tidak bisa mengatur na-napas oppa sendiri. Sebegitu paniknya,jadi itu ca-cara satu-satunya."

"Panik ? Ooh. Jadi secara tidak langsung kau mengkhawatirkan ku,begitu ?" bertanya dengan wajah sok polos,sok datarnya.

Rose yang mendengar itu hanya bisa mengumpat dalam hati. Sepertinya gara-gara kejadian kemarin,pria yang disampingnya ini jadi makin depresi. Bisa-bisanya sedang sakit menggodanya. Menggoda ? Ei anggap saja seperti itu. Karena tidak tahan Rose pun segera pergi dari sana menuju ke kolam belakang mansion V. Sedangkan V ? Dia hanya tersenyum tipis karena setidaknya dia berhasil untuk membuat suasana tidak canggung. Dia juga bisa memastikan suatu hal,yang harus ia syukuri atau ia jauhi.

Seorang V atau Kim Taehyung yang mengaku,tidak mau jatuh karena kejadian beberapa tahun lalu untuk menghindari kejadian dimana kekasih dari sang kakak menangis meraung karena kehilangan, agar tidak tertimpa pada seseorang yang berharga baginya nanti,jika ia pergi juga seperti sang kakak.
Mengaku untuk hari ini,ia jatuh untuk yeoja tadi. Yang bernama Rose atau Park Chaeyoung
Setidaknya baru jatuh,setidaknya kata Cinta belum melengkapi kata jatuh tersebut. Karena jika dua kata itu bergabung,dia harus memikirkan cara ia bersikap nantinya.

-TBC-

Oh hai,up lagi. Makin lama makin gak jelas ya ??
Aku mau mempercepat alur sebenarnya. Makanya aku buat si V udah mulai perhatian gitu.
Semoga masih bisa dimengerti ya ceritanya hehe

Makasi yang udah mau baca,vote,and commentnya.
Jadi lebih bersemangat buat nyelesain ff ini..

Oke

Keutt

Leven (TaeRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang