Disclaimer : Kuroko no Basket by Fujimaki Tadatoshi
Story by Hotaru Bi
Warning : Typo, OOC, EYD-, semi-canon, oneshoot.
Senyum mengembang diwajah cantikmu, kau sangat senang karena akhirnya Akashi bersedia keluar denganmu setelah berkali-kali dia menolakmu dengan kata-kata kasar yang menyakitkan, kau menyukainya di hari pertama kau masuk ke Rakuzan, sudah berkali-kali kau mendekatinya, memberi bento kesukaannya walau kau tau bahwa itu selalu berakhir di tempat sampah, datang ke Gym untuk melihatnya latihan dan selalu di usir dengan kasar olehnya, mendatangi kelasnya saat istirahat hanya untuk melihatnya bahkan kau pernah nyaris terbunuh oleh guntingnya karena kau dianggap mengganggu permainan shoginya dan akhirnya kemarin dia mendatangimu dan mengajak bertemu diluar. Kau sangat senang dan berharap ini adalah kencan kalian.
Dan disinilah kau sekarang, menggunakan Dress tanpa lengan berwarna biru polos selutut, duduk dibangku taman menunggu Akashi dengan senyum yang mengembang, kau sengaja datang lebih awal karena tau bahwa sang emperor tidak suka menunggu. Tidak peduli langit yang menggelap pertanda hujan akan turun kau masih saja menunggu dengan senyum.
Sudah hampir dua jam kau menunggu, tapi Akashi belum juga datang. Kau mencoba menghilangkan fikiran-fikiran negative tentangnya dan terus menunggu berharap dia akan segera datang.
"Mungkin Akashi-kun sedang ada pekerjaan mendadak." Gumammu menghibur diri. Masih sabar menunggunya datang.
Rintik hujan mulai berjatuhan dari langit, kau masih tak bergeming dari tempat dudukmu seolah tidak peduli hujan yang membasahi dirimu, mengabaikan suhu dingin yang menyergapmu, tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang menatap iba padamu. Karena kau hanya berharap satu hal bahwa Akashi akan datang menemuimu.
"Dasar bodoh, dia tidak akan pernah datang." Suara orang yang sangat kau kenal mengintrupsi indra pendengaranmu, kau mendongak menatap pria bersurai abu-abu yang berdiri di sampingmu memayungimu, mencegah air hujan menyentuh tubuhmu yang menggigil.
"Chi-Chihiro-nii, apa yang lakukan disini?" Dia adalah Mayuzumi Chihiro sepupumu, kau tinggal dirumahnya di Kyoto karena orang tuamu tidak mengizinkanmu tinggal sendiri, selama ini Chihiro selalu bersikap acuh padamu, kau hampir tidak pernah bicara dengannya karena pribadinya yang memang introvert dan menyukai ketenangan berbeda denganmu yang cenderung ceria dan berisik. Tapi walaupun begitu kau tau bahwa dia peduli padamu.
"Orang tuamu menitipkanmu padaku (Name), mereka memberiku tanggung jawab untuk menjagamu, sekarang ayo pulang, aku tidak mau repot jika sampai kau sakit." Ucapnya lalu menarik tanganmu, tapi kau menahannya karena masih berharap Akashi akan datang.
"Jangan bodoh, dia tidak akan pernah datang asal kau tau, atau kau ingin aku memberi tau orang tuamu agar mereka mengembalikanmu ke Tokyo." Itu bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan, kau tau bahwa Mayuzumi tidak pernah main-main dengan kata-katanya, jadi kau memutuskan untuk pulang bersamanya. Kecewa, tentu saja tapi kau tidak peduli karena kau sudah terbiasa dengan ini.
Berjalan pelan ditrotoar dengan Chihiro disampingnya membuat (Name) sedikit menghilangkan rasa kecewanya pada Akashi, tentu saja orang yang selama ini tidak pernah mempedulikanmu sekarang berada disisimu ini seperti mimpi untukmu.
Berniat memasuki café di terdekat Mayuzumi berhenti dan memandangmu yang berdiri mematung dengan mata berkaca-kaca, Akashi sedang duduk bersama seorang gadis yang kau kenali sebagai manager klub Basket Touou gakuen Momoi Satsuki, jadi inikah alasan Akashi tidak menemuimu? Padahal café ini tidak terlalu jauh dari tempat kalian akan bertemu. Setidaknya Akashi menemuimu sebentar atau setidaknya menghubungi jika dia tidak bisa menemuimu, ah benar juga Akashi tidak memiliki kontakmu, begitupun kau.
Tidak sengaja tatapan kalian bertemu, Akashi memandang kearahmu menyeringai puas, terseyum mengejek seperti biasa. Geram melihatmu yang berdiri seperti orang bodoh Mayuzumi menarik tanganmu dan berlalu meninggalkan pemandangan yang menurutnya memuakkan. Ingin sekali dia berlari kearah Akashi dan memukulnya tapi karena melihat keadaanmu dia mati-matian menahan emosinya (selain itu Mayuzumi masih sayang nyawa :v)
***
Setelah dua hari absen karena sakit, akhirnya kau masuk ke sekolah sebenarnya demammu belum sembuh total tapi karena kau keras kepala tidak ingin ketinggalan pelajaran jadi Mayuzumi mengizinkanmu masuk dengan syarat tidak boleh jauh-jauh darinya, kau dilarang keluar kelas sebelum Mayuzumi menjemputmu. Kau terkikik sendiri membayangkan kakak sepupumu yang biasanya cuek tiba-tiba jadi sosok yang protektiv, sepertinya rasa sakitmu terhadap Akashi berbuah manis dengan perhatian Mayuzumi padamu. Mengingat Akashi kau tersenyum kecut, kau sudah memutuskan untuk mundur dan menyerah, kau sudah tak berharap lagi padanya, sulit memang tapi kau akan jauh lebih sakit jika dipaksakan.
"Kau melamun lagi?" kau mendongak menatap Mayuzumi yang sudah duduk didepanmu membawa dua potong roti dan sekotak susu, kau tersenyum melihatnya yang terpaku pada Light Novel miliknya seperti biasa.
Pintu kelas terbuka, kau menatap sesorang yang sangat tidak ingin kau lihat, orang yang ingin kau lupakan – Akashi Seijuuro. Dia berjalan kearahmu, dadamu berdetak kencang menerka-nerka apa yang dilakukannya di kelasmu, kau menatap Mayuzumi mungkin saja Akashi ingin menemui kakak sepupumu mengingat kakakmu memang anggota basket, kau berdiri berniat untuk keluar member privasi pada kakakmu dan juga Akashi, tapi Akashi menahanmu, kau menatapnya bingung juga Mayuzumi yang menatapnya tajam.
"Aku datang untuk menemuimu, bukan Chihiro." Kau bergetar mendengar ucapan datar nan dingin dari Akashi dan menatap Mayuzumi memberi isyarat padanya agar menolongmu, entah Mayuzumi yang kelewat tidak peka atau dia terlalu takut dengan Akashi, tapi Mayuzumi malah keluar kelas membiarkanmu bicara dengan Akashi.
"A-ada apa Ak-Akashi-kun ?? jika kau datang untuk mem-memperingatkanku un-untuk menjauhimu, ka-kau tidak perlu kha-khawatir, ak-aku sudah memutuskan un-untuk menyerah, a-aku sudah kalah, kau memang benar bahwa kau memang selalu benar dan kau selalu menang." Ucapmu terbata menahan tangis, kau melepaskan cengkraman Akashi tapi gagal karena Akashi justru menarikmu dalam dekapannya, menggumamkan kata-kata yang tidak pernah kau duga akan keluar dari mulutnya.
"Tidak boleh, kau tidak boleh menyerah karena justru akulah yang kalah, maaf karena aku tidak menemui waktu itu, maaf karena membuatmu menunggu ditengah hujan, maaf karena membuatmu terluka, aku juga mencintaimu, sangat...."
-Fin-
Omake
"Mulai besok kau akan tinggal bersamaku (Name), tidak ada penolakan." Mulai deh sifat aslinya keluar.
"Jangan ngelunjak Akashi, dia akan tetap tinggal bersamaku. Aku hanya mengizinkanmu bicara dan memperbaiki kesalahanmu tidak berarti kau bisa seenaknya memonopoli (Name)." Tiba-tiba saja Mayuzumi sudah muncul disampingmu merangulmu protektiv.
"Che,, Kau berani padaku eh Chihiro??" Akashi menyeringai sambil memainkan gunting merah kesayangannya, (dasar maniak gunting).
"Sudahlah Akashi-kun, aku akan tetap tinggal dengan Chihiro-nii, Orang tuaku tidak akan mengizinkan, lagipula mereka sudah mempercayakanku pada Chihiro-nii, Gomen ne." Mayuzumi tersenyum puas melihat wajah jengkel kekasihmu, Akashi hanya mendecih kesal. Dia benar-benar sudah kalah darimu bahkan dari Mayuzumi.
Tolong ingatkan Akashi untuk menambah porsi latihan Mayuzumi nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story with KnB
FanfictionKumpulan oneshoot tentangmu dan karakter Kuroko no Basuke. Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi Story : Hotaru Bi