It's me (Kuroko x Reader)

473 58 0
                                    


Disclaimer : Kuroko no Basket by Fujimaki Tadatoshi

story by Hotaru Bi

Warning : Typo, OOC, EYD-, semi-canon, oneshoot.


"Ohayou Tetsuya, apa kau di dalam? Aku masuk ya." Setelah mendengar gumaman dari Kuroko (Name) masuk ke kamarnya. Hari ini mereka akan berkencan setelah sekian lama karena Kuroko yang sibuk dengan latihan Basketnya dan (Name) dengan klub musicnya. Ini adalah bulan ke-5 hubungan mereka dan sebenarnya cukup canggung karena Kuroko yang tidak pernah berekspresi dan (Name) yang tidak pandai menghidupkan suasana.

Agak aneh sebenarnya kenapa hubungan canggung mereka bisa bertahan sejauh ini, tapi inilah kenyataannya.

(Name) duduk di sisi tempat tidur Kuroko sambil melihat sekeliling, ini pertama kalinya dia masuk ke kamar Kuroko karena biasanya ketika ingin kencan Kuroko lah yang akan menjemput (Name) kerumahnya. Puas menatap sekeliling kamar tatapan (Name) terpaku pada sebuah figura yang ada diatas meja beajar Kuroko. Figura yang membuat hatinya menciut, (Name) tersenyum kecut mengatahui kenyataan. Ingin menangis rasanya tapi tidak mungkin.

"Ternyata benar, dia hanya menganggapku sebagai pengganti onee-chan, atau lebih buruk lagi dia memandangku sebagai 'Dia'"

Itu adalah figura kakaknya (Name) bukan saudara kandung hanya saudara angkat, mereka bersahabat dari kecil dan sangat dekat seperti saudara. Saat SMP mereka tidak satu sekolah, (Name) pindah ke Korea karena mengikuti trainee disalah satu agensi besar disana dan Nana – kakak (Name) – masuk Teiko satu sekolah dengan Kuroko, dan dari sanalah Kuroko mengenal Nana. Pada tahun kedua, Nana dan Kuroko berpacaran. tapi dua minggu setelah kelulusan, Nana meninggal karena sakit yang dideritanya.

Setelah mendengar kematian kakaknya (Name) memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dari pihak Agensi dan memilih untuk kembali ke Jepang. Dia sangat menyesal karena waktunya sangat sedikit untuk berkomunikasi dengan aturan ketat dari guru vocal juga lain-lain, puncaknya setelah dia debut dan sangat jatuh setelah kematian Nana.

(Name) dan Nana sangat mirip dari wajahnya tapi memiliki sifat yang bertolak belakang. Nana merupakan gadis lembut dan juga ramah sedangkan (Name) keras kepala dan ketus ketika berbicara dan agak sedikit angkuh juga egois dan dingin.

Kagami bahkan selalu kesal akan sifat (Name) yang terkesan angkuh, menurutnya (Name) hanya terlihat manis ketika dia sedang duduk sendirian di ruang music memetik gitar sambil menyanyikan lagu mellow yang menenangkan dengan mata terpejam atau ketika (Name) bernyanyi dengan lagu ngebit sambil menari diatas panggung – ketika ia tidak menonton dari media debut stagenya (Name) karena saat berita menyebar bahwa (Name) pernah debut jadi idol di Korea hampir semua siswa Seirin mencari profil (Name) termasuk anggota klub Basket – selain dari saat-saat itu dia selalu terlihat menyebalkan.

***

(Name) dan Kuroko duduk di salah satu café dengan suasana hening, sekilas Kuroko melihat tatapan (Name) setajam milik Akashi, tapi dia tidak mau ambil pusing karena sifat (Name) yang memang seperti itu walaupun baru kali ini dia melihat tatapan sedingin itu dari kekasihnya. Sedangkan disisi lain, (Name) merasa dia harus lebih tegas dengan hubungannya dengan Kuroko jika tidak dia hanya akan menyakiti perasaannya dan juga Kuroko sendiri.

"Kau belum melupakan one-chan kan Tetsuya?" Kuroko sedikit tersentak mendengar penuturan (Name) tapi tidak mengatakan apapun. Dan itu membuat hatinya ngilu.

"Kupikir selama ini kau sudah benar-benar menerimaku sebagai (Name) bukan dia tapi sepertinya itu cukup sulit untukmu ya, Tetsuya-kun ??" Menghela nafas lalu melanjutkan kalimatnya.

"Aku mengerti itu sulit untukmu, aku memang tidak bisa seperti nee-chan yang lembut dan penuh perhatian juga anggun, yaaah seperti yang Kagami bilang aku memang menyebalkan, egois, angkuh, keras kepala sangat jauh jika dibandingkan dengan dia—"

"Berhenti membandingkan dirimu dengannya (Name)-chan."

"Tapi setidaknya aku mencintaimu lebih darinya, setidaknya aku tidak akan meningglkanmu seperti dia –"

"Berhenti membandingkan dirimu dengannya karena dia sudah—"

"Aku tidak peduli jika dia sudah meninggal Tetsuya, karena yang kulihat sekarang adalah...... Kau !!!...belum bisa melupakannya, sebut aku egois karena aku memang bukan orang baik seperti dia, aku tidak sekuat itu. Aku tidak suka jika milikku disentuh oleh orang lain terlebih harus berbagi walau itu dengan saudaraku sendiri. Mulai sekarang jangan pernah menemuiku sebelum kau benar-benar melupakannya dan memantapkan hatimu hanya untukku." Beranjak dari café (Name) menoleh kearah Kuroko yang masih duduk diam tanpa ekspresi.

"Pikirkan itu baik-baik, mulai sekarang kita putus." Setelah itu (Name) berjalan keluar tanpa menoleh.

***

Kuroko termenung memikirkan pernyataan (Name), dia bingung kenapa (Name) bilang bahwa selama ini Kuroko memandangnya sebagai Nana, karena buat Kuroko (Name) adalah (Name) kekasihnya. Tapi Kuroko tidak bisa menghentikan (Name) karena dia memang belum melupakan Nana dan masih ragu tentang perasaannya terhadap (Name).

Ini sudah seminggu semenjak kejadian itu, dan selama itu pula Kuroko tidak bertemu dengan (Name), (Name) juga tidak pernah menghubunginya. Ada sedikit rasa hampa pada diri Kuroko karena biasanya (Name) akan menunggunya sampai selesai latihan Basket atau setelah (Name) selesai di klub musicnya. Mengingat klub music Kuroko tanpa sadar sudah berdiri di depan pintu klub, dari dalam terdengar suara petikan gitar dan nyanyian dengan suara lembut dan jernih. Kuroko membuka pintu pelan tanpa suara dan melihat (Name) bernyanyi sambil memejamkan mata. Pemandangan itu membuat Kuroko mengingat kembali waktu pertama kalinya ia melihat (Name). Saat itu dia bersama dengan Kagami tidak sengaja mendengar (Name) bernyanyi, dan untuk sesaat dia melupakan dukanya pada Nana.

Kuroko terenyuh mendengar suara (Name) yang terdengar lirih, seperti lirik yang (Name) nyanyikan dia tak ingin kehilangan kekasihnya. Kuroko berjalan kearah (Name) dan memeluknya. (Name) terkesiap dan hampir menjatuhkan gitarnya ketika merasakan seseorang memeluknya.

"Ku....."

"Tetsuya (Name)-chan, kenapa kau memanggil kekasihmu dengan nama yang akan menjadi nama belakangmu nanti hm?" (Name) merasakan pipinya memanas mendengar pernyataan Kuroko.

"Tapi kita sudah..." Lagi jawaban (Name) di potong oleh Kuroko.

"Aku tidak pernah bilang iya saat kau bilang kita putus,..... Gomen karena aku tidak bisa mempertegas perasaanku padamu, Nana-chan itu hanya bagian dari masa laluku, aku tidak pernah merasa (Name)-chan menggantikan posisinya, aku juga tidak pernah mempermasalahkan sifat kasarmu, karena buatku (Name)-chan itu special, tidak menggantikan siapa pun juga tidak akan pernah tergantikan."

-Fin-

Story with KnBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang