Don't be sad Ryouta (Kise x Reader)

538 80 2
                                    


Disclaimer : Kuroko no Basket by Fujimaki Tadatoshi

story by Hotaru Bi

Warning : Typo, OOC, EYD-, semi-canon, oneshoot.


"(Name)cchi aku menyukaimu, jadilah kekasihku." Kau hanya menatap datar pria dihadapanmu, sudah satu bulan ini dia terus mengganggumu dan bersih keras menjadikanmu kekasihnya. Sebenarnya kau bukannya tidak menyukainya, hanya saja kau tidak percaya padanya, yaaahh semua orang tau bahwa Kise Ryouta itu sangat popular terlepas dari title Kiseki no Sedai yang melekat padanya, dia juga seorang model fasion remaja yang sedang digilai oleh para gadis.

Untuk orang yang kuper, introvert sulit bergaul kayak kamu, jelas saja kamu merasa minder karena kau merasa masih banyak gadis yang jauh lebih baik dan lebih pantas untuk bersama Kise dan merasa bahwa Kise hanya akan mempermainkanmu pada akhirnya dan juga kamu belum siap untuk menjadi bulan-bulanan fans fanatic Kise. Dengan kau yang terus mengabaikan Kise saja kau sudah banyak mendapatkan terror dari mereka apa lagi jika kau benar-benar menjadi kekasihnya – setidaknya itulah yang kau pikirkan.

Dan satu hal yang juga sangat mengganggumu tentang Kise, yaitu keangkuhannya ketika berada dilapangan dan itu membuatmu kesal karena bagaimanapun juga orang seperti itu sangat menyebalkan.

"Mou (Name)cchi hidoii-ssu, jangan mengabaikanku terus, aku benar-benar serius denganmu." Kau masih terus mengabaikan Kise yang sedang menatapmu penuh harap, dan meneruskan catatan matematikamu yang tertinggal karena minggu lalu kau tidak masuk. Kau menggeram lemah karena Kise yang masih merengek agar mendapat perhatianmu, dia sangat mengganggu konsentrasimu. Senyum Kise melebar saat dia melihatmu berhenti menulis dsn melepaskan pulpen yang kau pegang, tapi....

Brakk!!!

"Bisakah kau berhenti Kise?! Rengekanmu itu sangat mengganggu asal kau tau."

Kau memukul meja dengan keras sehingga seisi kelas memperhatikan kalian berdua dan Kise hanya membatu melihatmu yang benar-benar dilingkupi kemarahan. Kau akhirnya memilih untuk keluar kelas meninggalkan Kise dan seisi kelas menatapmu bingung bercampur seram karena selama ini kau selalu diam dan tenang tak peduli dengan gangguan dari Kise.

***

Kau terbangun ketika merasakan hawa dingin yang menusuk kulitmu, kau menyadari bahwa kau tertidur dibangku taman belakang sekolahmu karena setiap kali kau marah maka kau akan tertidur untuk meredam amarah, kau beranjak menuju kelasmu ketika mengatahui bahwa hari sudah menunjukkan pukul 06.30 untuk membereskan barang-barangmu yang sudah pasti masih dikelas. Kau sedikit takut karena suasana sekolah yang sudah sangat sepi, tentu saja pada jam segini semua klub sudah dibubarkan dan pulang kerumah masing-masing.

Ketika sampai dikelas kau menyipitkan mata saat melihat Kise yang tertidur sambil memeluk tasmu, sejenak kau berpikir apa pria dihadapanmu ini benar-benar menyukaimu? Dia sampai rela menunggumu padahal kau tau bahwa latihan tim basket Kaijo sangat melelahkan karena besok mereka akan bertanding melawan Seirin, jadi akan lebih baik jika Kise langsung pulang setelah latihannya ketimbang menunggumu sampai tertidur dengan posisi yang tidak nyaman seperti itu. Haruskah kau memberinya kesempatan?

Kau menghela nafas pelan lalu perlahan mengguncang bahu Kise agar dia terbangun, biar bagaimanapun juga kau harus pulang dan tidak mungkin meninggalkan Kise tertidur dikelas sampai besok pagi.

"Hng, (Name)cchi??" Kise membuka matanya perlahan dan tersenyum lega ketika melihatmu berada di hadapannya.

"Bangunlah, hari sudah gelap dan aku harus pulang." Kau mengambil tasmu dan beranjak keluar tapi Kise menahanmu, kau mengerti apa yang akan dia sampaikan padamu.

"Menangkan pertandingan besok, dan aku akan menerimamu." Kise tersenyum lebar dan berniat memelukmu tapi terhenti ketika kau menatapnya tajam. Sepanjang perjalanan pulang hanya ada keheningan diantara kalian. Berniat memecah keheningan akhirnya Kise membuka suara.

"Nee, (Name)cchi kenapa kau tiba-tiba mau memberiku kesempatan?" Kau masih diam dan menatap lurus tanpa mengalihkan pandanganmu pada Kise dan menghela nafas pelan.

"Aku hanya membenci orang yang tidak menghargai usaha orang lain." Kau tersenyum kecil melihat Kise yang memiringkan kepalanya tanda tak mengerti yang kau ucapkan. Ketika Kise berniat meminta penjelasan darimu kau berlari masuk kedalam rumahmu dan meninggalkan Kise yang dilanda kebingungan.

***

Pertandingan usai dan Kaijo kalah, dari kejauhan kau melihat Kise yang menangis kencang karena kekalahannya. Tentu saja, Kise sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pertandingan dan juga karena cidera dikakinya membuat Kise harus berada di kursi cadangan untuk beberapa saat.

Kau memutuskan untuk menemuinya di ruang ganti, hatimu sedikit mencelos ketika melihat keadaan Kise rasanya kau ikut merasakan apa yang tengah dirasakan olehnya. Kau berdehem dan memberikan sapu tangan milikmu pada Kise.

"Kau tau kenapa rasanya sakit Ryouta?? Itu karena kau terlalu lama berada di atas." Kise mengangkat kepalanya ketika mendengar suaramu.

"(Name)cchi...."

"Jujur saja, aku muak melihat keangkuhanmu ketika di lapangan, puas rasanya melihatmu jatuh. Dan aku juga punya alasan untuk menolakmu" Kau melihat wajah Kise mengeras, kau mengerti Kise kesal dengan kata-kata tajam yang keluar dari bibirmu ditambah lagi kau adalah orang yang dia sukai.

"Tapi... Aku lebih tidak suka melihatmu menangis seperti tadi, satu-satunya hal yang tidak ingin kulihat adalah air matamu. Aku tidak akan pernah membiarkanmu menangis lagi Ryouta." Katamu tulus lalu memeluk Kise dan membiarkan dia menangis dalam pelukanmu.

Fin

Story with KnBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang