Entah mengapa, hari ini terasa beda dari hari sebelumnya, aku bergegas menggendong tasku dan berpamitan keluar rumah hendak berangkat sekolah, kulihat sebagian awan hitam berjalan dilangit seoul, mungkin akan turun hujan. Cuaca hari ini sangat tidak sepadan dengan suasana hatiku yang sedang bergembira menyambut hari pertamaku sebagai siswa kelas X di SopaHigh School. Ah, entahlah aku tidak terlalu mempedulikan cuaca hari ini.
Aku berjalan di trotoar jalan perumahan. Menolehkan kepalaku ke berbagai arah bermaksud mencari sebuah mobil SUV-mobil kak Sehun. Bodohnya aku baru menyadari bahwa kak Sehun tidak mengirimku pesan jika dia akan menjemputku pagi ini.
Aku naik apa nih ke sekolah?
Tiba-tiba selintas ide muncul di pikiranku untuk menghampiri chanyeol di rumahnya dan meminta tumpangan ke sekolah menggunakan mobilnya. Segera, aku pun berjalan agak cepat ke rumahnya. Saat tiba, kedua mataku menemukan ia sedang memanaskan mobilnya yang aku yakini, ia akan pergi sekolah.
"Chan! Canyol! Tunggu!"
Aku sedikit berteriak agar ia mendengar teriakanku. Aku tahu, ia punya sepasang telinga yang big size, mungkin cukup untuk mendengar teriakan kecil dari wanita yang menurutnya lemah ini.
Ia melirik ke arahku. Lalu mendelik. Meneruskan kembali kegiatannya.
Ish! Ngeselin amat pura-pura gak denger!
Aku segera menghampirinya dengan sedikit berlari agar mobilnya tidak segera pergi.
Ku sandarkan tanganku dia atas tepian jendelanya. Ia hanya melirik sinis ke arahku.
"Chan! Jan pura-pura ga denger deh! Sadis amat sama gue!" ketusku keras kepadanya.
"Apa? Pengen nebeng ke sekolah lu? Kok sama gue bukan sama si Sehun ya?" ia membalas ketusanku tadi.
"Emm, lo marah ya gara-gara kemaren? Maaf Chan, gue soalnya kesian aja sama kak Sehun udah ngebela-belain jemput gue. Yaudah gue milih kak Sehun."
Chanyeol membuka pintu mobil yang ada disampingnya, dan berjalan membuka pintu mobil bagian kanan.
"Masuk!" serunya memerintahkanku-keras agar cepat masuk ke mobil.
"Nah gitu dong!" aku pun segera memasuki mobilnya.
Ia segera melajukan mobilnya untuk menuju ke sekolah. Namun, entah kenapa, aku merasakan hal aneh pada dirinya, seperti biasanya, ia selalu menjahiliku, atau paling tidak bawel menasihatiku, namun kali ini, ia terdiam sembari fokus menyetir.
"Chan, lo masih marah sama gue?" aku bertanya dengan nada sedikit menenangkan.
Ia hanya fokus berpura-pura tidak mendengar pertanyaanku.
"Chan! Jawab dong! Punya telinga big size kan? Masa udah dikasih telinga sebesar itu masih aja gabisa denger!" aku terus bertanya agar dia tidak marah lagi padaku.
Akhirnya, ia melirik kearahku lalu memandang ku dengan tatapan yang sulit diartikan lalu kemudian ia kembali memalingkan wajahnya kea rah jalanan membuatku sedikit merasa canggung kepadanya.
Tanpa kusadari, jantungku berdegup dengan kencang dari biasanya.Tubuhku merasakan getaran hebat.
"Iya, gue marah sama lo." Ucapnya dengan singkat. Aku terdiam.
"Gue juga udah ngebela-belain walaupun gue telat, gue masih berusaha care sama lo, gue khawatir lo dihukum sama OSIS gara-gara lu telat, makanya gue sempetin ngejemput lu, karena gue tau lu gamau naik taksi."
"Tapi, disaat gue ngertiin keadaan lu, lu malah nganggap gue apaan, seengganya lo read dulu kek pc gue semalem sebelumnya, atau sebelum lo berangkat sama tuh kakel, bilang pamit dulu kek ke gue," Ujar Chanyeol dengan nada kesalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED - Pcy Nayeon Ff
FanficAku sudah lelah. Sangat sangat lelah. Aku ingin meninggalkanmu. Namun, bagaimanpun keadaannya aku selalu kembali padamu. Bodoh. Sebab sebanyak apapun upaya melepaskannya, selalu ada alasan untuk menemukan dia. Mereka hanya bisa bilang, "lepaskan", "...