Seulgi memasuki kamarnya dengan wajah yang memanas. Seulgi pusing memikirkan kejadian tadi. Itu terlalu cepat. Beberapa pikiran konyol memasuki kepalanya membuat Seulgi merasa pusing, matanya terasa berkunang-kunang dan perutnya seperti di kocok oleh blender. Seharusnya Seulgi marah. Itu yang sedari tadi ia pikirkan, tapi kenapa ada bagian dalam dirinya merasa senang dan ingin lebih.
"Aaa!" Seulgi menampar kedua pipinya sendiri lalu meringis ketika ia sadar betapa konyol pikiranya. Dia pun langsung melompat ke kasur dengan tubuh tengkurap. Memasukan wajahnya kedalam bantal.
"Gue pasti udah gila" gumamnya.
Seulgi pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan kepalanya dari nama Park Jimin. Dia tersadar bahwa kemeja sekolah Jimin masih nyaman melingkari pinggangnya. Dia melepas kemeja tersebut lalu melihat ada noda saus memulau di bagian tengahnya.
"Gue cuci aja deh" Bagaimana pun Seulgi masih tau cara berterimakasih.
Seulgi segera membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Setelah selesai dia mencuci kemeja Jimin sendiri. Seulgi itu di ajarkan untuk mandiri oleh kedua orang tuanya, mungkin di sini ada bibi Shin yang bisa membuat baju ini seperti baru lagi, tapi ia tak mau manja jika dia bisa melakukannya sendiri kenapa butuh bibi Shin. Lagipula apa yang akan wanita itu pikirkan ketika melihat Seulgi membawa seragam pria.
Sebelum ibunya pulang dari rumah temannya dan melihat seragam pria apalagi ini adalah seragam Jimin. Itu akan menyebalkan dan juga merepotkan karna ibunya akan heboh sendiri. Seulgi sudah selesai mencuci kemeja Jimin lalu mengambil seragam itu dari mesin cuci.
Menjemur.
Itu adalah hal yang tak di pikirkan Seulgi. Bagaimana ia bisa menggantung kemeja seragam Jimin di luar. Tapi jika ia tak melakukan hal itu seragamnya tak akan kering. Seulgi jalan sambil menengok ke kanan-kiri. Bibi shin sudah pulang tadi, namun ibunya juga belum pulang. Ini kesempatan. Dia menggantung baju itu di antara baju-baju lainnya. Lalu melesat pergi dari pekarangan rumah menuju kamar.
Sementara itu tanpa Seulgi sadari ada dua orang melihat gelagat putrinya yang mencurigakan. Mereka pun mendekat lalu melihat apa yang di jemur oleh putrinya.
Mereka tercengang.
Lalu menggelengkan kepala secara bersamaan.
"Putriku memang calon istri yang baik" gumam Kang Sora
"Baru saja mereka sudah berani berciuman di depan rumah, lalu sekarang Seulgi mencuci baju Jimin di rumah. Tak salah aku cepat-cepat menikahkan mereka" Gumam Kang Daniel yang di setujui oleh Kang Sora
***
You have 68 missed call
You have 10 massagesSeulgi terkejut begitu membuka handphonenya. Siapa yang menelponnya sebanyak itu?
Jimin.
Nama itu tertera di log panggilan Seulgi. Dia yang menelpon Seulgi sebanyak itu. Melihat dari tanggal dan jam Seulgi yakin bahwa itu di waktu Jimin meninggalkannya di jalan.
Apa Jimin khawatir? pikir Seulgi dalam hati, dia pun segera membuka isi pesan dari Jimin.
From: Jimin
Seulgi lu dimana sekarang?
04:53 pm.Sekarang ujan bego
04:55 pm.Angkat telpon gue
04:59 pm.Seulgi please angkat telpon gue
05:20 pm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Enemy ✔
Fanfiction[ original story by @bublelex ] Kang Seulgi dan Park Jimin yang jelas-jelas saling bermusuhan harus menikah karna di jodohkan. Apa yang akan terjadi diantara mereka berdua? "Mimpi buruk apa gue semalem! kenapa harus gue yang dijodohin sama namja byu...