"Jadi hyung, kau sudah tahu kan apa hukumannya?"tanya Ten yang sedang duduk di ruang tengah. Ia duduk di atas sofa bersama member NCT 127 lain, kecuali Johnny dan Taeyong yang duduk di karpet bawah.
"Ini masih terlalu pagi Ten. Kau tidak tahu jam berapa aku harus pulang dari ENaNa?" keluh Johnny yang terlihat lusuh. Rambutnya acak-acakan, pakaiannya terlihat kumal karena ia hanya menggunakan tank top putih keruh dan celana pendek. Jangan lupakan aliran anak sungai di pipi sebelah kirinya.
"Kau juga tidak peduli situasi dan kondisi ketika menertawai anakku!!" oke lihatlah teman-teman, indukan singa itu sedang berkacak pinggang. Amarahnya memuncak sekarang.
"Ayolah sayang, itukan hanya masalah kecil. Fans juga akan memahaminya. Tuntutan biologis sayang. Kalau kentutnya ditahan kan dia bisa kesakitan" Taeyong melanjutkan. Wajahnya yang tampan tak terganggu dengan piyama pink milik Ten yang ia pakai. Hanya menambah kesan cute yang tampak tak pantas disandang olehnya.
"Tapi Appa, bagaimana dengan image ku ini. Orang orang akan menertawai ku. Appa jahat. Appa tidak sayang sama Mark lagi" tuhan bagaimana emak dan anak bisa sekolot ini. Image apaan yang sebenarnya dimaksud Mark? Gahar? Cool? Heol! Lihat saja kelakuannya sekarang! Tampak seperti anak TK yang merajuk ingin dibelikan permen kapas.
"Sudahlah Mark, tidak usah dibahas lagi. Orang-orang juga akan melupakannya" ujar Doyoung. Ia mulai jengah menunggu pemberian kompensasi kepada kedua tersangka utama ini.
"Sudah hyung, ayo kita ke kamar saja" kini Jaehyun beranjak pergi dan menggandeng Doyoung. Menyeretnya untuk ikut bersamanya
"HEI JAE HYUNG! Dia itukan Roomate ku. Mau kemana kalian berdua??" teriak Haechan sambil menyusul ke lantai atas. Ke kamar Doyoung dan dirinya tentunya.
"TAEIL HYUNG BERITAH-"
"JANGAN BERTERIAK DI DALAM RUMAH DONGHYUCK-AH" potong abang Bulan sebelum Haechan menyelesaikan pembicaraannya. Padahal Haechan hanya ingin memberitahu pada Taeil agar ia sudi membagi informasi hukuman final yang akan diberikan pada kedua hyung yang hobi membuat onar itu."Kau juga berteriak hyung!"tegas WinWin yang sedang mencomot kripik kentang di tangan Yuta
"Baiklah. Keputusan ku sudah final. Lakukan selama 2 minggu. Dan ingat! Kalau kalian tidak melakukan sehari saja, masa hukumannya bertambah. Dan kau Lee Taeyong, jangan mengharapkan jatah dariku selama minggu ini!" Jelas Ten ketus. Johnny tertawa puas mendengarnya. Setidaknya ia hanya diberi hukuman membersihkan dorm ini selama 2 minggu. Tidak seperti Taeyong yang harus menjablaykan diri selama seminggu juga.
"Eitss, Johnny hyung, aku lupa. Hansol hyung bilang, ia tidak akan datang akhir pekan ini. Minggu depan juga. Anakmu sudah melaporkan kepadanya TUAN SEO JOHNNY" Ten menekankan 3 kata dari belakang itu dengan volume yang keras.
"Hahahaha" ganti Taeyong yang sekarang tertawa. Nasib Johnny lebih mengerikan daripada nasibnya. Ia hanya harus jablay selama satu minggu, dan Johnny harus merasakan dua minggu tanpa belaian Hansol.
Tak lama kemudian ia berhenti tertawa dan melihat sekelilingnya. Mau tak mau Johnny pun ikutan juga. Betapa hancurnya dorm ini. Pakaian ada dimana-mana. Jangan lupakan kaos kaki yang terselip dibagian sofa dan juga tercecer dibawah rak TV. Debu menempel dimana-mana. Walaupun Lee Taeyong pecinta kebersihan, tapi mana sudi ia jika harus membersihkan ini setiap hari. Dibentuk piket pun tidak akan berjalan mulus. Ada saja member yang uring-uringan dan tidak mempan hukuman. Kecuali jika Ten yang turun tangan memberi ganjaran, baru mereka mau piket harian.
Sedangkan di ujung sofa ruang depan sana, anak singa itu tampak tersenyum puas. Ia bangga, rasa malunya sudah terbayarkan. Ia memeluk sang 'eomma'
"Tennie hyung, eommaku, terimakasih, kau sudah memberi pelajaran pada appa ku yang tidak melindungiku dengan baik, dan juga pada daddyku yang menyebalkan itu" cupp. Mark mencium pipi kanan Ten. Ten pun mengusak pelan rambut milik Mark
"Yakk yakk! Apa yang kau lakukan pada Ten ku huh?" Taeyong beranjak berdiri, menghampiri Mark yang berada tak jauh darinya
"Dia anakmu bodoh!"
"Anak darimananya?!"
"Hyung!" Ten melempar death glare nya ke arah Taeyong."Sudah ayo mulai bersih-bersih rumah. Sore nanti kita ada jadwal" ajak Johnny pada Taeyong
Yah ini semua gara-gara Mark. Di satu sisi, Taeyong harus berterimakasih karena Mark sudah membantunya sehingga ua 'tidak kehilangan' Ten. Pun dengan Johnny yang telah dibantu secara tidak sengaja sehingga bisa bertemu dengan Hansol. Ia bisa mendengar keluh kesah sang kekasih, bahkan membuat hubungan mereka tetap terjaga dengan adanya komunikasi sejak hari itu.
Tapi disisi lain, Taeyong dan Johnny harus siap-siap remuk selama 2 minggu ke depan. Mereka berdua ingin membalas Mark, tapi itu hanya membuat mereka kembali jatuh ke lubang yang samaReally END
Apaan ini ya allah?? Jelek ya? Yeah aku tahu..
Cuman ya gimana ya..
Kalo ga dikasih bonus, kasian dedek Mark..
Udah ngebantuin, diusir, masa ga dibantuin balik sama maknya..
Jujur aja aku gak tau harus ngapain biar Mark kebantu disini.
Nemunya ide kayak gini..
Terlalu biasa ya? Sorry ...
Terimakasih sudah Vomment 😘😘😘
Masih dalam suasana berkabungBig Luv
#태텐
#RIP종현
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Mark [Taeten]
Fanfic®Taetenworld present Random story from Taeyong's family Baca aja, siapa tau pengen nampol akyu Bash me, don't bash my idol 16 Des 2017-now