XXVII
Melatih Dua Pangeran
.
.
.
Aula yang berada di taman tempat Ouran dan Ourin pernah bertarung adalah lokasi latihan bagi dua orang pangeran berdarah campuran. Di sana, dengan lingkup yang luas, pilar-pilar nan tinggi dan angin musim gugur, serta pemandangan taman menawan adalah situas yang cocok untuk mengajari dan menguji ketangkasan Pangeran Orc dan Pangeran Iblis.
Agak ke samping di luar arena, Arran dan Daveus duduk ditemani para dayang yang siap siaga akan melayani mereka nantinya. Sementara itu, tiga lelaki akan saling belajar dan mengajari berada di tengah-tengah dengan Ouran yang sedang menjelaskan sesuatu.
Musim gugur membuat Arran mengenakan mantelnya, di bagian leher tersemat syal yang adalah hadiah dari Charlie, diberikan ketika terakhir kali mereka bertemu. Rasanya, pikiran Arran membawanya kepada rasa rindu teramat sangat kepada anak lelaki baik hati yang selalu membantunya jika mendapatkan hukuman dari keluarga Herridas.
Kali ini Arvid tidak kelihatan menemani mereka, paman dari Ouran itu sepertinya sibuk mengurusi tata kenegaraan karena sang Raja harus melatih secara langsung sang Half Blood seperti perkataan Naga Hitam Agung.
"Ourin, Paduka Raja, Tuan Luis, semangat berlatih." Arran terlihat melambaikan tangan, bunga yang ada digenggamannya terayun mesra.
Menyambut semangat yang diberikan gadis berambut kemerahan itu, mereka bertiga pun tersenyum, ada yang melambaikan tangan dan menghela napas saja.
"Baiklah, aku tak akan mengulangi penjelasanku, jadi sebaiknya kalian mendengarkannya dengan saksama dan serius."
Sang Raja Muda mulai menjelaskan, untuk bisa menguasai ilmu sihir, hal yang pertama harus mereka lakukan adalah membangkitkan energi Elf. Jadi, Ouran pun menanyakan kapan kondisi prima mereka ketika menjadi seorang Elf.
"Ketika bulan baru, saat itulah wujudku akan berubah menjadi seorang Elf. Dengan kulit seputih pualam, kuku dan taringku pun menghilang. Namun, hanya satu hari saja." Luis menjelaskan untuk pertama kali. Tidak seperti Ourin yang darah Elf lebih dominan dan hanya di saat bulan purnama lah ia tak bisa mengendalikan aura iblisnya, Luis mengalami kebalikannya. Saat bulan baru, lelaki itu akan berubah dan berfisik seperti para Elf.
Ouran terlihat menganggukkan kepala, kemudian ia melihat ke arah sang Half Blood. Tatapan dingin masih dilayangkan, tetapi tidak separah ketika sebelum Arran hadir di antara mereka.
"Seperti yang Anda tahu, Paduka Raja, hanya di purnama dan seminggu setelahnya lah aku berwujud iblis."
"Baiklah, sekarang untukmu, Pangaran Luis, aku akan mencoba membangkitkan aura Elf-mu." Lelaki berambut pirang keperakan itu menyerukan agar sang Orc maju beberapa langkah untuk lebih dekat dengan dirinya. Kemudian, ia menyetuh bahu dan memejamkan mata, mencari aura Elf yang tersimpan rapat di dalam tubuh berdarah campuran.
Beberapa kali mencoba, akhirnya ia bisa menemukan aura itu dan menariknya keluar, kemudian membimbing agar Luis bisa mengendalikan perubahannya. Cukup lama lelaki itu berkutat dengan kekuatan yang belum bisa dikendalikan, sementara di sampingnya Ourin tengah memperhatikan.
"Selagi Pangaran Luis belajar untuk mengendalikan energinya, bagaimana kalau kita memulai latihannya, Pangeran Ourin." senyuman—tidak, seringai kecil jelas ditangkap oleh penglihatan Ourin, terheran karena sepertinya si Adik menikmati situasi ini atau memiliki rencana untuk berbuat sesuatu kepadanya.
"Baiklah, Paduka Raja." Dengan lantang, Ourin pun menyetujui himbauan sang Raja.
Mereka berdua mulai memisahkan diri agar Luis bisa lebih berkonsentrasi untuk membangkitkan aura Elfnya, untuk itu ketika telah agak menepi, Ouran pun langsung saja memberikan bimbingan. Sebelah tangannya diangkat, kemudian muncullah cahaya kebiruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ou(rin)ran - Break The Ice (End)
Fantasy#HR25Fantasy Ourin dan Ouran, dua kakak beradik berbeda ibu. Yang satu adalah Raja muda Kerajaan Ferifatyn dan yang satu lagi anak yang tak diakui sang ayah; Raja Sahraverta keenam. Ouran Liam Sahraverta yang membenci sang kakak dan seorang Ra...