7. Aldebaran Kembali

834 45 1
                                    

Terkadang aku juga bisa merasa lelah dengan kehidupan. Dan pada saat itu akupun butuh punggung kokoh dan bahu tegapmu untuk aku bersandar.

****
"Anak kecil jangan belagu lo!" Ucap salah satu pria

Gavin berjalan mendekat ke arah mereka semua. Ia cukup terkejut melihat luka lebam dipelipis Fyra, dan seragam Fyra yang robek dibagian lengan atas

"Lo semua pergi atau.....gue abisin" ucap Gavin dengan suara pelan namun penuh penekanan dibagian akhir.

"Oh lo mau jadi pahlawan buat nih cewek?!" Balas pria lainnya

Gavin menggulung lengan kemeja flanelnya asal sampai batas sikut, melepas jam tangannya tanpa mengalihkan pandangannya pada kelima pria itu.

"Gue udah peringatin tapi kayaknya lo semua tuli" ujar Gavin

BUGHHH

BUGHHH

Gavin memberikan pukulan bertubi-tubi pada kelima pria itu tanpa mau memberikan kesempatan untuk mereka membalas, bahkan mengeluarkan suara rintihan saja tidak.

"Pergi atau....." Gavin mengeluarkan revolver miliknya dari dalam saku celana dan mengarahkan revolver itu pada kelima pria yang sudah jatuh tersungkur.

Tanpa menunggu waktu lama, kelima pria itu bangkit dan berlari sekuat tenaga untuk menjauh dari Gavin. Mereka lebih memilih kabur dibanding harus merasakan panasnya peluru dari revolver itu.

Setelah memastikan kelima pria itu sudah benar-benar menghilang dari pandangannya, Gavin menghampiri Fyra yang sudah bangkit dari posisi terduduknya tadi. Sembari berjalan mendekati Fyra, ia memakai kembali jam tangannya dan merapikan gulungan kemeja flanelnya yang sempat merosot tadi.

"Kenapa lo disini?" Tanya Fyra ketus. Gavin hanya menatap Fyra bingung, karena ia sudah menolong gadis ini, tapi mengapa sikapnya ketus pada Gavin. 'lah dia ngapa?' Batin Gavin bersuara.

Tapi...tunggu! Gavin melihat ada bekas linangan air mata dikedua pipi Fyra. Dan mata Fyra sedikit berkaca-kaca. 'Waduh bahaya nih' batin Gavin kembali.

"Gue tanya jangan diam!" Bentak Fyra kesal melihat Gavin hanya diam menatap dirinya penuh selidik.

"Eh i__iya kenapa?" Tanya Gavin dengan sedikit terbata.

"Lo kenapa disini?" Tanya Fyra melipat tangannya didepan dada.

"Oh itu kebetulan aja saya lewat terus___" ucapan Gavin terpotong oleh pernyataan Fyra.

"Gue nggak butuh bantuan lo! Gue bisa nanganin sendiri" ujar Fyra ketus, ia berjalan cepat ingin melewati Gavin, namun dengan cepat juga Gavin menahan tangan Fyra.

"Kamu nangis?" Tanya Gavin

"Apa sih! Lepas!" Tegas Fyra mencoba melepas cekalan Gavin pada tangannya.

"Kepala kamu luka, saya anter___" lagi-lagi ucapan Gavin terpotong.

"Nggak usah sok peduli" balas Fyra yang sudah berhasil melepas cekalan Gavin, ia berjalan cepat meninggalkan Gavin. Namun, baru saja 2 langkah ia berjalan, kembali terhenti oleh sesuatu yang tersampir dikedua bahunya.

A.L.D.E.B.A.R.A.NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang