Pada akhirnya takdirlah yang akan selalu bekerja dalam hal membolak-balikkan sesuatu. Tapi tak semua hati mampu bertahan ketika dipermainkan takdir. Seperti aku.
****
"Mah tadi siapa yang datang?" Tanya Fyra yang sedang berjalan menghampiri mamanya di ruang tamu."Anak teman mama, tetangga baru juga" jawab Lisa sembari membereskan cangkir teh di meja tamu.
"Rumahnya dimana?" Tanya Fyra lagi
"Mama juga belum tahu pasti. Tapi kayaknya ada di tiga rumah ke kiri setelah rumah sebrang kita" terang Lisa.
"Tutup pintu gih habis itu sarapan" lanjut Lisa.
Hari Sabtu kali ini mungkin hari yang paling berwarna untuk seorang Shafyra Vandella. Bagaimana tidak, besok adalah kepulangan pria yang Fyra tunggu selama ini. Ya, Alan. Aldebaran.
Setelah selesai sarapan Fyra bergegas ke kamarnya. Ia mengganti pakaiannya dengan celana jeans panjang sebagai bawahan dan baju putih polos sebagai atasan, dilapisi dengan crop jaket berwarna abu-abu sebagai outer. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan sedikit gelombang diujungnya. Dan wajahnya hanya dipoles dengan mosturizer juga translucent powder, dengan lip balm dibibirnya.
Fyra memperhatikan penampilannya dicermin, 'tidak buruk' batin Fyra. Ia kemudian mengambil tas selempang berwarna coklat pudarnya diatas tempat tidur yang sebelumnya sudah di isi dengan beberapa keperluannya. Ia berlari kecil meninggalkan kamarnya untuk turun ke bawah menghampiri sang mama yang berada di sofa ruang keluarga.
"Mamaaaa" seru Fyra dari anak tangga terakhir.
"Anak mama kok senang banget sih kelihatannya?" Tanya Lisa setelah menutup majalah Fashion ditangannya.
"Iya dong kan besok hari spesial Vanila" jawab Fyra menghampiri Lisa, dan duduk disampingnya.
"Iya deh yang mau ketemu sang pujaan hati" ucap mamanya menggoda Fyra.
"Mama apa sih" gerutu Fyra tak suka digoda.
Mama dan papa Fyra sudah tahu tentang Alan yang akan datang hari Minggu. Ia diberitahu langsung oleh Fyra hari itu juga disaat ia mendapat pesan dari Alan.
"Papa kemana mah?" Tanya Fyra
"Papa kamu tadi buru-buru ke kantor katanya ada berkas yang lupa dibawa pulang" jawab Lisa.
"Ya udah mah Vanila pergi dulu ya" pamit Fyra mencium tangan mamanya.
"Mau pergi kemana?" Tanya Lisa
"Vanila mau beli hadiah buat nyambut Alan" jawab Fyra
"Tapi jangan terlalu sore ya pulangnya" ujar sang mama mengingatkan.
"Siap mah" balas Fyra.
****
Group chat
Gavin G: Minggu lo pada tunggu di Damian's Cafe jam 3. Gue jemput Fyra dulu di kantor papanya, dia ada sedikit urusan. Setelahnya kita berangkat ke rumah Fyra.
Raditya Han: cieee jemput pujaan hati dulu
Rayno Adipta: uceeettt abang Apin inget loh doi lagi setia sama orang lain
Radit Han: btw kalau soal Fyra lo ngetik panjang lebar Vin. Semangat amat
Rayno Adipta: iya tuh, biasa juga mata gue sampe juling nerjemahin ketikan chat lo Vin
Radit Han: tabah aja kita mah Dip
Rayno Adipta: Dit lo sekali lagi manggil gue 'Dip' gue bunuh kelinci kesayangan lo!
KAMU SEDANG MEMBACA
A.L.D.E.B.A.R.A.N
Teen FictionIni bukan kisah tentang dia, mungkin ia hanya sebagai bintang di rasi Taurus, Aldebaran. Aldebaran-ku yang hanya kepingan memori. Tapi takdir seolah mempermainkan hidupku. Aku pun tahu, seperti itulah cara bekerjanya takdir, membolak-balikkan sesuat...