Ep. 13

4.2K 820 129
                                    

Seperti yang kalian semua mau, langsung 2500 kata. Happy reading!

.

.

.

Makan malam adalah bagian dari kehidupan yang paling Hwa Ri sukai, dimana ia bisa mengisi perutnya sepuasnya setelah seharian penuh menghabiskan waktu dengan kesibukan. Tapi kali ini, ia benar-benar membenci makan malam. Apalagi jika makan malamnya harus ditemani pasangan yang dulu pernah bersama.

Atensi Hwa Ri memperhatikan tubuh Si Ah yang bergerak kesana kemari di dapur. Wanita itu memakai celana training dan kaus merah muda yang agak ketat dan tipis hingga sedikit mengekspos buah dada wanita itu (yang sialannya lebih besar dari miliknya).

Mata Hwa Ri beralih pada Sehun yang tampak memperhatikan wanita itu dengan lekat. Hwa Ri mendengus jengkel.

Apa sih yang diperhatikan? Buah dadanya yang besar itu?!

"Kenapa menatap Si Ah eonni seperti itu? Tidak sopan tahu!" celetuk Hwa Ri ketus, mengalihkan pandangan Sehun pada Si Ah dan melihatnya.

"Memangnya kenapa? Si Ah juga sepertinya tidak keberatan," jawab Sehun membuatnya semakin kesal.

"Ahjussi 'kan bukan lagi pacarnya. Jadi, jauhkan pikiran kotor ahjussi jika ingin berbuat macam-macam," ketus Hwa Ri membuat Sehun terbahak.

"Yah! Aku hanya melihat Si Ah yang cantik dan imut itu Hwa Ri, bukannya berpikiran ingin menyetubuhinya di kamarku atau di dapur. Lagian kau kenapa sih dari kemarin sensi terus?"

Cantik dan imut?! Sialan, kalau mau balikan kenapa waktu itu putus segala sih.

"Bisa saja 'kan ahjussi sedang memikirkan rencananya? Apalagi Si Ah eonni akan cukup lama disini. Aku tidak mau mataku ternodai oleh kalian yang tiba-tiba bersetubuh tak tahu tempat. Dan terakhir, kalau kalian mau balikan, diam-diam saja ya? Tidak perlu beritahu aku," cetus Hwa Ri membuat Sehun terkekeh dan mengacak rambutnya gemas.

"Memangnya aku terlihat seperti ingin balikan huh?" tanya Sehun seraya memajukan wajahnya beberapa senti pada Hwa Ri.

Hwa Ri terkesiap, ia bisa melihat janggut dan kumis tipis pria itu dengan jelas dari jarak sedekat ini. Kantung mata pria itu yang sepertinya muncul karena kurang tidur dan mata hitamnya yang tajam— atensi itu masih sama seperti yang ia lihat di toko bibi Kim kala itu.

"Makanannya siap!" suara Si Ah yang datang dari dapur seraya membawa tiga buah piring nasi goreng kimchi lengkap dengan telur diatas nampan sukses merusak momennya bersama ahjussi.

Sehun memindahkan tangan lebarnya dari kepala Hwa Ri, begitupula wajahnya yang perlahan menjauh.

Hwa Ri mendengus jengkel melihat Si Ah yang tengah meletakkan piring di depan Sehun seraya menampakkan senyum lebar.

"Makan yang banyak Hun, kalau kau mau tambah bilang aku ya," ucap Si Ah membuat Sehun mengangguk seraya tersenyum.

Sialan. Jauhkan pasangan yang dulu pernah bersama ini dariku!

"Hwa Ri, silahkan dimakan," ucap Si Ah kini beralih menatapnya dengan ramah hingga Hwa Ri mau tidak mau harus mengangguk paksa dan ikut tersenyum.

Kemudian percakapan di meja makan itu dikuasai oleh Si Ah dan Sehun. Hwa Ri benar-benar tersisihkan. Selain karena ia tidak mengerti pembahasan keduanya, Si Ah dan Sehun berbicara seolah ada plang dengan tulisan besar-besar "Jangan Ganggu".

Percakapan mereka kebanyakan menggelikan.

"Kenapa pakai warna merah muda? Bukannya kau benci warna itu?" tanya Sehun membuatnya mendecih malas.

別 の 世 界Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang