Chapter 18 : Guilty

3.2K 155 4
                                    


Setelah dua hari Su In dirumah Oppanya. Ia ingin kembali. Ia juga merasa aneh dengan kelakuan Luhan yang mengatakan jika ia ada urusan di Busan. Bukankah ia sedang sibuk dengan kegiatan mengajarnya disekolah. Namun ia juga harus berterima kasih pada Luhan. Berkatnya ia bisa menghabiskan hari-hari bersama orang yang ia cintai.

"apa kau akan pulang sekarang ?" ucap Suho yang melihat Su In yang sudah rapi dengan bajunya

"iya. Aku akan pulang hari ini. Luhan Cuma dua hari di Busan. Maka dari itu aku harus pulang untuk menyambutnya"

"apa kau tidak mau menceritakan masalahmu pada Oppa ?" tanya Suho

"ei.. aku tak punya masalah Oppa. Hanya sedikit masalah pada sekolah. Yah.. pada sekolah" ucap Su In seraya tertawa hambar. Suho tahu adikknya ini punya masalah tapi jika ia tak ingin untuk menceritakannya. Suho hanya bisa diam. Berharap jika suatu saat adiknya akan menceritkan semuanya



"Jaerin... Jebal ~ kau harus mendengarkan penjelasanku dulu. Setelah itu kau boleh memutuskanku eoh. Kumohon kau harus mendengarkannya" ucap Kai. Su In melihat semua itu dari lantai atas. Jadi Jaerin memutuskan Oppanya karena masalah itu.

"Jaerin-a~"

"Jaerin-a~"

Kai menghempaskan ponselnya ke sofa dan mengacak-acak rambutnya kesal. Bagaimana hubungannya ini. Semua ini salah paham. Tapi ia bisa menjelaskannya tapi Jaerin tak mau mendengarkannya jadi masalah ini tetap berlanjut.



"kau ada masalah dengan Jaerin Oppa ?" tanya Su In. Kai langsung menghampiri Su In dengan senyumannya

"siapa yang mengatakans seperti itu ? ini hanya masalah kecil antara sepasang kekasih" ucap Kai mencoba menjelaskan. Su In mengangguk paham. Ia tahu kenapa Kai mengatakan seperti itu, karena Kai tak ingin dirinya kembali drop seperti beberapa waktu yang lalu

"kau ingin pulang sekarang ?Oppa akan mengantarmu ?" ajak Kai

"Ani. Biar aku naik taksi saja" tolaknya

"apa kau merasa sungkan dengan Oppamu sendiri ?" ucap Suho

"bukan seperti itu Oppa. Hanya saja ada tempat yang ingin aku kunjungi hari ini" jelasnya

"baiklah jika itu maumu. Jika terjadi sesuatu dijalan kau harus menelfonku. Arraseo ?" Su In mengangguk paham. Kai mengacak rambutnya gemas

"aku pergi Oppa"



**


Su In duduk disebuah café dengan canggung. Awalnya ia ingin menyambut Luhan pagi ini, tapi ia harus menyelesaikan kesalah pahaman ini dulu.

"Wae ?" ucap Jaerin ketus

"aku ingin menjelaskan semuanya ini" Su In membuka percakapan

"apa Oppamu yang menyuruhmu eoh ? Cih ~ Dasar!"

"Ani. Ini semua kemauanku. Aku tak ingin hanya karena masalahku. Oppaku juga harus terkena imbasnya karena pada awalnya aku yang memintanya berbohong" ucap Su In

"Jaerin-a kau tahukan ? aku tak punya maksud untuk membohongimu. Sungguh !" lanjutnya. Jaerin menatap Su In mencari kebohongan dikedua mata sahabatnya itu. Sebenarnya ia juga tidak tahan dengan semua ini. Ia sudah bersama dengan Su In dari Junior High School jadi ia bisa tahu itu. Namun saat mendengar Su In membohonginya. Hatinya terasa sakit karena Su In tak memikirkan persahabatan mereka selama ini

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang