**
Luhan menghentikan mobilnya sembarang arah saaat ia tiba di rumahnya. Ia berlari kedalam rumahnya dengan tergesa-gesa. Ia mengitari ruang tamu untuk mencari cari keberadaaan Su In.
" SU IN....."
"SU IN ...." Luhan meneriaki nama Su In setiap kali ia memasuki ruangan tapi tak ada tanda tanda Su In berada disana.
"KIM SU IN...." Luhan menaikkan volume suaranya. Ia berlari kedalam kamarnya. Setelah ia membuka pintu kamarnya kedua pupil matanya membesar saat melihat apa yang terjadi didalam kamarnya.
Kamarnya berantakan. Peralatan make-up Su In jatuh keatas lantai. Luhan memasuki kamarnya mengambil ponsel Su In yang tergeletak di dekat ranjang mereka. Luhan menggeram tertahan melihat semua ini. Ia merasa menjadi laki-laki bodoh saat gadisnya membutuhkan bantuannya, ia malah tak berada di tempat.
Luhan terdiam sejenak. Pada saat itu entah mengapa perkataan Hyo Ri kembali tergiang dikepalanya.
"kau bilang padaku jika ada Su In yang berada di sisimu. Bagaimana jika Su In tak berada di sisimu, apakah kau akan memilihku ?"
Mungkinkah Hyo Ri yang melakukan semua ini pada Su In. Ia tak yakin Hyo Ri mantan kekasihnya itu tega berbuat seperti itu. Tapi tak ada salahnya mencurigai Hyo Ri. Karena dalam kurun dekat ini Hyo Ri selalu saja membuat masalah pada Su In.
Luhan mengambil ponsel dari sakunya ia mencari kontak dengan nama " Han Hyo Ri" setelah ia mendapatkannya ia menekan tombol call pada layar ponselnya.
"Yeobseo...."
".................."
"bisakah kita bertemu di cafe dekat kantorku sekarang ?"
"..............."
"baiklah aku tunggu disana" Luhan menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilannya. Ia berjalan keluar kamarnya dan beranjak pergi ke cafe.
**
Su In membuka matanya saat cahaya matahari menusuk nusuk kelopaknya seakan menyuruhnya untuk membuka kedua kelopak matanya. Su In terkejut saat mengetahui ia tak berada di rumahnya melainkan ditempat asing. Ia sedang berada diatas ranjang putih saat ini. Ia kembali memutar kejadian apa yang baru saja terjadi. Setelah sadar dengan apa yang terjadi. Ia melompat dari ranjang itu dan berlari menuju pintu kamar yang berada tak jauh dari ranjangnya saat ini.
Su In memutar kenop pintunya, tapi sepertinya ia terkunci di kamar ini. Ia kembali memutar-mutar kenop pintu berharap pintunya terbuka.
" Yak !! siapapun tolong aku !! lepaskan aku !!" teriaknya masih dengan tangan di atas kenop pintu dan tangan lainnya menggedor-gedor pintu. Setelah melihat apa yang ia lakukan tak berbuah hasil. Su In menghentikan kegiatan tak bergunanya dan kembali duduk diatas ranjang yang baru saja ia tiduri.
Seingatnya ia tadi diculik oleh seorang namja yang berusaha menerobos masuk kedalam rumahnya. Tapi jika ia diculik, sekarang ini pasti ia akan dimasukkan kedalam gudang yang kotor dengan kedua tangan diikat dan mulut ditempeli plaster hitam. Tapi nyatanya tak seperti itu. Ia malah tidur diatas ranjang yang empuk tanpa kedua tangan yang diikat dan mulut yang ditempeli plester hitam tapi sekarang ia terkunci dalam kamar mewah ini tanpa tahu siapa yang berbuat seperti ini padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
FanficNasib gadis kecil yang baru saja berumur 17 tahun yang harus menikah dengan guru Matematika barunya. Semua ini adalah wasiat yang ditinggalkan oleh ibunya sebelum ia meninggal. Awalnya Su In hanya biasa saja dengan kehidupannya, tapi orang dari mas...