Luhan keluar dari ruang periksa dengan wajah yang masih pucat. Chanyeol benar-benar membawanya kerumah sakit dan sebenarnya ia harus dirawat disini tapi ia tak mau Su In mengkhawatirkannya lagi dan membuat gadis itu mencemasknanya. Tapi langkah Luhan terhenti melihat seseorang yang bersandar di dinding rumah sakit
"Kaau ??" ucap Luhan kaget melihat siapa yang berada didepannya saat ini
"kau berhutang banyak penjelasan padaku Luhan" gadis itu menyeret tangan Luhan keluar dari rumah sakit dan membawanya pulang.
**
Luhan terdiam saat mereka duduk dikamarnya dan Su In berada didepannya.Seperti mengintrogasinya.
"bagaimana bisa kau berada disini ? bukankah kau bilang akan sekolah ?" tanya Luhan
"bagaimana bisa aku kesekolah saat suamiku hampir mati. Aku masih punya perasaan" ia mendelik kearah Luhan dan kembali berbicara
"jelaskan padaku kenapa kau berbohong padaku tentang pergi ke Busan dan kenapa kau bisa sakit pagi ini" Su In ingin penjelasan dari mulut Luhan. Karenanya ia tak bisa kesekolah dan masih teringat oleh kata-kata Luhan yang mengatakan bahwa apakah ia mencintainya dan itu sangat menganggunya. Dan sikap Luhan tadi malam membuatnya yakin sesuatu terjadi pada Luhan
"tidak terjadi apa-apa. Bukankah sudah kukatakan" ucap Luhan mengalihkan pandangannya dari tatapan Su In. Gadis didepannya itu masih menatap Luhan dengan tidak percaya
"tidak terjadi apa-apa ? tapi kenapa kau minum soju dan merancau bahwa kau suami yang jahat ?" Su In masih menunggu Luhan mengatakan yang sebenarnya. Ia menunggu didepan Luhan, tetapi lelaki itu sepertinya berat jika harus mengatakannya. Bisa dilihat dari Luhat banyak menarik napasnya sepanjang percakapan mereka berdua.
"bukankah aku benar ? aku telah membuat masa remaja menghilang dan membuatmu tertekan dengan adanya diriku. Jika bukan suami jahat lalu apa ?aku bahkan melihatmu menangis di rumah Suho hyung dan kau juga sakit waktu itu jadi aku berbohong dan berkata aku pergi ke Busan padahal kenyataanya aku berada di Seoul"
Su In menatap Luhan terkejut. Apa yang baru saja ia dengar ? Luhan tahu itu semua ? tapi kenapa tidak mengatakannya ? kenapa harus berbohong ? itu yang ada dipikiran Su In.
"kau melihatnya ?" tanya Su In memastikan. Luhan hanya diam.
"sudahlah aku akan tidur saja" Luhan masuk kedalam selimut dan memejamkan kedua matanya. Ia tidak ingin ribut dengan masalah ini. Kepalanya masih berdenyut dan rasa mual itu juga masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Su In masih saja terdiam ditempatnya.
"Mianhae..." lirihnya. Luhan membuka kedua matanya "kenapa kau minta maaf" tanya Luhan masih dalam posisi menyamping.
"aku egois. Kau mengkhawatirkanku dan memberikanku waktu untuk beristirahat sejenak. Tapi aku tak mengerti perasaanmu dan terus saja menyalahkanmu, memarahimu dan bertindak semau hatiku.daripada suami jahat bukankah panggilan istri jahat lebih pantas untukku ?" Luhan membuka selimutnya dan duduk didepan Su In
"aku juga minta maaf karena telah menyusahkanmu dan merebut waktu senang-senangmu" ini yang sebenarnya Luhan rasakan. Sejak melihat Su In kemarin membuat Luhan tahu jika dirinya juga salah disini.
Luhan mengambil tangan kanan Su In dan mendekapnya.
"tapi aku berterima kasih karena kau menjagaku sepenuh hati" ucap Su In. Luhan tersenyum dan mencium bibir Su In lembut. Ia ingin menyalurkan rasa bahagia yang baru saja ia dapatkan. Ia merasa menjadi namja yang sangat beruntung mendapatkan seorang istri yang lembut seperti ini

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
FanfictionNasib gadis kecil yang baru saja berumur 17 tahun yang harus menikah dengan guru Matematika barunya. Semua ini adalah wasiat yang ditinggalkan oleh ibunya sebelum ia meninggal. Awalnya Su In hanya biasa saja dengan kehidupannya, tapi orang dari mas...