Who?

77 14 7
                                    

"Baiklah jika itu yang kau inginkan," lanjutnya.

Aku merasa ia semakin merapatkan tubuhnya denganku dan menggerakan wajahnya untuk lebih dekat dengan telinga kiriku.

"Mulai saat ini, kau adalah kekasihku."

💍💍💍

"Kau! Ya ampun! Ayolah, dia baru saja akan menjadi gurumu, dan sekarang kau telah menyiksanya?! Ya Tuhan! Jika saja takdir tidak menggariskan kau sebagai malaikat maut dari Si Iblis sialan itu, maka aku akan segera membuangmu! Aku akan membiarkanmu terlantar!" oceh Mrs. Yelena kepadaku seraya mengacak-acak rambutnya, dia nampak begitu marah sekaligus frustasi sekarang.

Ya tentunya ini ada alasannya. Ia mengamuk seperti itu karena tidak sengaja melihatku tengah menyerang Mr. Blue ketika di ruangannya tadi.

Jika saja Mrs. Yelena tidak memutar tubuhnya dan memutuskan untuk kembali lagi ke ruangan Mr. Blue dan jika saja ia tidak menggunakan kekuatannya untuk menghempaskan aku dari tanah yang kupijak tadi, mungkin saja aku telah membakar guru sialan itu hidup-hidup.

Ya ... habis, salah sendiri dia telah berlaku seenaknya padaku. Dengan tidak tahu dirinya guru itu menyentuh tanganku, mendekatkan tubuhnya padaku, dan mengaku-ngaku bahwa aku menjadi kekasihnya mulai dari saat ini.

Dia pikir dia siapa? Aku sungguh menyesal karena tidak mengetahui bahwa dia bisa membaca pikiran laknatku itu. Aku benar-benar menyesal karena telah memuji dan mengagumi ketampanan wajahnya.

Aku kira dia tidak akan menganggap pikiranku yang mengatakan bahwa ia lebih pantas menjadi kekasihku. Ternyata ... argh! Sialan!

"Kau harus mendapatkan hukuman! Dan kau harus meminta maaf pada Mr. Blue sekarang juga! Jika tidak ... aku akan menggantikan posisi Cruise mu itu!" Itulah perkataannya yang sukses terdiam di benakku. Walaupun ia telah mengomel semenjak tadi, tapi aku sungguh tidak menghiraukannya sama sekali.

"Ya ampun! Kenapa kau membawa Cruise dalam masalah ini? Ini salahku, dan tidak ada kaitan apa-apanya dengan Cruise," sergahku tidak terima. Aku sedikit berteriak padanya dengan memasang raut seperti seseorang yang siap mengajaknya untuk bertengkar.

"Tentu saja dia memiliki kaitan dalam hal ini. Dia bisa menjadi bahan ancaman yang cukup kuat untukmu, atau mungkin dia adalah satu-satunya ancaman yang dapat membuatmu tunduk dengan semua perkataanku." Aku lihat Mrs. Yelena mulai tersenyum licik.

"Jika aku tak membawanya, apa kau akan menuruti semua yang aku perintahkan?" lanjutnya setelah ia menggantung ucapannya selama beberapa saat.

Aku hanya mendengus sebal seraya mengalihkan pandanganku darinya.

"Tidak 'kan?" tanyanya lagi. Kali ini nada bicaranya terdengar sangat berbeda daripada sebelumnya. Nada bicara yang awalnya menunjukkan amukan kini berganti menjadi ejekan.

Aku tetap terdiam dan masih enggan untuk kembali menatapnya.

"Hari ini kau telah melakukan dua pelanggaran, Zie. Pertama, kau bolos sekolah. Kedua, kau telah menyiksa gurumu sendiri."

"Dua pelanggaran harus dibayar dengan dua hukuman. Hukuman yang pertama, kau tidak boleh lagi mengunjungi rumah terkutuk itu. Kedua, selama sebulan penuh tidak ada hari libur untukmu, kau harus belajar bersama Mr. Blue," jelasnya.

Mataku kembali teralih dan menatapnya dengan kesal.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau tidak terima? Kau pilih menjalankan hukuman itu atau kau pilih Cruise berhenti dan tak lagi menjadi pelindungmu?" tanyanya dengan senyuman miring tercetak di wajahnya.

Charzie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang