Fire and Water

199 52 56
                                    

Srek!

Bella melotot.

Pisau itu ....

Pisau itu telah berhasil menancap di tubuh seseorang.

Bella memejamkan matanya lalu menangis sejadi-jadinya.

Riseborough.

Ia telah berhasil membunuh Charzie.

💍💍💍

London, Inggris 2009

"Bukan salahku. Kau sendiri yang telah membuatku hadir di dunia ini," ujarku santai. Riseborough menggeram setelah mendengar ucapanku itu.

"Kau! Argh!" Riseborough mengacak-acak rambutnya kasar.

"Katakan padaku, di mana ibu juga adikku?" tanyaku.

"Aku tahu mereka ada di sini. Aku dan Cruise bisa mencium bau mereka," ucapku lagi.

Riseborough tersenyum miring.

"Jangan harap kau bisa bertemu dengan mereka sampai kapanpun!" ujar Riseborough pelan namun terdengar tegas dan menusuk.

"Kau benar-benar ...." Aku mengepalkan tangan kiriku seraya mengangkat tangan kananku ke arah Riseborough, dan ....

BLAM!

Riseborough terpental jauh ke belakang. Tubuhnya menghantam tembok yang cukup kokoh.

"Kau pikir aku tidak bisa menyiksamu Rise? Jika aku ingin, aku bisa membunuhmu sekarang juga!" teriakku membabi buta. Emosiku benar-benar telah mencuat sekarang.

Mengapa ia terus saja melarangku untuk bertemu ibu juga adikku? Di mana ia menyembunyikan mereka? Dan, argh! Aku benar-benar frustasi.

Telah berpuluh-puluh kali aku datang ke rumah terkutuk ini untuk menemui ibu dan adikku, tapi sekalipun aku tidak pernah berhasil.

"Bunuhlah aku, maka aku pun akan membunuhmu! Aku tak akan segan-segan menyeretmu ke neraka setelahnya!" ucapnya sambil berusaha mengangkat tubuhnya untuk bangkit kembali setelah aku berhasil membuatnya ambruk.

"Kau pikir aku takut neraka hah?!" teriakku lebih kencang daripada sebelumnya.

Sial!

Aku tidak bisa mengontrol hal ini!

Sesuatu yang membara tiba-tiba saja melingkupi seluruh tubuhku. Ah, hal ini selalu saja terjadi saat aku tak bisa menahan emosiku.

"Charzie! Kontrol dirimu! Api-api itu mulai menutupi seluruh tubuhmu!" Kudengar Cruise berteriak di belakangku, tapi aku tak peduli akan hal itu.

Yang ada di pikiranku hanya satu.

Yaitu mengenyahkan makhluk menjijikan yang ada di hadapanku.

"Tentu saja kau tak akan takut, kau terlahir memang untuk tinggal di neraka bukan?" tanya Riseborough dengan nada meledek.

"Lihatlah dirimu. Kau benar-benar telah siap untuk tinggal di neraka sekarang." Riseborough tersenyum miring. Ia telah kembali berdiri.

Aku tidak menjawab perkataannya.

Riseborough pun terkekeh.

"Kenapa diam saja? Kau sedang mengumpulkan kekuatanmu gadis cantik?" Riseborough menatap rendah diriku.

Charzie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang