“Our Night is More Fantastic Than Your Day”
Siapa yang tidak mengenal pria cantik dalam balutan kemeja putih tipis yang sedikit longgar hingga menampakkan leher jenjangnya, ditambah choker hitam polos yang menambah kesan menggoda pada dirinya. Dengan lihai ia memainkan tangannya bersama botol-botol alkohol dibalik counter.
Sesekali ia melemparkan wink kepada setiap pengunjung pria atau wanita yang menatapnya penuh nafsu.
Jika kau berpikir bahwa ia murahan, tentu saja tidak. Tidak ada yang bisa menyentuhnya meski ia bekerja di sebuah klub malam.
“Pesanan seperti biasa, Tuan?”
Ia bertanya pada seorang pria tampan yang baru saja duduk memandanginya. Pria itu tersenyum menikmati setiap pergerakan pria di depannya.
“Mau menemaniku malam ini?” Tanya pria itu sesaat setelah menerima segelas cocktail.
“Apa yang kau harapkan dariku?”
“Erangan dan desahanmu mungkin?”
“Kau bisa mendapatkannya dari para jalang di sini.”
“Bagaimana jika aku menginginkanmu di ranjangku?”
“Tunggu di mobilmu. Aku akan menyusul.” Pria cantik itu melepaskan apron dan meminta izin pada temannya sebelum pergi menuju parkiran.
Blam!
“Kau sangat lama, sayang.”
“Bukankah aku sudah di dalam mobilmu? Kalau begitu cepat bawa aku ke ranjangmu.” Ucap si pria cantik dengan mengerling nakal dan dibalas kekehan orang disampingnya.
Mobil yang mereka kendarai membelah jalanan malam dengan kecepatan cukup tinggi. Hanya dengan waktu lima belas menit mereka telah tiba di sebuah apartement mewah di tengah kota.
“Siap membuka kakimu malam ini, sayang?”
“Berhenti menjadi pria mesum, Cheol..”
“Apa salahnya mesum dengan kekasih sendiri?”
Pria yang dipanggil Cheol atau Seungcheol itu menerjang bibir kekasihnya tanpa aba-aba. Menuntun perlahan hingga di atas ranjang tanpa melepaskan pagutan satu sama lain. Si pria cantik membalasnya dengan tenang. Karena yang ia tahu, kekasihnya tidak melakukan hal-hal yang ia katakan sebelum waktu yang tepat tiba.
“Cukup, Cheol. Aku harus mandi.”
“Ingin mandi bersama?”
“Yak!! Byunte!!!”
oOo
“Aku sangat lelah hari ini.”
“Sudah kubilang kau tak perlu bekerja lagi.”
Kini mereka tengah berada di bawah selimut tebal. Saling mendekap dengan lengan Seungcheol sebagai bantal si pria cantik. Sudah menjadi kebiasaan untuk menceritakan hal yang mereka alami sepanjang hari sebelum tidur. Tangan kanan Seungcheol yang bebas perlahan memijat pinggang kekasihnya dengan lembut.
“Disana Cheol-ah..” Ucap Jeonghan menikmati pijatan Seungcheol.
“Berhenti bekerja, ok?”
“Kita sudah membicarakan ini sebelumnya.”
“Aku tidak ingin kau kelelahan. Lagipula bar itu milikku. Aku menyuruhmu berhenti sebagai seorang bos.”
Seungcheol yang tidak mendapatkan jawaban mulai menelusupkun tangannya ke dalam baju pria dalam dekapannya. Si pria cantik hanya diam. Ia yakin kekasihnya tidak akan berbuat lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONGCHEOL'S STORIES
FanfictionKumpulan Oneshoot, drabble, & ficlet JeongCheol BxB area! The characters are belong to God and their selves. The story pure of my mind. Happy reading! Hope you like it^^ © Copyright December 2017 Cover from Fansite-nim via Twitter, edited on Canva.