"Kunci mobil mana ya?"
"Kamu yang ngantongin tadi."
Heran, umur masih duapuluh tiga tapi pikunnya udah setara kakek di rumah.
"Kok nggak ada ya, Yang?"
Nggak sabar deh, bener. Aku meraih kantong kemeja Seungcheol di dada kirinya, meraba-raba sebentar. Nihil. Kantong celana kanan kiri. Nihil juga. Di mana sih?
Baru aja mau meriksa clutch kulitnya, aku malah memergoki Seungcheol tersenyum jahil.
"Oh, ini pasti akal-akalan kamu biar aku pegang-pegang kan?"
"Apa sih, Yang? Megang pacar sendiri juga. Nggak bakal ada yang marah."
Pada akhirnya, sambil menyedot habis Coca Cola, aku cuma bisa mencibir kelakuannya itu. Menyebalkan!
"Agak jauhan sana!" Seungcheol nampak keberatan, tapi tidak kuhiraukan. Aku sebenarnya malu. Masih banyak orang di sini, meskipun sudah lewat tengah malam. Dan gerak-gerik Seungcheol yang seperti orang mesum menarik perhatian beberapa orang. Seperti dua wanita di dekat kaca transparan itu, mereka sesekali melihat ke arah kami secara terang-terangan.
"Cheol, pulang yuk?"
"Entar lagi ah. Big Mac kamu aja belom abis."
Ingin rasanya keluar dari sini. Ini salah Seungcheol yang memilih tempat duduk di pojokan.
"Udah malem," ketusku.
"Nyerah deh kalo ibu negara udah ngambek."
Aku melotot. Enak saja!
🍔🍺🍔
Gaje? Biarin wkwkwk
Ini sebenernya dari temenku sih. Dia ke McD terus liat dua cowo di pojokan gitu ㅋㅋㅋ
Ya namanya juga kita sebelas duabelas, jadi saling berbagi halu wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONGCHEOL'S STORIES
FanfictionKumpulan Oneshoot, drabble, & ficlet JeongCheol BxB area! The characters are belong to God and their selves. The story pure of my mind. Happy reading! Hope you like it^^ © Copyright December 2017 Cover from Fansite-nim via Twitter, edited on Canva.