20. Afraid

1.7K 245 89
                                    

"Ah kau mengingatku bukan? bagaimana? kau menyukai hadiahku?"


Bagaikan disambar petir, upaya pertahanan diri yang sedari tadi Krystal tahan kini runtuh. Jantungnya berdetak begitu cepat seperti menaiki wahana roller coaster. Dengan suara bergetar, Krystal berani melantangkan suaranya, "Apa ma- mau mu?!"


Bulu kuduk Krsytal meremang saat mendengar pria itu tertawa, begitu mengerikan. Namun lambat laun suara tawa itu menghilang dan tidak terdengar suara apapun, begitu sunyi. Krystal menarik ponselnya menjauh dari telinganya, ia menekan tombol 'gagang telepon berwarna merah' untuk mengakhiri telepon. Namun panggilan itu tetap berlanjut, detik angka waktu terus berjalan.


"Ayolah... jebal... kenapa panggilannya tidak bisa diakhiri?!"



Klik


Klik


Klik



"Kau masih berusaha lari dari kenyataan?" ucap pria itu memecah kesunyian.

"Apa maumu? Kenapa kau melakukan hal ini padaku?"

Pria itu tertawa, "Berhentilah bersembunyi dan serahkan dirimu ke penjara!"

Krystal tertawa."Hah! Yang benar saja! Kau tau aku tidak bersalah lalu untuk apa aku menyerahkan diriku ke jeruji besi? Dasar siapan!"

Krystal langsung membuang ponselnya ke lantai, layar ponselnya menghitam karena bagian-bagian ponsel terpisah menjadi beberapa bagian.


"Aku harus pergi!" ucap Krystal sambil bergerak cepat ke ruang ganti.


Krystal beranjak ke kamarnya untuk mengambil jaket wool berwarna hitam karena cuaca Seoul begitu dingin hari ini, tatapannya yang buas terus mengitari apartemennya. Entah mengapa ia parno, ia merasa diawasi seolah-olah ada orang yang bersembunyi di dalam apartemen dan mengintainya.

Setelah itu ia berlari kearah pintu, namun bel apartemennya berbunyi.



Ting tong



Tangan Krystal yang tadinya akan menggenggam gagang pintu ia urungkan dan beralih kepada Go Control yang tersambung dengan layar kecil di dalam apartemen untuk melihat siapa yang datang. Krystal langsung berjalan mundur saat melihat seseorang berdiri di depan apartemennya dengan pakain serba hitam yang membalut tubuh orang itu. Badan Krystal semakin menengang saat tangan orang itu memegang pistol yang mirip dengan punyanya dulu.




Ting tong



Ting tong



Ting tong












"Kau tidak akan membukanya?" lanjut pria asing itu sambil terkekeh.

"Pergi!" teriak Krystal begitu mengetahui orang berjubah itu adalah pria yang berbicara dengannya tadi di telepon. Bagaimana bisa pria itu sekarang berada di depan pintu apartemennya?

"Apakah begitu caramu menyambut tamu? Baiklah jika kau tidak mau membukanya, bagaimana kalau aku saja yang membukanya sendiri?"

"Apa? Tidak! Pergi! Jangan ganggu aku!" teriak Krystal sambil menarik gagang pintunya ke dalam begitu kuat, ia melihat pria itu menekan tombol di luar sana.

"Apa ya sandinya?" lagi-lagi pria itu terkekeh, kemudian bersiul-siul.



Tit

Me After You | JaeRene (2017) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang