Lima tahun terjebak di rumah susun bukanlah hal yang mudah untuk Jung Jaehyun. Sosoknya sebagai arwah penasaran benar-benar mempersulit kondisinya untuk memecahkan misteri dibalik kematiannya yang sebenarnya, belum lagi ia juga tidak ingat sedikitpu...
Hyerin melihat angka yang terus berjalan mundur di tangan kirinya, bersamaan dengan itu ketakutan yang ia rasakan semakin meningkat. Tentu saja itu hal yang wajar, bagaimana bisa ada orang yang tenang saat mengetahui sisa waktu hidupnya di dunia tinggal hitungan jam? Hyerin juga merasa tertekan saat melihat arwahnya mental saat ia berusaha masuk ke dalam tubuhnya. Hyerin hanya bisa menghela nafas dan akan mencoba untuk esok hari, mungkin saja akan berhasil.
Sudah cukup merasa tertekan, Hyerin memilih kembali ke rumah. Betapa senangnya Hyerin saat melihat dua orang yang kemarin masih saling membenci dan tidak saling menatap, kini sedang berbicara empat mata walau masih terasa hawa dingin. Namun Hyerin tahu, sebenarnya mereka berdua mulai saling menyayangi. Tidak hanya mereka berdua, Hyerin juga menyayangi mereka berdua.
June menoleh kearah Hyerin, "Kau darimana?"
Jaehyun berdiri menghampiri Hyerin, "Dia baru saja tiba, apa kau tidak bisa bertanya secara baik-baik?"
"Ah sudah. Kenapa kalian bertengkar?" kilah Hyerin yang membuat mereka berdua saling menatap, mereka seperti anak kecil yang sedang berebut mainan. Hyerin berusaha menahan tawa, "Aku baru saja kembali dari rumah sakit, seperti biasa aku mencoba menyatukan ragaku dengan tubuhku."
"Bagaimana hasilnya?" tanya Jaehyun.
June terkekeh, "Tentu saja tidak bisa berhasil, jika dia berhasil saat ini Hyerin akan kembali dengan tubuhnya!"
Jaehyun mendesah, Hyerin yang menyadari itu langsung menepuk punggungnya, "Tenang saja, aku akan mencobanya lagi besok. Doakan aku berhasil!" ucap Hyerin kemudian menatap mereka berdua secara bergantian, "Apa yang sedang kalian bicarakan?"
"Tidak ada." jawab mereka berdua serempak, membuat Hyerin curiga.
"Kalian tahu, aku tidak bodoh! Jangan buat rencana sendiri!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun menatap ke June meminta persetujuan, June mengangguk. "Aku dan June sedang mencari tahu siapa pengendara van hitam itu, walaupun kami berdua sudah tau siapa sebenarnya bahwa orang itu adalah sahabatku sendiri."
"Tentu saja untuk memperkuat bukti itu kami berdua harus menemukan bukti real, entah itu rekaman cctvyang ada di jalan ataupun memori kamera yang berada di van hitam itu. Walaupun van itu tanpa plat nomer, aku bisa melacaknya dengan GPS dan sebagainya." lanjut June.
Hyerin tersenyum, walaupun dalam hatinya entah mengapa ia merasa takut. June yang menyadari itu langsung tersenyum pada Hyerin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
