M.M.B ~Epilog~

11K 307 40
                                    

***______MMB______***

Satu Minggu setelah Rexsi sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Hari H.

Bunga-bunga menjuntai di setiap dinding dan juga pohon di Taman. Meja dan gapura-gapura sudah dihias pula. Makanan dan minuman sudah disiapkan di atas meja. Karpet merah sudah digelar bertaburan kelopak-kelopak bunga Pink Rose.

Puluhan bunga bertuliskan Happy Wedding datang berderetan. Puluhan mobil terparkir rapi di depan mansion keluarga Clooney.

Hari yang cerah dan sejuk melengkapi hari itu. Semilir angin berembus menggoyangkan bunga-bunga yang menjuntai. Suasana Taman yang luas begitu terlihat sedap dipandang. Orang-orang yang datang dari kalangan pengusaha, pejabat sampai pegawai biasa yang diundang Akira, Rexsi dan yang lainnya datang menghadiri pesta pernikahan yang diselenggarakan besar-besaran itu membuat mereka enggan untuk melewatkan acara langka tersebut.

Zenna dan Arvind tampak sibuk kesana-kemari mengatur semuanya. Termasuk Kavin yang ikut disibukkan menyambut para tamu yang baru datang.

Di kamar utama, Rexsi tengah sibuk memasang dasi kupu-kupunya. Diraih Jas Texido yang mengantung disampingnya, kemudian dipakai serta dirapikannya.

Bibirnya perlahan melengkung ke atas. Dia tersenyum menatap wajahnya yang terpampang di depan cermin besar. Hatinya dag..dig..dug tak keruan, akhirnya hari yang dinantikan tiba jua.

"Daddy. Doakan aku selalu di sana, doakan kami agar selalu bahagia. Dan aku juga akan selalu mendoakan kebahagianmu dengan Mommy." Gumam Rexsi pelan sembari mengusap air mata yang menetes tak tertahankan.

Di kamar lain. Akira juga tengah sibuk di dandani dan dilayani oleh para pelayannya. Hatinya juga dag..dig..dug tak menentu, sekali-kali diembuskan napasnya pelan. Dia menatap wajahnya di depan cermin.

Datang Pak Agas masuk ke sana. "Anak gadisku memang paling cantik hari ini." Godanya.

Akira bangkit dari duduknya langsung memeluk ayahnya itu. "Ayah. Aku tak menyangka akan secepat ini menikah." Kedua matanya sudah berkaca-kaca.

"Ayah juga begitu, Akira. Namun, memang sudah waktunya untukmu memulai hidup yang baru bersama orang yang sangat mencintaimu, nak Rexsi." Ujar Pak Agas mengusap-usap punggung Akira.

Kedua mata Akira sudah berkaca-kaca.

"Andai saja ibumu masih hidup. Pasti dia orang pertama yang paling bahagia melihatmu seperti ini." Ucapan Pak Agas terdengar sedih, air matanya ikut menetes.

Akira melepaskan pelukannya kemudian menatap ayahnya itu sembari mengusap air mata di pipi Pak Agas. "Ibu pasti berada di sini, dan pastinya sedang melihat kita. Jadi ayah harus mengusap air mata ini agar ibu tidak sedih melihatnya."

Pak Agas tersenyum sembari mengangguk.

Knock.. Knock..

Zenna mengetuk pintu. "Paman. Apa kalian sudah siap? Karena di bawah para tamu sudah lama menunggu." Izin Zenna sambil tersenyum.

"Tentu saja. Kami sudah siap." Jawab Pak Agas.

Akira merangkul lengan ayahnya. Lalu mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan.

Rexsi berdiri di depan gapura dan juga pendeta. Dia tampak tak sabar menunggu sang mempelai wanita.

Tak lama kemudian. Semua mata memandang ke arah Akira yang berjalan ke arah Rexsi. Dan Rexsi langsung menoleh ke belakang menatap kedatangan Akira kearahnya.

Dia tersenyum, sungguh sangat cantik Akira dengan gaun putih yang dikenakannya itu.

Setelah dekat, Pak Agas memberikan tangan Akira pada Rexsi yang langsung diterima Rexsi sambil menunduk sedikit memberi hormat padanya.

ME and My BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang