Tiga

209 20 23
                                    

Dalam perjalanan kembali ke kelas, para siswa tidak ada yang berani menyentuh Changbin, semuanya sedikit menghindar saat Changbin lewat dekat mereka. Aura mematikan yang berasal dari Changbin entah mengapa begitu kentara.

Inilah aura kegelapan!

Changbin seharusnya percaya pada ramalan zodiak yang tak sengaja ia baca kemarin di majalah milik mamanya. Di sana dikatakan bahwa ia akan terkena sial dalam waktu dekat.

Dan ini benar-benar dekat!

Terbukti akurat.

Setelah semua kesialan yang sudah tersebutkan tadi, ditambah uang jajannya berkurang karena Hanbin--sebenarnya tidak begitu masalah karena hell man, he is a 99 young & rich--kemudian ditinggal Emi sang pujaan hati begitu saja, ditinggal Hanbin juga, dan terakhir!! WTF, Changbin benar-benar ingin meneriakkan seluruh isi kebun binatang saat menemukan piring batagornya yang sudah benar-benar licin serta teman-temannya yang sudah lenyap tak berjejak.

Demi Emi yang cuek-cuek menggemaskan! Lihat aja tu kunyuk-kunyuk! Mereka bakal kelaperan kalo main ke rumah! Batin Changbin merutuki teman-temannya yang tak bertanggung jawab.

Sampai di kelas, Changbin membuka pintu yang separuh tertutup dengan cukup keras. Semuanya kaget, tapi sudah tidak heran. Changbin memang begitu tiap mood-nya jelek. Hanya si ketua kelas yang berani protes. Karena Changbin itu galak! Dan untungnya si ketua kelas lebih galak.

Namun sayang, itu juga dia akan protes jika ia merasa terganggu. Jika tidak, dia biarkan saja meski warganya yang lain sudah mengeluh.

"Astagfirullah ayam, eh, ayam!" ucap Jisung latah dengan sangat keras. Semua kembali kaget, tapi sudah tidak heran. Anak-anak kelas itu meyakini sebuah mitos yang beredar di kelas mereka, yaitu telah tertanam sebuah toa pada pita suara Jisung.

Atau jika tidak, yang paling realistis nih, pasti emaknya Jisung ngidam toa waktu hamil.

Ryujin, si ketua kelas yang tak kalah garangnya dari Changbin, semakin menambah keributan pada kelas itu. Tentu saja karena dirinya sudah merasa terganggu. "HEH! Lo berdua bisa tenang dikit nggak? Gue jadi kalah tarung gara-gara kalian tau nggak?!"

FYI, Ryujin ini maniak games. Saat ini dia sedang main Mobile Legends.

Penghuni kelas X IPA 3 ini meringis. Menyesali nasib yang bisa-bisanya meletakkan mereka di kandang yang berisi singa jantan dan harimau betina ini. Ah, jangan lupakan eksistensi tupai lincah si penyebab polusi suara.

Changbin tak mengindahkan Ryujin, begitu pula Ryujin yang sudah lega karena kekesalannya telah tersampaikan. Ia sudah kembali fokus pada permainannya.

Changbin yang masih berdiri kaku di depan kelas, mulai berjalan menuju gerombolan insan yang sebenarnya sudah menahan takut sejak insiden pintu kejeblak tadi.

Ya, apa lagi alasan yang bisa membuat Changbin emosi tiap di sekolah selain mereka dan atau Hanbin?

Mereka pura-pura sibuk sendiri saat Changbin mendekat. Jisung dengan wajah lempengnya memakan jajanan yang ia simpan di laci mejanya. Hyunjin sedang ngerdus ke cewek blasteran yang sayangnya sedikit tulalit karena belum waktunya masuk SMA, Somi. Felix sedang bereksperimen dengan dab-nya, mulai dari dab pada umumnya, sampai dab hanya dengan jari telunjuknya. Sedangkan Seungmin si polos yang tak tau apa-apa, hanya menjadi Seungmin si polos yang tak tau apa-apa.

"Changbin kenapa?" tanya Seungmin saat Changbin sudah sampai di sana.

Yha si bego malah ditanya, batin Jisung merutuk dalam hati dengan muka yang masih lempeng.

USAHA | Seo Changbin | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang