Sepuluh

153 17 6
                                    

Hanbin bingung.

Bingung sekali.

Pasalnya, sejak Changbin pulang dari latihan rutinnya bersama Skijeu tadi, sampai sekarang jam di dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam, dia sama sekali nggak mau ngomong sama Hanbin. Ditanya juga cuma hm hm doang.

Dedek kenapa, sih:(, batin Hanbin.

"Binnie?"

"Hm."

"Dek?"

"Hm."

"Changbinnieeeee."

"Hmmmmm."

Ya udah gitu aja terus sampe Jisung jadi duta kebersihan.

Hanbin pun mau tak mau jadi kesal dengan respon adiknya.

"Dek, lo kenapa, sih? Kalo ada masalah, sini cerita ke gue. Lo kata enak apa di ham hem ham hem-in mulu? Nggak enak, Dek! Lo--"

"Berisik!" sela Changbin. Dia mulai bangkit dari sofa dan berjalan memasuki kamarnya. Hanbin tentu saja belum menyerah. Pokoknya, dia mau ngikutin Changbin sampe adiknya itu mau bilang apa perkaranya. Titik.

Pas Changbin mau nutup pintu, dia kaget karena ada tangan lain yang menahan pintunya. Jadilah dia dorong sekuat tenaga pintu itu agar tertutup sebelum si pelaku bisa masuk.

Hanbin yang menangkap sinyal kalo dia nggak boleh masuk kamar Changbin, dengan sigap juga ikutan mendorong pintu tersebut agar tetap terbuka dan ia bisa masuk.

"Mas! Lo apaan, sih? Minggir sana, gue mau tidur!" omel Changbin dengan gigi yang bergemeretak karena keberatan menahan beban.

"Nggak mau! Bilang dulu lo kenapa? Gue nggak terima daritadi lo cuekin!"

"Awas nggak lo! Gue laporin Papa nih!"

"Lapor aja, gue nggak takut! Yang ada lo yang gue laporin Mama!"

"Lah, iya, ngapain lapor Papa dah. Yang ada malah ngedrama ntar. Ya udah, lo sebagai Mas kudu ngalah, gue yang lapor Mama!"

Mendengar kata-kata adiknya, Hanbin jadi semakin nggak terima. "Nggak bisa gitu, dong! Siapa cepat, dia dapat! Gue duluan yang bilang mau lapor Mama!"

Sebelum Changbin sempat menjawab, sudah ada suara lain yang membuat Changbin semakin kuat menutup pintu kamarnya.

"Kalian ngapa dah? Lagi main lapor-laporan?" kata salah satu di antara mereka.

"Mas Hanbin kok jahat, sih?! Itu kasian Binnie aku nanti tambah pendek kalo Mas pepet gitu!"

"Berisik lo pada! Pulang sono!" sentak Changbin yang kadar emosinya semakin bertambah.

Jisung, yang tak lain dan tak bukan adalah oknum pertama, menoyor Felix--oknum ke dua-. "Lo bisa nggak, sih, sehari aja nggak usah ngehomoin Changbin? Gedek gue."

Felix memutar bola matanya malas. "Nggak bisa, terima kasih," jawab Felix dengan random-nya.

Peperangan sengit antara Duo Bin ini masih belum berakhir, padahal sudah sama-sama capek, tapi ya gitu. Keras kepala semua. Hadeh...

"MAS! MINGGIR NGGAK LO! CAPEK NIH GUE!" Akhirnya keluar juga teriakan maut Changbin. Untung saja MamPap sedang keluar, kalo aja MamPap di rumah, pasti bakal lebih rame lagi karena bakal ketambahan galaknya si mama dan dramanya si papa.

"WOI UPIL PATRICK, MENDING LO BERDUA BANTU GUE NGEJEBLAK NI PINTU!" Hanbin berteriak sangat keras pada Jisung dan Felix yang sebenarnya cuma berjarak 3 langkah saja darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

USAHA | Seo Changbin | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang