"Samlekum, Bang Minho ooo Bang Minho," panggilnya dengan tidak sabaran. Dia goyang-goyangkan pagar rumah Minho yang bahkan lebih tinggi dari hidungnya. Jadi, cuma keliatan mata ke atas doang kalo dari dalam rumah Minho. Hhh poor him.
Siapakah gerangan?
Yak, benar sekali.
Siapa lagi kalau bukan Changbin? Dia benar-benar datang ke rumah Minho untuk menghajar-coret-menjemput Minho.
Sebenarnya, Changbin sudah di sini sejak 10 menit yang lalu, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam rumah Minho.
Dia juga sudah menyepam Minho, mulai dari personal chat di semua sosmed Minho, telpon, sampai menyepam di grup-grup yang ada Minho-nya, tapi nihil. Minho tak ditemukan keberadaannya. Teman-temannya pun bilang kalau mereka tak tau Minho di mana, tapi Changbin yakin, pasti salah satu dari mereka ada yang bekerja sama dengan Minho dalam acara persembunyiannya.
Sampai pada akhirnya, "Tolong dikondisikan ya, ntar kalo pagar rumah gue rusak mau tanggung jawab hah?"
Changbin membeku.
Dia putar kepalanya ke arah sumber suara dengan slow motion. Lalu tiba-tiba entah dari mana muncul BGM kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku eaaa.
Yang padahal itu berasal dari suara kepala Changbin sendiri.
Orang itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Emi, berdecak. "Lo ini kenapa, sih? Tiap ketemu gue kayak orang bego tau nggak?"
Changbin cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya. "Habisnya kamu mengalihkan duniaku, sih. Ehe."
Emi memutar bola matanya, lalu mendesah. Belum sempat dia berkata, Changbin sudah memotong, "Mi, belum waktunya, Mi. Lagian kalo mau gituan juga jangan di sini."
Kening Emi berkerut dalam. Matanya liar, meneliti Changbin dari atas sampai bawah. Changbin yang jelas tau apa yang dilakukan Emi refleks menyilangkan tangan menutup dadanya.
"Emiii, 'kan udah dibilang jangan di sini," kata Changbin merengek sambil dia hentak-hentakkan kedua kakinya.
Emi semakin dongkol dengan manusia cebol di hadapannya ini.
Emi berdecih dan matanya berkedip-kedip cepat. "Woah," katanya sembari menghempas napas kuat-kuat.
"Ada ya manusia macem lo gini? Lo... beneran adeknya Kak Hanbin? Nggak nyangka gue."
"A-apa?" Tangan Changbin turun dengan pelan, matanya memancarkan kesedihan, mulutnya terbuka tak percaya.
Kok sedih ya Emi nyebut-nyebut Mas Hanbin?
Tak menjawab, Emi mendorong sedikit tubuh Changbin agar ia bisa membuka pagar dan masuk. Changbin yang masih hanyut dalam pilunya tak mampu menggerakkan barang satu pun organ gerak tubuhnya.
***
Changbin masuk ke studio musik dengan gontai. Langkahnya terseok seakan ada beban berat yang menggantung. Ia menjatuhkan pinggulnya tepat di sebelah Jisung yang sedang asyik makan roti.
Jisung yang merasa ada hawa lain di sekitarnya, mencari asal muasal hawa itu.
"HUAAANN...JAY KAGET GUE. HEH LO BISA NGGAK SAMLEKUM DULU HAH? MAIN DUDUK AJA LO, KAGET GUE NJIR." Jisung sampai terlonjak saat melihat Changbin sudah anteng di sebelahnya dengan wajah suram. Rotinya yang malang sampai terlontar dan terlantar tepat di atas sepatu Felix. Dengan cueknya, Felix menendang asal roti tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
USAHA | Seo Changbin | Stray Kids
FanfictionIni kisah Changbin yang lagi usaha. Kalo nggak jelas ya maafkan, kalo bikin geli ya maafkan, kalo bikin jengkel ya maafkan, kalo gagal? Ya sudah. Kalo kata pepatah Inggris sih, "His name is also effort." Artinya? "Ya namanya juga usaha." 😤😤😤😤...