"Oi buntelan!"
Dahaga Changbin seolah lepas karena akhirnya ia bisa menemukan orang yang paling membuatnya kesal kemarin.
Minho yang memang mempunyai hak milik atas panggilan itu, segera menyembunyikan diri di balik tubuh Hanbin dan Bobby.
"Mari kita segera pergi dari sini kawan," ucap Minho pada teman-temannya.
"Lo ada masalah apa emang sama Changbin?" tanya Bobby dengan senyum yang tak pernah pergi dari wajahnya.
Hanbin yang tau jelas apa perkaranya, menahan tawa mati-matian. Serta Youngjae yang mulai tertawa terbahak-bahak sampai kepalanya terbawa ke belakang karena melihat Minho yang ketakutan.
"Ada apaan, sih?" tanya Chan yang sangat penasaran.
Woojin menunjuk ke arah datangnya Changbin dan kawan-kawan. "Tinggal sepuluh langkah lagi Changbin nyampe sini."
Minho menarik ujung baju Bobby dan Chan yang keluar dari celananya. "Udah, ayo duduk dulu."
Bobby dan Chan yang tidak siap jadi sedikit oleng dan ikut menarik Hanbin, Youngjae, juga Woojin. Jadilah mereka tarik-tarikan di keramaian kantin.
Tidak ada satu pun yang merasa malu, karena mereka ini malu-maluin squad. Warga sekolah pun sudah maklum dengan enam makhluk tampan-tapi-bobrok ini.
Mereka berhasil mencapai sebuah meja kosong dan mulai duduk tenang di sana. Lebih tepatnya mulai tebar pesona.
Bobrok-bobrok begini juga, banyak sekali kaum hawa yang kagum dan kaum adam yang iri pada mereka.
Yang paling mengejutkan lagi, survei membuktikan bahwa Bobby-lah yang paling memiliki banyak penggemar. Hal ini membuat Chan dan Minho tidak terima juga kesal sehingga mereka mengurung Bobby seharian di kelas saat hari pertama para murid baru masuk sekolah demi mencegah bertambahnya penggemar Bobby.
Apa daya, iri tinggallah iri.
Keesokkannya, Bobby langsung dikelilingi banyak adik kelas cewek yang gemas dengan matanya yang hilang saat tersenyum.
BRAK!
"Weits, kalem sayangku," kata Felix yang tangannya langsung ditepis Changbin saat akan mengelus punggungnya.
Jisung yang sedang memakan kue bolunya, meraih space kosong di sebelah Woojin.
Kata mama, yang makannya berdiri itu kambing. Batin Jisung.
"Oi, whats up, bro?" Bobby mengajak Changbin melakukan high five. Changbin menyambutnya karena ia tidak tega dengan muka Bobby yang selalu terlihat polos, padahal aslinya sehari-hari suka mantengin bokep bareng squad bobroknya.
"Seungminnie, sini!" Youngjae memanggil adiknya, ia memberi kode agar sang adik duduk di sebelahnya.
Kantin sekolah mereka memang bangku serta mejanya panjang-panjang. Bisa muat sampai 15 orang.
"Bang Minho lo kalo gentle sini ngomong face to face sama gue," Changbin berkata.
"Wah wah ini apa ada?"
Hanbin menoyor kepala Chan yang duduk di depannya. "Ini ada apa bego."
"Maklumlah gue 'kan bule."
"Bule Cibinong aja, gegayaan banget sih, Bang."
Chan mendelik kaget, mulutnya terbuka-tertutup, lalu berkata, "Dek Hyunjin, mulutmu sungguh pedas bak cabe-cabean, sayang. Untung kamu adeknya Bang Jinyoung, bukan adeknya Youngjae."
KAMU SEDANG MEMBACA
USAHA | Seo Changbin | Stray Kids
FanfictionIni kisah Changbin yang lagi usaha. Kalo nggak jelas ya maafkan, kalo bikin geli ya maafkan, kalo bikin jengkel ya maafkan, kalo gagal? Ya sudah. Kalo kata pepatah Inggris sih, "His name is also effort." Artinya? "Ya namanya juga usaha." 😤😤😤😤...