chapter 3

503 49 3
                                    

pagi ini nadine sudah bersiap siap dan tinggal menunggu james datang.

"Awas aja kalo cowok itu ga datang, malah pinggang gue masih sakit banget lagi" ujar nadine di dalam apartemennya.

"Gue heran, dia itu orang amerika, tapi bahasa Indonesia nya lancar banget?" nadine jadi Bertanya tanya.

TOK TOK TOK

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu apartemen nadine. Nadine langsung membuka pintu apartemen nya. Dan yang datang itu adalah james.

"Ya udah yu" nadine langsung mengajak james pergi.

"Elu ga nyuruh gue masuk dulu apa?" tanya james heran yang masih berdiri di ambang pintu.

"Engga, kelamaan" jawab nadine lalu menarik tangan james.

***

"Gimana?" tanya james saat melihat nadine sudah keluar dari ruangannya.

"Kata dokter tulang pinggang gue cedera gara gara jatuh nya terlalu kencang, dan itu gara gara elu" jawab nadine sambil menatap james sinis.

"Udah yu pulang" ajak james dengan muka BT.

"Nih KTP lu, Gue mau bayar administrasi nya dulu" ujar nadine lalu melangkah ke tempat administrasi.

James menarik lengan kanan nadine, sehingga nadine jadi memberhentikan langkahnya.

"Lepasin" ucap nadine dengan jutek.

James pun melepaskan tangannya dari tangan nadine.

"Kenapa?" tanya nadine jutek.

"Gue udah ngurusin semua administrasi nya" jawab james.

"Elu inget kan apa yang gue bilang kemarin kalo gue itu ga butuh duit lu" Ujar nadine tak terima.

"Bawel banget sih, ayo ah pulang" ujar james lalu menarik tangan nadine menuju mobilnya.

Di dalam mobil, nadine dan james tidak mengeluarkan satu kata sedikit pun. Nadine mengeluarkan uang dari dompetnya dan uang itu ia kasih pada james.

"Nih, uang administrasi nya, gue ga mau punya utang sama lu" ujar nadine menatap james serius.

"Udah ga usah" tolak james, mendorong pelan tangan nadine yang memegang uang yang disodorkan padanya.

"James... " ujar nadine lalu dipotong oleh james.

"Udah, ga usah banyak bicara" ujar james yang berhasil memotong ucapan nadine.

Sesampainya di depan apartemen nadine, nadine langsung turun dari mobil sport bewarna putih milik james tanpa mengucapkan terima kasih.

James hanya geleng geleng kepala melihat tingkah nadine yang super duper jutek itu. James pun balik ke rumahnya.

***

Saat tiba di kediaman Tn. Reid, james memarkirkan mobilnya. Saat dia ingin turun dari mobil, tiba tiba tangan kanannya terasa memegang suatu benda di jok sebelahnya. James melihat kearah tangan kanannya dan dia menemukan sebuah dompet bewarna biru langit, seperti punya perempuan.

Dompet siapa ya?
Apa ini punya cewek jutek itu?

James mulai bertanya tanya, dia ingin mengembalikan dompet itu ke nadine. Tapi dia mengurungkan niatnya.

Kalo dompet ini gue balikin sekarang, tapi gue sibuk banget.
Kalo dompet nih emang punya si cewek jutek, dia pasti bakal nyari gue. Kalo gue ke apartemen nya terus ternyata dompet ini bukan punya dia, mau taro dimana muka gue.

James pun membawa dompet itu dan disimpan di kamarnya. Sementara itu, james pergi untuk mandi.

***

Sehabis mandi, nadine merebahkan dirinya di king size nya. Nadine terasa BT, dia ingin memainkan sosmed nya, dia ingin mengambil ponsel di tasnya. Dan betapa terkejutnya nadine ketika melihat dompetnya yang sudah tidak ada di dalam tasnya.

Astaga, dompet gue mana?
Gimana nih, dompet gue ilang.

Nadine mencari dompet nya kemana mana, tetapi tetap saja tidak ketemu. Nadine mulai berkaca kaca dan akhirnya air matanya tumpah, dia menangis sejadi jadinya.

Dompet gue ilang dimana ya?apa jangan jangan ilang di rumah sakit?
Kalo dompet itu sampai ga ketemu, gue bisa mati di sanfo nih. Dompet gue, dompet biru kesayangan gue.

Nadine benar-benar pusing karena memikirkan dompet birunya yang hilang. Selain dompet kesayangan nya, isi di dalam dompet itu sangat sangat berharga.

***

Selesai mandi james menyelesaikan pekerjaan nya. Dia terlihat sibuk saat mengutak ngatik laptop yang berada di depannya. James terlihat sangat serius mengerjakan pekerjaan nya. Tiba tiba tangan james menyentuh sebuah benda yang berada disampingnya, yaitu sebuah dompet yang ia temukan tadi. James memberhentikan pekerjaannya dan beralih pada dompet biru langit tersebut.

James menatap dompet itu lekat lekat. Dia penasaran siapa pemilik dompet itu. Akhirnya james memutuskan untuk mencari tahu siapa pemilik dompet itu dengan membuka dompet itu. Dompet itu isinya sangat penuh. Ada handphone, kartu ATM, kartu kredit, KTP, uang yang cukup banyak, dan juga passport. Pantas saja dompetnya cukup besar, ternyata isinya banyak banget.

James mengambil KTP yang berada di dalam dompet itu. Dan benar saja, ternyata dompet itu benar-benar milik nadine.

"Dompet ini ternyata beneran punya nadine si jutek. Jadi dia ini turis, pantes aja bahasa Indonesia nya lancar banget. Dan visanya cuma 1 bulan?" james bertanya tanya, apalagi saat dia melihat passport nadine.

Hai vote and comment ya :)

If you like this story, follow me

Add to your reading list

Thanks for read

See you next part, bye :)

Love In San FransiscoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang