pagi ini nadine tengah duduk termenung di kasurnya sambil memikirkan dompet nya yang hilang. Nadine menangis dari malam sampai pagi, bahkan dia pun tidak tidur, sehingga memperlihatkan kedua kantuk matanya yang menghitam seperti panda. Nadine mencoba mengingat ingat dimana dompetnya hilang.
"Jangan jangan dompet gue hilang di...... " ujar nadine lalu mulai mengingat ingat.
Flashback on
Saat nadine mengambil uang di dompetnya untuk menggantikan uang administrasi yang sudah di bayar oleh james, dia tidak menaruh dompetnya lagi di dalam tas, melainkan di samping nya. Dan saat sampai di apartemennya, nadine tidak sadar kalau dompetnya itu terjatuh di jok mobil tempat ia duduk.
Flashback off
"Astaga, dompet gue ketinggalan di jok mobilnya james, gue harus nemuin dia sekarang juga" ujar nadine setelah mengingat semuanya.
Dia sudah bersiap siap untuk menemui james, tapi ada satu masalah, yaitu dia tidak tahu dimana james tinggal. Tapi nadine tetap bergegas untuk mencari james. Saat dia membuka pintu apartemen nya, nadine sangat terkejut karena james datang dan berdiri diambang pintu dengan gayanya yang cool.
"James, syukurlah elu kesini, baru aja gue mau..... " nadine terkejut dengan kedatangan james. Saat dia bicara james membungkam bibir nadine dengan jari telunjuknya sehingga nadine Jadi memberhentikan pembicaraan nya.
"Nih dompet lu" james memberi dompet biru langit milik nadine dengan telunjuknya yang masih berada di bibir nadine.
Nadine sangat senang, dia menepis telunjuk james, mengambil dompet nya dari tangan james. Dan saking senangnya nadine langsung memeluk james.
James heran dengan tingkah nadine, nadine memeluknya tapi james tidak membalas pelukan nadine. Dan akhirnya nadine sadar kalau saat ini dia sedang memeluk james.
Nadine langsung melepaskan pelukannya dan nadine berubah menjadi salting. Apalagi saat james menatapnya.
"Sorry, thanks karena udah nemuin dompet gue dan balikin ke gue, kalo dompet ini benar-benar hilang, gue ga tau apa yang akan terjadi nanti" nadine meminta maaf karena tadi ia memeluk james, dan dia juga berterima kasih kepada james.
Apa gue ga salah denger, nadine ngucapin makasih.
"You're welcome" balas james sambil tersenyum tipis.
Nadine membalas senyuman james dengan senyuman yang lebih ceria karena sekarang hatinya juga lagi ceria.
"Em, james, sebagai tanda terima kasih, gimana kalo gue traktir elu makan?" tanya nadine
"Gimana ya, kayanya ga usah deh" jawab james membuat nadine kecewa.
"Tapi james, gue pengen ngebalas kebaikan elu, asal lu tau, bahkan traktir elu aja belum tentu cukup, karena isi dompet ini benar-benar berharga buat gue" ujar nadine berharap james mau.
Suasana menjadi hening ketika james terlihat sedang berfikir, akhirnya james memberikan jawaban.
"Oke fine" ucap james yang masih berdiri di ambang pintu.
"Oke, kalo gitu gue ngambil tas dulu" ucap nadine lalu masuk ke apartemennya untuk mengambil tas.
***
Di perjalanan mereka tidak mengeluarkan kata sedikit pun.
James hanya fokus menyetir, sedangkan nadine hanya fokus pada ponselnya. Merasa bosan dengan suasana ini, james pun memulai pembicaraan."Nadine... "Panggil james tanpa melihat nadine karena dia lagi fokus menyetir.
"Iya" sahut nadine lalu menoleh kearah james.
"Elu tuh orang apa sih?" tanya james pura pura tak tahu.
"Indonesia" jawab nadine sambil fokus ke ponselnya.
"Oh" ucap james singkat.
"Kalo lu sendiri orang apa?" nadine balik nanya.
"Amerika" jawab james.
"Tapi elu kok lancar bahasa Indonesia?" tanya nadine lagi.
"Gue lahir di amerika, dan gue pernah tinggal di Indonesia selama 5 tahun, maka dari itu gue bisa bahasa Indonesia, berhubung elu bisa bahasa Indonesia, jadi gue ngomong sama lu pake bahasa Indonesia aja" jawab james detail.
Sampai di sebuah restoran, mereka pun turun, masuk dan langsung memesan makanan.
"pilih aja sesuka lu" ucap nadine.
James membalas dengan anggukan sambil melihat menu makanannya.
Saat makan, mereka juga jarang berbicara, james terlalu dingin, sedangkan nadine, dia terlalu jutek, jadi susah kalo mau ngobrol. Mereka hanya berbicara seperlunya saja.
Setelah selesai makan, james dan nadine kembali ke mobil. Di dalam mobil, tiba-tiba james memulai pembicaraan.
"Nadine, elu mau ikut gue ke kebun anggur ga?" tanya james.
"Boleh deh, lagian gue BT di apartemen mulu" jawab nadine dengan raut muka yang agak jutek.
"Emang tempatnya dimana?" tanya nadine menghadap james.
"Napa valley" jawab james menghadap nadine juga.
"Oh, emang elu mau ngapain kesana?" tanya nadine penasaran.
"Liat aja nanti" jawab james membuat nadine jengkel.
Mereka pun pergi menuju Ke napa valley.
Guys kasih votement nya ya
If you like this story, follow me
Add to your reading list
Thanks for read
See you next part, bye :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In San Fransisco
FanfictionCinta sejati tidak akan pernah terpisahkan. Seperti Cinta james dan nadine. Mereka saling mencintai walau pada awalnya dia saling bertengkar, tetapi lama kelamaan benih benih Cinta tumbuh dan membuat mereka tidak terpisahkan. Tapi takdir berkata la...