chapter 6

627 44 7
                                        

"James tunggu.... " teriak nadine

James mengabaikan nadine, dia terus berjalan meninggalkan nadine di belakang dan kembali ke dalam mobilnya, nadine pun ikut masuk kedalam mobil james.

"James, i am sorry please" ucap nadine tulus.

James mencuekan nadine, dia pun menyalakan mesin mobilnya tetapi mesinnya tidak mau menyala, james yakin pasti mobilnya ini mogok. Dia menoleh ke arah nadine dan menatap nadine dengan tatapan yang cukup tajam.

"Turun" suruh james sambil menatap nadine tajam.

"Why?" tanya nadine bingung.

"Mobil ini mogok, sekarang elu turun dan dorong ini mobil" jawab james santai.

"What, gue ga mau" tolak nadine.

"Elu lupa ya perjanjian kita, tadi kan kita udah bikin perjanjian, kalo lu menang maka gue akan nurutin apa yang lu minta, tapi kalo lo kalah maka sebaliknya" ujar james mengingatkan.

"Huft, ya udah deh" nadine membuang nafas kasar, dan dia hanya bisa pasrah.

Nadine pun turun dan kebelakang untuk mendorong mobil james.

"Nadz siap ya, 1,2,3, dorong nadz, dorong terus sampai mobilnya nyala" teriak james.

Nadine sudah mendorong dengan sekuat tenaga, tapi semuanya sia sia. Mobil itu tidak mau menyala, akhirnya nadine kembali masuk ke mobil james dengan nafas yang udah senin kemis alias ngap ngapan.

"James, gue dah ga kuat" ucap nadine dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Ya udah, elu tunggu disini, gue akan cari bantuan" ujar james

"What, ga mau ah, pokoknya gue mau ikut, emang elu tega apa ninggalin cewe malem malem disini" tolak nadine.

"Terus kalo elu ikut nih mobil siapa yang jagain?" tanya james sehingga membuat nadine berpikir dua kali.

Iya juga sih. Tapi gue takut sendirian di dalam mobil, apalagi nih jalanan sepi banget.

" udah elu tenang aja, selama gue pergi, elu kunci pintu nya, dan gue akan kembali secepatnya" ucap james sambil memegang bahu nadine.

"Ya udah deh, tapi inget, jangan lama lama ya" ucap nadine mengingatkan.

James pun keluar dari mobil dan mencari bantuan. Nadine langsung mengunci pintu mobil sesuai ucapan james. Karena nadine merasa takut, dia memutuskan untuk memejamkan matanya. Setelah 15 menit memejamkan mata, nadine membuka matanya lebar lebar karena ia mendengar ada suara orang jalan. Karena ketakutan nya yang cukup tinggi, nadine menutup mata dengan telapak tangannya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mobil, nadine langsung teriak teriak karena ketakuan.

"AAAAAAAAA, PERGI LU, PERGI"
nadine teriak histeris dengan mata yang masih tertutup oleh kedua telapak tangannya itu.

"Nadz, ini gue james, buka pintunya" james mengetuk pintu mobil sehingga membuat nadine begitu ketakutan.

Mendengar suara itu, nadine langsung membuka matanya. Dan membuka pintu mobilnya.

"Jamessssss, gue takut, hiks, hiks, hiks" nadine langsung memeluk james sambil menangis.

James membalas pelukan nadine dia mengusap punggung nadine.

"Udah elu ga usah takut lagi gue kan udah ada disini" ucap james memenagkan.

Nadine pun melepaskan pelukannya.

"Nadz, ini charlie, dia adalah montir yang akan ngebantuin kita" james memperkenalkan seorang laki laki yang berdiri disampingnya.

Love In San FransiscoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang