bagian 16

5.2K 155 10
                                    

Dara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,tak lama kemudian Dara sampai di rumahnya

"Loh kok udah pulang dek?" Tanya bang Dito

"Kamu kenapa kok nangis?" Tambah kak Dinda

Dara langsung ke kamarnya dan tak menggubris pertanyaan dari Dito dan Dinda

Dito langsung menyusul Dara di kamarnya

"Kamu kenapa dek? Cerita sama abang" ucap Dito sambil memeluk dan mengusap rambut Dara

"Davin jahat bang" ucap Dara sambil sesenggukan

"Jahat kenapa? Kamu diapain?"

"Tadi waktu aku sampai di ruang inap Davin, dia lagi sama mantannya, yang bikin nyesek Davin dicium tapi Davin nggak ngelawan bang"

"Udah dek nggak usah sedih ya, nanti biar Davin abang yang urus, jangan mewek gitu dong kan jadi jelek" ucap Dito sambil mencubit pipi Dara

"Iih apaan sih bang"

Tiba tiba handphone Dara berbunyi, tetapi Dara tidak menjawab panggilan tersebut

"Kenapa gak di angkat dulu?" tanya Dito

"Males ah bang,udah muak" ucap Dara sambil memutar bola matanya

"Halah kalo Davin gak ada kabar aja bingung kayak kucing ekornya kebar" ucap Davin sambil mengusap rambut Dara lagi

"Sekarang mah udah lain bang ceritanya" ucap Dara sambil meneteskan air matanya lagi

"Yaudah abang tinggal dulu ya, jangan nangis mulu nanti jelek lo" ucap Dito sambil nyengir kuda

"Aaaa abang udah deh sana keluar aja" Dito keluar kamar dara lari sambil menutup kupingnya yang membuat Dara tertawa lepas

♥♥♥

Dara terbangun setelah tadi menangis seharian yang membuat matanya sebam

Dara memutuskan untuk ke ruang keluarga berkumpul dengan yang lainnya yang kebetulan semuanya udah pulang dari kerjanya

"Mata kamu kenapa ra kok kayak habis di sengat lebah" cerocos Fio

"Iya ra kamu kenapa?" Tanya mama Nia

Mama Nia kaget karena tiba tiba putrinya itu langsung memeluknya sambil meneteskan air mata

Mama Nia yang melihat hal itu langsung memandang Dito yang mengisyaratkan apa yang sebenarnya terjadi tetapi Dito hanya menunduk

"Kamu kenapa sayang?" tanya mama Nia

"Dara lo kenapa gak kayak biasanya" tambah Fio

"Davin jahat ma" ucap Dara sambil sesenggukan

"Udah lah ra papa juga udah pernah bilang, kalau kamu berani mencintai kamu juga harus berani tersakiti, Davin jahat kenapa?" Tanya papa Rizal

Dara menceritakan dari awal sampai akhir yang membuat semua yang ada diruang itu kaget tak menyangka

Fio yang sangat tidak terima kalau sahabatnya ini sakit hati karena laki laki langsung menelfon Davin sayangnya handphone Davin tidak bisa dihubungi tanpa pikir panjang Fio langsung menelfon Dino karena tadi Dino bilang akan menjenguk Davin

Fio memilih untuk menyendiri terlebih dahulu karena ingin mendengar penjelasan Davin

Fio sangat tidak menyangka bahwa yang dikatakan Dara tadi adalah nyata
Fio hanya menggelengkan kepalanya tak menyangka jika Davin sekejam itu

Fio kembali duduk bersama keluarga Dara, Fio hanya bisa menatap iba kearah Dara, Fio bisa merasakan apa yang Dara rasakan saat ini

"Udah ra nanti Davin biar papa yang urus, biar papa yang kasih dia pelajaran, berani beraninya dia sakitin anak papa"

"Aduuh...sakit" ucap Dinda sambil meremas lengan Dito

"Kamu kenapa sayang" Tanya Dito panik

Semua yang ada diruangan itu pun langsung panik

"Udah kak siapin mobil, kita kerumah sakit sekarang" ucap Dara

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit terdekat semua sudah berada di ruang tunggu sedangkan Dara masih di lobi, saat hendak menemui keluarganya ada yang menarik tangannya dan menggenggamnya dengan erat

"Aku gak bermaksud membuatmu bersedih,aku gak mau kehilangan kamu ra" ucap pria tersebut adalah Davin dengan nada khasnya Dara pun langsung meteskan air matanya lagi

Dara tak bisa membohongi perasaannya bahwa Dara sangat menyayangi dan mencintai laki laki yang ada disampingnya itu, Davin pun langsung memeluk tubuh Dara dengan erat

Dara tak bisa membohongi perasaannya bahwa Dara sangat menyayangi dan mencintai laki laki yang ada disampingnya itu, Davin pun langsung memeluk tubuh Dara dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf ya bikin nunggu 🙏
Jangan lupa vote dan comment ya
Tungguin cerita selanjutnya 😊

Dokter Rindu Seorang Abdinegara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang