NINE

15.8K 902 46
                                    


.

.

.

.

Suho melangkah keluar dari bagian private rumahnya menuju ke ruang keluarga di lantai satu rumahnya.

Alunan musik menenangkan terdengar dipendengarannya membawa langkahnya menuju ke ruangan sebelah dalam ruang tamu yang menghadap ke taman tengah rumah megahnya.

Suho menggeser pelan pintu teralis yang membatasi antara kedua ruangan. Matanya berubah teduh menangkap pemandangan ditengah ruangan berbentuk segi enam itu.

Disana istri tercintanya Lisa mendudukan putri mereka Alea disisinya didepan piano grand berwarna hitam itu sedangkan tangannya dengan lincah berlari diatas toots piano itu memainkan melody yang sangat menenangkan jiwanya.

Alea disisi Lisa hanya duduk dengan tawanya sesekali menatap Lisa dan mencolek Lisa yang berpura pura terkejut dengan godaan Alea yang duduk sambil meminum susu digelas balita.

Suho melangkah kepinggir ruangan itu mengambil kursi yang sama seperti yang dipakai Lisa dan Alea lalu meletakannya disisi kanan Alea (karna Lisa dikirinya) lalu duduk disana.

Lisa menoleh hingga sepersekian detik atensinya bertatapan dengan pria tampan yang merupakan ayah dari putrinya itu.

Tangan kanan Suho terangkat menyentuh melody piano itu sehingga Lisa yang paham refleks memainkan nada dasarnya dengan tangan kirinya dan Suho melengkapinya disisi kanannya. Keduanya bermain piano sambil saling bertatapan lembut sedangkan Alea ditengah mereka masih sibuk menghabiskan susunya.

Denting piano terakhir mereka berbunyi bersamaan dengan Alea yang menarik tangan kanan Lisa.

"Ada apa sayang?" Tanya Lisa sambil menyentuh kunciran rambut putrinya.

"Omma ... mamma cudah" Lisa tersenyum sambil meraih gelas susu Alea yang diberikan putrinya.

"Uuh pintar sekali putri eomma ini" ujar Lisa sambil mengangkat tubuh berisi Alea dan mengecup wajah putrinya itu bertubi tubi.

Suho tersenyum dan merapatkan dirinya ke sisi Lisa menduduki tempat yang sebelumnya diduduki oleh putrinya.

Lisa tersenyum menatap Suho disisinya yang sudah terlihat lebih segar.

"Oppa sudah merasa baikkan?" Tanya Lisa sambil menurunkan Alea dari gendongannya karna gadis itu minta diturunkan.

Alea segera turun dari gendongan Lisa dan berlari menuju kepojokan ruangan itu dimana piano kecil yang dipesan suho dengan desain khusus untuknya tersedia disana bersama sejumlah mainan anak lainnya.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu sayang" ujar Suho membuat Lisa melepaskan tatapannya dari Alea dan berpaling menatap Suho.

Suho menunduk memeluk pinggang Lisa sambil mengecup sayang perut yang baru terasa tonjolannya jika dipegang itu. Suho sadar kalau itu menonjol karna kehamilan Lisa.

Karna perut Lisa itu sangat rata bahkan dulu ketika baru melahirkan Alea, hanya dalam waktu kurang sebulan perut Lisa kembali kebentuk semula.

"Bagaimana kabar anak appa didalam sana?" Ujar Suho sambil mengelus lembut perut Lisa. Lisa tersenyum hangat menyisir rambut Suho dengan jarinya.

"Kabarnya sangat baik oppa" jawab Lisa. Suho mengecup sekali lagi perut Lisa lalu bangun dan mengecup lembut bibir Lisa sambil mengelus lembut wajah cantik istrinya itu.

"Terimakasih untuk hadiah yang kau berikan" Lisa tersenyun menganggapi Suho.

"Berterimakasihlah pada Tuhan yang memberikannya pada kita oppa. Selalu ada kebahagiaan dibalik kesedihan yang Tuhan kasih" Suho tersenyum mendengarkan perkataan bijak Lisa.

[COMPLETE] KIM'S FAMILY |21+|  (Suho x Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang