Sungguh,Allah itu baik!

4.6K 231 5
                                    

Sakit yang mungkin bisa meremukkan jantungku,
Hingga jiwa dan raga ini tak mampu kembali
Salahkah aku jika aku merasa segala nya tak adil?
Mengapa semua nya begitu rumit?
Mengapa tuhan yang dibilang mereka baik justru menyakitiku?
Kemana tuhan saat aku hampir kehilangan kehormatan ku?
Kemana?
Haruskah aku percaya dengan tuhan?
Sedangkan ia begitu kejam terhadapku
-Arnaina
***
"Lebih baik kita masuk dulu mbak,"
Ujar seorang wanita dengan lembutnya.Arnaina pun mengikuti wanita itu untuk memasuki masjid.

"Jadi bisa jelaskan padaku apa masalah mbak? Oh maaf mungkin ini terlalu sensitif karena kita belum saling mengenal,"

"Baiklah namaku Khadeejah Almira, semua orang biasa memanggilku almi jika mbak punya panggilan lain aku tak keberatan dan uhm siapa namamu?" jelas almi

"Aku Arnaina,"

"Oke? Arnaina Huh rasanya namamu terlalu panjang hingga membuat lidahku terbelit ku panggil kau Ina boleh?"

"Bundaku biasa memanggilku seperti itu,"

"Oh Baiklah Ina,bisa kau ceritakan? Maaf pertanyaan ku terkesan terlalu memaksa tetapi Ina terkadang seseorang harus membagi segala masalah nya pada orang lain agar beban di pundak mu sedikit lebih ringan ya meskipun kebanyakan orang hanya ingin tahu bukan peduli,"

"Aku tak tau kenapa aku punya kepercayaan untuk menceritakan ini padamu Almi entahlah sejak bertemu denganmu ada kemantapan sesuatu di lubuk hati ku,"

"Oh Subhanallah, maaf ya kalau aku sedikit rusuh hehe aku memang begini Ina,"

"Oh it's oke, baiklah aku akan ceritakan padamu,"
Arnaina menceritakan semua yang telah terjadi padanya.Pengalaman buruk yang dapat memporak-porandakan hidupnya.

"Astagfirullahalazim,kau tahu Ina bentuk kasih sayang Allah?"

"Sejak saat itu aku tak percaya tuhan mi,Dia begitu tak adil bagiku,"

"Astagfirullahalazim Ina istigfar, akan ku jelaskan sesuatu padamu tapi ini bukan berarti aku lebih baik darimu,"

"Ya silahkan,dan aku takkan memotong ucapanmu tenang saja," ujar Arnaina sambil tekekeh.

"Kau tau bentuk cinta Allah kepada kita sebagai muslimah? Jangan dulu kau salah kan Allah atas apa yang terjadi dengan mu Ina,coba kau introspeksi diri apa yang membuatmu di lecehkan oleh laki-laki? Bentuk kasih sayang Allah pada Muslimah dengan menjaganya dari fitnah.Kebanyakan wanita menganggap peraturan agama islam ini mengekang mereka sehingga menjadi ruang yang sulit untuk mereka, Allah menyuruh kita berhijab agar kita mudah dikenal, agar kita terlindungi dari fitnah dunia yang kejam,agar kita dihormati.Mengapa Allah mengatur kita sedemikian rupa? Sebab Allah cinta.Allah ingin para wanita terlindungi dari hal semacam yang kau alami.Jangan dulu kau salahkan Allah tapi coba kau periksa apakah dirimu sudah terlalu jauh dengan ilahi Robbi? Hingga Dia begitu rindunya padamu dan memberikan mu ujian agar kau kembali menangis dan bersimpuh diatas sajadah.Jika imanmu melemah disitulah celah syetan menghasutmu.Arnaina sungguh Allah maha baik,"

Kini terdengar isakan yang memilukan keluar dari bibir mungil Arnaina.
Seolah menyesali dengan apa yang ia katakan dan lakukan.

"Tapi kenapa Mi,Allah tak menolong ku saat Raffie menciumku hiks hiks,"

"Sebab Allah sedang mengajarimu apa itu tabah,kuat,dan bertanggung jawab dengan segala pilihanmu.Aku yakin orangtua mu telah menyuruhmu menutupi aurat mu tapi kau hanya menganggap itu angin lalu bukan?"

"Almi mengapa aku begitu bodoh? Mengapa aku mengabaikan Allah yang selalu ada dan aku memperhatikan manusia padahal manusia tak perduli denganku😢,"

"Alhamdulillah sedikit nya hatimu mulai tergerak Ina,"

"Astagfirullahalazim apakah Allah masih menerima hambanya oh tidak tidak aku tak pantas di sebut Hamba-Nya apakah Allah masih menerima wanita kotor sepertiku,?"

"Allah maha baik Arnaina jangan putus asa dengan rahmat nya.Kau pernah dengar seseorang yang dahulu adalah musuh Allah saat di masa depan dia menjadi pedang Allah?"

"Aku tak pernah mendengar nya siapakah dia Almi?"

"Dia adalah Khalid bin Walid si pedang Allah,"

"Almi bantu aku berubah,"
Mantap Arnaina.

Flashback off.

"Nak,bisa kau pertemukan wanita itu dengan bunda? Bunda ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena berhasil menyentuh hati bunda dan anak kesayangan bunda ini,"

"Baik bunda akan aku pertemukan,"

"Berarti kamu sudah kenal lama dengan Aidan?"

"Aku hanya bertemu dengan nya dua kali bun,saat aku ke masjid dan kemarin saat ia meminangku,"

"Dan apa keputusan kamu untuk Aidan?"

"Aku butuh istikharah bun,"

"Baik bunda tunggu jawaban kamu,"

***
Aidan Pov
Aku sedang menikmati quality time ku dengan mas Raffie di kolam renang rumahku.Ku rasa ini moment yang tepat untuk bertanya padanya.

"Mas," panggilku saat ia berada di depanku

"Hm"

"Boleh aku bertanya?"

"Kamu ini A nanya aja pake nanya haha lihat bahasaku sampai berlibet, silahkan tanya A,"

"Seberapa kenal nya mas dengan Arnaina,"

"Uhuk uhuk," mas Raffie langsung tersedak dengan pertanyaanku

"Ya tentu mas baru kenal pas lamaran kamu lah,"

"Mas jangan bohongi aku, aku hafal bagaimana mas berbohong jujur sekarang atau pun nanti itu sama saja mas.Tapi jika mas masih menyembunyikan sesuatu dan tak memberi tahuku sekarang kurasa aku akan tersakiti atas kebohongan mas,"

"Baiklah aku mengalah kau memang selalu tahu titik lemah ku,"

"Ku mohon jangan membenciku sehabis aku cerita,"

Raffie pun menceritakan kebejatannya terhadap Arnaina.Itu sukses membuat wajah Aidan merah padam

"JADI LAKI-LAKI BRENGSEK YANG TELAH MERUSAK KEHORMATAN SEORANG GADIS YANG AKU TOLONG DI MASJID WAKTU ITU KAU!"

Bughh bogeman mentah mengenai pelipis Raffie hingga berdarah

"Ini untukmu yang tak menghormati wanita,"

Bughh pukulan demi pukulan diterima Raffie hingga bibirnya pun sobek.

"Ini untuk kekecewaan abi dan umi yang telah mendidik mu,"

Bughh terakhir pukulan keras yang berulang mengenai perut nya hingga Raffie memuncratkan darah dari mulutnya.

"Rasa-rasanya jika aku tak mempunyai iman aku ingin segera membunuhmu Mas,"

"Ughh, Apa kau tahu Aidan jika aku pun mencintai gadis itu? Kau dan keputusan konyol orangtua kita yang membuatku seperti ini!"

"MAUMU APA MAS!?"

"Aku mau kau cabut lamaran mu pada Arnaina dan biarkan aku menikahinya,"

Jodoh Lauhul MahfuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang